Find Us On Social Media :

Jangan Olahraga Jika Sedang Mengalami 7 Kondisi Ini, Berbahaya

Tidak semua kondisi tubuh bisa diajak olahraga.

GridHEALTH.id - Demi menjaga kesehatan tubuh kita memang diwajibkan untuk rutin olahraga.

Dikutip dari laman BetterHealth, kita dianjurkan berolahraga setidaknya 30 menit sehari selama minimal 3-5 hari atau total 150 menit dalam seminggu.

Disebutkan bahwa dengan rutin berolahraga, kesehatan seseorang akan meningkat dan mengurangi risiko mereka  terkena beberapa penyakit seperti diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit kardiovaskular.

Olahraga ini akan bermanfaat untuk kesehatan secara langsung dan jangka panjang.

Namun terlepas dari itu, perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi tubuh yang tidak disarankan untuk berolahraga.

Melansir laman WebMD (16/2/2010), kita disarankan tidak berolahraga jika mengalami 7 kondisi berikut ini.

Baca Juga: Healthy Move, Anak Obesitas Perlu Didorong Rajin Berolahraga

1. Ketika demam

Demam adalah gejala bahwa tubuh tengah berperang melawan infeksi virus.

Jadi ketika sistem imun tengah berperang, sebaiknya gunakan tubuh untuk diam dan beristirahat.

Ketika kita memaksakan berolahraga, tubuh justru bisa dehidrasi dengan temperatur yang semakin melonjak tinggi.

Hal ini lantaran ketika demam, cairan tubuh berkurang banyak karena digunakan tubuh untuk menstabilkan suhu.

2. Ketika flu

Jika terkena flu, sebaiknya kita menunda untuk berolahraga.

Selain bisa menulari banyak orang, kita juga bisa membahayakan tubuh sendiri.

Flu biasanya disertai dengan demam, karena sistem imun melawan virus yang tengah masuk.

Ketika tubuh diajak berolahraga, maka kita bisa terancam dehidrasi.

3. Asma kambuh

Jika penyakit asma tengah kambuh, sebaiknya juga tak melangkah ke pusat kebugaran atau memaksakan diri bersepeda keliling lingkungan rumah.

Baca Juga: Alasan Kenapa Vaksin Influenza Setahun Sekali, Cegah Infeksi Berat Virus Baru, Musiman dan Harian

Asma yang kambuh, terutama yang menyebabkan infeksi di saluran napas, harus mendapatkan penanganan yang serius.

Dengan obat dan juga dengan istirahat yang cukup.

Namun jika setelah berkonsultasi dengan ahli medis dan kita diperbolehkan berolahraga, lakukan jenis olahraga yang tak terlalu menyiksa jantung dan paru-paru.

Jangan lupa untuk melakukan pemanasan dulu kurang lebih 10 menit lamanya.

4. Habis gegar otak

Sehabis mengalami gegar otak, hendaknya tak melakukan kegiatan yang menguras energi dan butuh keseimbangan tubuh seperti olahraga.

Meski tubuh terasa baik-baik saja, namun kita tetap harus berkonsultasi dengan ahli medis ketika ingin kembali berkeringat di pusat kebugaran.

Gegar otak adalah cedera yang mengenai salah satu bagian otak, dan otak butuh waktu untuk menyembuhkan gangguan yang ada di area tersebut.

Ketika cedera belum sembuh sempurna dan kita memaksakan diri berolahraga, maka otak akan berisiko mengalami pembengkakan dan menuju ke fatal.

Baca Juga: Healthy Move, Naik Turun Tangga Kuatkan Sendi Hingga Bakar Kalori

5. Kurang tidur

Ketika kita kurang tidur di malam hari dan bangun dalam kondisi lelah, peregangan ringan bisa membantu membuat otak dan tubuh lekas terjaga.

Tapi jika kelelahan yang ada terasa sangat parah, maka hindari olahraga yang terlalu berat dan segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Kelelahan yang kronis atau fatigue bisa jadi adalah gejala dari penyakit yang serius.

6. Mengalami nyeri punggung

Ketika kita tengah terdera nyeri punggung, jangan memaksakan diri berolahraga.

Beristirahatlah selama beberapa hari untuk meredakan nyeri dan mencari tahu apa penyebab nyeri yang ada.

Kita bisa melakukan beberapa peregangan ringan untuk mencari posisi yang paling menyebabkan nyeri.

Jika nyeri punggung tak segera hilang, kita juga harus berkonsultasi ke ahli medis.

Baca Juga: Cara dan Pentingnya Memijat Bayi, Manfaatnya Bisa Meningkatkan Berat Badan

Beberapa gangguan kesehatan juga kehamilan, hendaknya tak diimbangi dengan olahraga yang terlalu berat.

Selepas beristirahat selama beberapa dari dan tak berkeringat, jangan langsung melakukan olahraga berat ketika tubuh sudah dirasa sehat.

Olahraga pagi dengan berjalan kaki adalah jenis olahraga terbaik untuk mengembalikan tubuh kembali bergerak setelah beberapa hari digunakan beristirahat.

7. Hamil

Tidak semua olahraga baik untuk wanita hamil.

Olahraga kontak dan aktivitas seperti ski, ski air, bersepeda, dan menunggang kuda sangat berisiko bagi mereka.

Namun ini bukan berarti wanita hamil dilarang beraktivitas fisik.

Yoga, berenang, berjalan, dan olahraga ringan dan sedang lainnya diketahui bisa sangat bermanfaat selama kehamilan.

Karenanya penting bagi wanita hamil melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga.(*)

Baca Juga: Penting Bagi Penyandang Diabetes, Cek Kadar Gula Darah Sebelum Memulai Olahraga