Find Us On Social Media :

Sindrom Brugada, Kelainan Irama Jantung Langka Namun Mengancam Nyawa

Tanda utama sindrom Brugada adalah hasil abnormal pada elektrokardiogram (EKG), tes yang mengukur aktivitas listrik jantung.

GridHEALTH.id - Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung. Setiap detak jantung kita dipicu oleh impuls listrik yang dihasilkan oleh sel-sel khusus di bilik kanan atas jantung.

Pori-pori kecil, yang disebut saluran, pada masing-masing sel ini mengarahkan aktivitas listrik ini, yang membuat jantung berdetak.Pada sindrom Brugada, cacat pada saluran ini menyebabkan jantung berdetak sangat cepat, menciptakan irama jantung yang berbahaya (fibrilasi ventrikel).Akibatnya, jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kita bisa pingsan jika ritme abnormal berlangsung dalam waktu singkat.

Kematian jantung mendadak dapat terjadi jika detak jantung abnormal tidak berhenti.

Perawatan sindrom Brugada termasuk tindakan pencegahan seperti menghindari obat yang memperparah dan mengurangi demam.

Baca Juga: Gangguan Jantung Bisa Terjadi Setahun Setelah Sembuh dari Covid-19

Baca Juga: Riset Satu Dekade Secara Global, 1 dari 42 Anak Lahir Kembar

Bila perlu, perawatan juga dapat mencakup perangkat medis yang disebut implan cardioverter-defibrillator (ICD).

Banyak orang dengan sindrom Brugada tidak tahu bahwa mereka memiliki kondisi tersebut. Sindrom Brugada seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata.Tanda dan gejala yang mungkin terkait dengan sindrom Brugada meliputi pusing, sering pingsan, terengah-engah hingga sesak napas terutama di malam hari, detak jantung atau palpitasi tidak teratur, detak jantung yang sangat cepat dan kacau serta kejang.

Tanda utama sindrom Brugada adalah hasil abnormal pada elektrokardiogram (EKG), tes yang mengukur aktivitas listrik jantung.Tanda dan gejala sindrom Brugada mirip dengan beberapa masalah irama jantung lainnya. Penting bagi kita untuk menemui dokter untuk mengetahui apakah sindrom Brugada atau masalah irama jantung lainnya yang menyebabkan gejala di atas.Jika sering pingsan dan itu mungkin karena kondisi jantung, cari bantuan medis darurat.

Baca Juga: Waspada, Obesitas Ternyata Bisa Mengurangi Kemampuan Indra Perasa

Baca Juga: Fibroadenoma Mammae (FAM), Sejenis Tumor Jinak di Payudara, Benarkah Akibat Sering Mengonsumsi Fast Food?

Jika orangtua, saudara kandung atau anak telah didiagnosis dengan sindrom Brugada, kita harus menjalani tes untuk melihat apakah kita berisiko mengalami sindrom Brugada.Sindrom Brugada dapat disebabkan oleh:

- Kelainan struktural di jantung, yang mungkin sulit dideteksi

- Ketidakseimbangan bahan kimia yang membantu mengirim sinyal listrik ke seluruh tubuh (elektrolit)

- Penggunaan obat resep tertentu atau kokainFaktor risiko untuk sindrom Brugada meliputi:

- Riwayat keluarga sindrom Brugada. Kondisi ini sering diturunkan melalui keluarga (diwariskan). Jika anggota keluarga lain menderita sindrom Brugada, kita juga berisiko lebih tinggi mengalaminya.

- Pria lebih sering didiagnosis dengan sindrom Brugada daripada wanita.

-  Sindrom Brugada lebih sering terjadi pada orang Asia daripada ras lain.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Mencegah Penyakit Infeksi Influenza Pada Lansia

Baca Juga: 7 Pengobatan Rumahan Hemat Biaya Hilangkan Flek Hitam di Wajah

- Demam tidak menyebabkan sindrom Brugada, tetapi dapat mengiritasi jantung dan memicu pingsan atau serangan jantung mendadak pada seseorang dengan sindrom Brugada, terutama pada anak-anak.

Komplikasi sindrom Brugada memerlukan perawatan medis darurat. Mereka termasuk:

- Serangan jantung mendadak. Jika tidak segera diobati, kehilangan fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran yang tiba-tiba ini, yang sering terjadi saat tidur, berakibat fatal.

Dengan perawatan medis yang cepat dan tepat, kelangsungan hidup adalah mungkin.

- Pingsan. Jika memiliki sindrom Brugada dan pingsan, dapatkan bantuan medis darurat.

Baca Juga: Dampak Kadar Asam Urat Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Komplikasi

Baca Juga: Waktu 'Golden Time' Stroke Sangat Singkat, Ketahui Gejalanya Agar Terhindar dari Kecacatan Bahkan KematianJika seseorang dalam keluarga memiliki sindrom Brugada, pengujian genetik dapat dilakukan untuk menentukan apakah kita memiliki, atau berisiko pada kondisi tersebut. (*)