GridHEALTH.id - Dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia menjadi generasi emas pada tahun 2045, dibutuhkan perhatian bersama bagi mereka agar bisa mendapatkan tumbuh kembang yang maksimal melalui perhatian pada fondasi penting bagi kesehatan anak yaitu pemenuhan konsumsi gizi seimbang anak sejak dini.
Asupan makanan yang tidak sesuai kandungan gizi dapat menyebabkan pertumbuhan kognitif dan fisik anak terganggu.
Seperti halnya permasalahan kesehatan yang masih dihadapi oleh anak-anak Indonesia yaitu stunting yang merupakan masalah gizi kronis yang terjadi karena kurangnya asupan gizi.
Ini harus menjadi perhatian kita semua karena stunting akan menentukan masa depan dan masa yang akan datang.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka juga akan dapat berdampak buruk bagi negara, hingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi negara sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun , atau sekitar Rp 400 triliun rupiah per tahun, dengan asumsi PDB Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 15.434 triliun.
Upaya edukasi gizi seimbang harus terus ditingkatkan baik di lingkungan sekolah melalui para guru maupun di rumah melalui peran orang tua, khususnya ibu.
Baca Juga: Berantas Stunting, Posyandu Berikan Pendidikan dan Pantauan Gizi Keluarga
Baca Juga: Bukan Cuma Tak Sedap Dipandang, Lemak di Leher Jadi Ukuran Risiko Penyakit Jantung
Menurut Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd., Widya Prada Ahli Utama,Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdas dan Dikmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Republik Indonesia,Pedoman Gizi
Isi Piringku dapat menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan porsi dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan si kecil.
“Guru di sekolah sangat berperan untuk mengedukasi tentang gizi seimbang kepada anak-anak peserta didik. Selain itu, pihak swasta juga dapat berperan penting dalam ikut mengedukasi tentang gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting di Indonesia," katanya dalam Danone Indonesia Gebyar Isi Piringku PAUD 2021 yang bertajuk “Membangun Generasi Sehat Melalui Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini”.
Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MSi., Ketua tim penyusun modul Isi Piringku 4-6 tahun dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, “Mengenalkan anak pada makanan sehat pada usia dini sangatlah penting. Peran guru PAUD/TK mengedukasi di sekolah dan orang tua menerapkannya di rumah adalah kunci utama untuk mengenalkan anak pada jenis makanan sehat.
Kami melihat,upaya yang dilakukan Danone Indonesia selama ini senantiasa dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan agenda pemerintah, terutama dalam hal kondisi kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, salah satunya adalah melalui Gebyar Isi Piringku PAUD ini maupun program ‘Isi Piringku’.
Buku yang telah dikembangkan bersama oleh IPB dan Danone Indonesia diharapkan dapat menjadi panduan orang tua dan guru PAUD untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak di rumah\ yang tidak membutuhkan biaya mahal.”
Baca Juga: 3 Pengobatan Rumahan yang Mudah dan Efektif Mengatasi Perut Kembung
Mahmud Fauzi, SKM., M.Kes., Koordinator Substansi Pengelolaan Konsumsi Gizi, Dit Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, “Edukasi tentang pemenuhan gizi seimbang memiliki peran penting dalamu paya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju.
Oleh karenanya, pencegahan stunting masih terus menjadi fokus Pemerintah yang tertuang dalam strategi dengan berbagai program untuk menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.
Namun, pemerintah perlu berkolaborasi dengan lintas-sektor, salah satunya dengan sektor swasta. Kemenkes sangat menyambut baik inisiatif pihak swasta dalam upaya mencegah stunting di Indonesia, seperti sosialisasi program kampanye edukasi Isi Piringku.”
Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, “Danone Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting di Indonesia.
Ini bertujuan untuk mengajak ribuan orangtua, khususnya Ibu, dan para guru agar terus meningkatkan peran aktif merekadalam pemenuhan gizi seimbang sejak dini, sebagai salah satu langkah penting pencegahan stunting.
Hal ini sejalan dengan misi Perusahaan yaitu membawa kesehatan melalui makanan kepada sebanyak mungkin orang."
Gebyar Isi Piringku PAUD yang merupakan bagian program Isi Piringku adalah salah satu kontribusi nyata dari Danone Indonesia dalam membantu pemerintah mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’, menjawab tantangan yang dihadapi Ibu dalam membiasakan konsumsi pangan sesuai gizi seimbang pada anak di rumah, serta mendukung para guru PAUD/TK untuk dapat menjadi penggerak dari kegiatan edukasi gizi di lingkungan sekolah dan juga tempat tinggal mereka.
Baca Juga: Tak Boleh Diremehkan, Hipertensi Primer vs Sekunder, Apa Bedanya?
Baca Juga: Jangan Lagi Menutup Hidung Ketika Bersin, Ternyata Bisa Bikin Stroke
Diharapkan melalui kegiatan ini, para Ibu di rumah tetap bisa memberikan pemenuhan gizi seimbang kepada anak agar tumbuh kembang optimal, terutama di tengah masa pandemi.
Danone Indonesia dan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – IPB telah menyusun buku edukasi “Isi Piringku”, merupakan pedoman edukasi yang dapat digunakan oleh guru-guru PAUD untuk edukasi makan dan minum sekali saji untuk anak usia 4-6 tahun pada tahun 2017.
Adapun porsi Isi Piringku terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur – 1/3 buah dan 2/3 sayur, serta 50% karbohidrat dan protein – dengan pembagian 1/3 lauk dan 2/3 karbohidrat.
Baca Juga: 7 Penyebab Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari yang Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Diabetes Pada Anak, Kenali 5 Penyebab Umum yang Sering Muncul
Panduan makan sehat tersebut tidak hanya membuat kenyang, tetapi juga memastikan tubuh sehat dan cukup gizi. (*)