Find Us On Social Media :

Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia Tapi Belum teridentifikasi Karena Hal Ini

Varian Omicron sudah masuk Indonesia.

GridHEALTH.id - Varian Omicron yang kini menjadi momok bari pandemi Covid-19 dunia sudah masuk Indonesia.

Hanya saja karena gejalanya ringan, kasusnya belum teridentifikasi. Hal ini kondisinya sama saat dokter di Afrika Selatan menemukan kasus varian Omicron.

Kenapa belum teridentifikasi, tidak lain karena jumlah test PCR di Indonesia di bawah ambang. Sekalipun rata-rata tes kita dilaporkan antara 180-200 ribu per hari.

Hanya saja test tersebut lebih banyak dengan tes antigen, sedangkan test PCR hanya 15 persen saja dari total tes.

Jadi rata-rata sekitar 30 ribu per hari. Padahal minimal 39 ribu per hari.

Lebih disayangkan lagi 40-50 persen dari jumlah PCR itu di Jakarta saja. Sisanya dibagi 33 provinsi lainnya.

Baca Juga: 5 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Penyakit Tangan Kaki dan Mulut

Memang antigen bisa mendeteksi varian Omicron yang menginfeksi seseorang, dengan syarat bila viral load yang bersangkutan tinggi.

Jika hanya test PCR yang tepat untuk mendeteksi varian Omicron.

Hal tersebut disampaikan langsung Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, melalui postingan Facebook pribadinya, Senin (6/12/2021).

Untung mengangkat hal ini menjadi berita, Tribunnews.com sudah mendapatkan izin untuk mengutip pendapat beliau.

Baca Juga: Posisi Jerawat di Wajah Bisa Jadi Petunjuk Kondisi Kesehatan, Ketahui Penjelasannya

"Pendapat saya (varian Omicron) sudah (masuk Indonesia). Laporan awal itupun sebenarnya kasusnya sudah terjadi setidaknya 2 pekan sebelumnya," ungkap Tonang.

Lebih lanjut, Tonang meminta harus tetap mencegah penularan Covid-19.

"Kalaupun benar Omicron sudah ada di Indonesia, atau ternyata belum ada, tetap saja jawabannya satu, harus dicegah penyebarannya," tekannya.

Baca Juga: Jerawat Paling Sering Muncul di Area Wajah, Apa Sih Penyebabnya?

Tonang juga meminta masyarakat waspada bila kasus melonjak tinggi, maka risiko kematian akan besar.

"Risikonya akan membesar bila jumlah kasusnya melonjak tinggi, melampaui kemampuan sistem pelayanan kesehatan, seperti terjadi di bulan Juli kemarin."

"Maka kita tetap harus cegah, jangan sampai penyebarannya tidak terkendali," ungkap Tonang.

"Khusus Omicron, sampai terlaporkan bahwa tidak ada lagi laporan kasus dari tempat lain. Apalagi di Indonesia sendiri."

Baca Juga: Dikejar Awan Panas Semeru Nenek dan Cucu Lari Sejauh 13 KM Selamat

Karenanya, tetap mempertahankan prokes disiplin, ini bekal berharga kita melawan gempuran Omicron.

Bagi yang belum vaksin, segera melakukan vaksin.

Target 40 persen penduduk sudah tervaksin di akhir 2021 pun disebut Tonang bisa tercapai bila kecepatan harian stabil.(*)

Baca Juga: Makan Minum yang manis Tidak Dilarang Selama Memahami Ilmu Gula Ini

Artikel ini telah publish di TribunNews dengan judul Varian Omicron Diduga Sudah Masuk dan Menyebar di Indonesia