Find Us On Social Media :

Vaksin Covid-19 Melemah Setelah 3 Bulan, 2 Kali Suntikan Hasilkan Sedikit Antibodi Penangkal Varian Omicron

Vaksinasi Covid-19 di masa pandemi butuh booster, alias 3 kali suntikan untuk saan ini.

Penurunan itu terjadi pada minggu kedua setelah pemberian vaksin dosis kedua. Penurunan tingkat efikasi ini terlihat lebih jelas pada yang berusia 35 tahun ke atas.

Produsen vaksin Pfizer sejak awal juga sudah menjelaskan tingkat kemanjuran vaksinnya lama-kelamaan akan melemah. Pun dengan vaksin AstraZeneca, yang hingga saat ini masih meneliti sampai kapan vaksin ini dapat bertahan keampuhannya.

Soal menurunnya efikasi vaksin Covid 19 diakui CEO Pfizer, Albert Bourla, yang menyebutkan efektivitas vaksin Covid-19 buatan perusahaannya bisa turun setelah 4 hingga 6 bulan dari suntikan kedua, menjadi 84 persen. Di mana hasil studi menyatakan efektivitas vaksin Pfizer dari 96,2 persen pada suntikan kedua, secara bertahap bisa turun rata-rata 6 persen tiap dua bulan.

Asal tahu saja, kemanjuran vaksin Pfizer dan AstraZeneca terhadap virus corona varian Delta melemah dalam waktu tiga bulan setelah vaksinasi, menurut temuan para peneliti Universitas Oxford, Inggris.

Baca Juga: Lonjakan Detak Jantung Mendadak Dapat Merusak Sel Otak, Menyebabkan Kehilangan Memori dan Demensia, Studi

Dua dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca memberikan tingkat perlindungan masing-masing hingga 75% dan 61%, 90 hari setelah vaksinasi, kata Universitas Oxford dalam studi yang diterbitkan pada Kamis (19/6), seperti dilansir dari Kontan.coid (19/8/2021).

Tingkat perlindungan vaksin Pfizer dan AstraZeneca mulai menurun masing-masing 85% dan 68%, dua minggu setelah pemberian suntikan kedua. Penelitian ini berdasarkan pada tiga juta swab melalui hidung dan tenggorokan terhadap peserta.

“Kedua vaksin ini, pada dua dosis, masih bekerja dengan sangat baik melawan Delta. Ketika Anda memulai dengan sangat, sangat tinggi, Anda masih harus menempuh jalan yang panjang,” kata Sarah Walker, profesor statistik medis Universitas Oxford dan kepala peneliti studi itu.

Bagaimana vaksin Covid-19 yang ada dalam menghadapi varian Omicron?

Baca Juga: Produsen Antigen Dalam Negeri Pertanyakan Anggaran 2 T Kemenkes, Karyawannya Tuntut Pemerintah Stop Impor Alkes

Perlu Booster Vaksin Covid-19 di Masa Pandemi