GridHEALTH.id Bed rest adalah istilah lain untuk beristirahat, sejatinya disarankan di tempat tidur. Dengan beristirahat lebih banyak, diharapkan kondisi tubuh ibu hamil semakin kuat sehingga pertumbuhan janin di dalam rahim pun berlangsung optimal.
Saran dari dokter untuk melakukan bedrest bisa terjadi di trimester berapapun. Di trimester satu contohnya, bedrest diminta dilakukan saat terjadi flek.
Di trimester dua dan tiga, kebanyakan ibu hamil mulai merasa kewalahan dengan berbagai perubahan pada fisiknya.
Rahim yang semakin membesar membuat ibu hamil kian mudah lelah, sulit tidur, dan tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Tak jarang, ibu menjadi stres karena keluhan yang muncul semakin banyak dan tidak bisa dihilangkan.
Ibu yang sedang hamil lalu stres dan kelelahan akan kehabisan energi dan ini berisiko mengalami komplikasi pada kehamilannya.
Baca Juga: Covid-19 Selama Kehamilan Berisiko Kelahiran Mati Pada Bayi, Studi
Baca Juga: Penyandang Diabetes Harus Menghindari Buah Manis? Ini Jawaban Dokter
Tekanan darah bisa meningkat dan daya tahan tubuh menurun, sehingga mamil rentan terserang infeksi atau penyakit yang juga dapat memengaruhi kondisi kehamilannya.
Secara umum, dokter menganjurkan mamil untuk bed rest dengan seperti berikut:
- Melancarkan aliran darah sehingga asupan oksigen dan nutrisi ke janin berlangsung dengan optimal.
- Mengurangi tekanan pada janin sehingga meminimalkan risiko timbulnya perdarahan dan kontraksi dini.
- Memperbaiki fungsi kerja organ-organ pada tubuh ibu yang sedang hamil. Misalnya, mendorong jantung bekerja dengan baik sehingga mampu menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Jika dokter meminta mama untuk bed rest, artinya ibu hamil harus mengurangi beban kerja sehari-hari dan memperbanyak waktu beristirahat dengan berbaring di tempat tidur.
Lamanya waktu bed rest berbeda-beda, bergantung pada kondisi ibu beserta janinnya. Ada yang hanya beberapa hari, beberapa minggu, bahkan bisa juga berbulan-bulan hingga waktu bersalin tiba.
Baca Juga: Ketika Malaria Menginfeksi Plasenta Selama Kehamilan, Kekebalan Bayi di Masa Depan Dapat Terpengaruh
Saat diminta dokter untuk bed rest, ibu hamil awalnya pasti membayangkan diri harus berbaring selama berjam-jam di tempat tidur setiap hari tampak menyenangkan. Ibu hamil bisa bersantai dan terbebas dari beban tugas sehari-hari.
Namun, setelah beberapa hari, ibu hamil mulai kebingungan karena ‘mati gaya’ dan bosan.
Dikutip dari nakita.grid.id, simak beberapa tip berikut;
- Sebelum memulai bed rest, buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan sambil berbaring di tempat tidur.
Misalnya, menyetok buku atau majalah untuk dibaca, membuat daftar film untuk ditonton di televeisi ataupun via internet, menulis cerita atau blog, berdandan, menyulam, merajut, atau membuat kerajinan tangan lainnya.
- Ciptakan suasana kamar yang nyaman, misalnya, dengan membuka jendela lebar-lebar sehingga sirkulasi udara lancar, meletakkan tanaman hias sehingga ruangan terasa lebih segar, memasang aromaterapi untuk mengharumkan ruangan, dan menyetel musik favorit untuk membangkitkan mood.
- Jaga komunikasi dengan kerabat dan sahabat, meski kita tidak dapat bertemu mereka secara langsung. Hal ini penting agar kita tidak merasa terisolasi hingga timbul depresi.
Baca Juga: Hari Kanker Paru Sedunia 2021 ; Di Masa Pandemi Covid-19, Pengobatan Kanker Paru Tidak Boleh Ditunda
- Kenakan baju yang berbeda setiap harinya. Meski tidak bisa ke mana-mana, bukan berarti cukup mengenakan piyama atau daster terus-menerus, ‘kan?
Memakai busana yang bersih dan nyaman juga efektif dalam membangkitkan mood dan menjauhkan kebosanan.
- Tetap lakukan aktivitas “‘olahraga’” untuk melemaskan otot dan sendi, menghindari kegemukan, dan melancarkan peredaran darah.
Setidaknya, ibu hamil bisa melakukan gerakan-gerakan peregangan ringan di tempat tidur, seperti: mengangkat tangan, kaki, dan menggerak-gerakkan leher.
Baca Juga: Terungkap, Rahasia Kekebalan Anak-anak Terhadap Infeksi Covid-19
Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru
Tanyakan pada dokter, kegiatan fisik apa yang aman dilakukan selama menjalani bedrest.(*)