GridHEALTH.id - Olahraga teratur dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan bagi ibu hamil, termasuk meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan suasana hati dan stres serta kecemasan berkurang saat menghadapi kehamilan.
Tetap berolahraga selama hamil juga mengurangi risiko kelahiran prematur, risiko sembelit dan sakit punggung, juga penurunan risiko diabetes gestasional dan hipertensi karena kehamilan.
Bonusnya lagi, ibu hamil bisa mempertahankan berat badan pada level ideal selama dan setelah kehamilan (sesudah persalinan).
Ibu hamil yang berolahraga secara teratur selama kehamilan juga dapat mengurangi kemungkinan mereka membutuhkan persalinan sesar, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Latihan aerobik, atau kardio, cenderung paling bermanfaat. Jenis latihan ini membutuhkan jantung untuk memompa darah beroksigen ke otot-otot yang sedang digunakan. Ini juga melibatkan penggunaan kelompok otot besar, seperti kaki, untuk jangka waktu yang berkelanjutan.
ACOG juga mengatakan bahwa 150 menit latihan aerobik per minggu adalah ideal untuk ibu hamil.
Baca Juga: Olahraga Selama Kehamilan Mengurangi Risiko Anak Terkena Diabetes
Baca Juga: Jangan Lagi Menutup Hidung Ketika Bersin, Ternyata Bisa Bikin Stroke
Kita dapat memecah ini menjadi interval waktu yang lebih kecil per minggu. Misalnya, melakukan olahraga 30 menit per hari selama 5 hari setiap minggu.
Jika seseorang baru memulai program latihan, mereka dapat memulai dengan 5 atau 10 menit per hari dan terus meningkatkannya.
Beberapa contoh latihan kardio bagi ibu hamil antara lain berjalan dengan kecepatan sedang, bersepeda santai, naik turun tangga dengan santai, berenang dan yoga khusus ibu hamil.
Jenis olahraga yang tidak disarankan bagi ibu hamil adalah menempatkan terlalu banyak tekanan pada rahim dan janin, dan menempatkan ketegangan yang berlebihan pada sendi, otot, dan tulang.
Ibu hamil juga dilarang olahraga berlebihan yang membuat suhu badan panas berlebih, yang bisa menyebabkan dehidrasi.
Ibu hamil dapat menghindari terlalu memaksakan diri selama berolahraga dengan berlatih "tes bicara." Artinya, jika mereka masih bisa mengobrol dengan santai saat berolahraga, mereka tidak terlalu lelah.
Selama trimester pertama kehamilan, ibu hamil harus bertujuan untuk membangun kebiasaan olahraga yang baik secara bertahap. Jumlah olahraga yang tepat untuk seorang individu akan tergantung pada seberapa aktif mereka sebelum hamil.
Baca Juga: 7 Penyebab Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari yang Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Diabetes Pada Anak, Kenali 5 Penyebab Umum yang Sering Muncul
Yang terbaik adalah mendukung latihan berdampak rendah (low impact) terutama berjalan, yoga, berenang, dan aerobik air selama kehamilan.
Beberapa latihan yang sedikit lebih kuat mungkin masih bisa dilakukan di trimester pertama. Contohnya termasuk berlari, joging, dan latihan kekuatan dengan dumbel.
Baca Juga: Studi : Glukosamin Tidak Membantu Pengobatan Osteoarthritis
Baca Juga: Polifarmasi, Penggunaan Beberapa Obat Secara Bersamaan Bisa Munculkan Risiko Gangguan Kesehatan Baru
Tetapi untuk lebih amannya dan karena kondisi kesehatan dan tingkat kebugaran setiap orang berbeda, sangat disarankan berbicara dengan dokter, jenis olahraga yang aman untuk dilakukan, sebelum memulai latihan. (*)