GridHEALTH.id - Lemak perut (juga dikenal sebagai lemak visceral) dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan yang serius.
Tidak seperti lemak subkutan, lemak di bawah kulit yang bisa dicubit, lemak visceral mengelilingi organ-organ jauh di dalam perut, seperti perut, hati, dan usus. Dan ini bisa sangat mempengaruhi kesehatan.
Sebetulnya lemak di dalam perut yang menyelebungi organ-organ penting berfungsi sebagai pelindung organ-organ tersebut, misalnya dari benturan dan penyeimbang hormon.
Tetapi bila kelebihan, menurut Mayo Clinic, kelebihan lemak visceral meningkatkan risiko gangguan metabolisme yang serius, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak dan sleep apnea.
Pada wanita, lemak visceral juga dikaitkan dengan kanker payudara, penyakit ovarium polikistik, dan kebutuhan untuk operasi kandung empedu, kata Harvard Medical School.
Menurut Johns Hopkins Medicine, kita lebih mungkin mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh lemak visceral jika pinggang lebih dari 80 cm jika seorang wanita, atau lebih dari 90 cm jika seorang pria.
Dikutip dari Harvard Medical School, ada berbagai penyebab munculnya lemak visceral yang berlebihan di dalam perut;
1. Pola makan yang buruk
Terutama yang tinggi gula tambahan, makanan olahan, dan karbohidrat sederhana (yang dengan cepat diubah tubuh menjadi gula).
Itu mengarah pada penambahan berat badan yang seringkali sulit untuk diturunkan, terutama di daerah perut.
Baca Juga: Hati-hati, Lemak Perut Ternyata Dapat Mengindikasikan Penyakit Jantung
Baca Juga: Tips Mencegah Pendarahan Rahim yang Berlebihan Saat Melahirkan
Fruktosa, atau gula, menyebabkan sel-sel lemak matang lebih cepat, khususnya di lemak visceral.
Diet yang diisi dengan soda atau minuman yang mengandung fruktosa tidak hanya meningkatkan asupan kalori, tetapi juga mempengaruhi bagaimana lemak perut berkembang."
Untuk mengurangi lemak visceral, makan makanan yang kaya buah dan sayuran berserat tinggi dan protein tanpa lemak.
Beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi protein dengan hilangnya lemak visceral. Protein mengenyangkan dan mungkin membantu kita mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi.
Protein juga tampaknya mengurangi kadar ghrelin, hormon yang meningkatkan nafsu makan, dan meningkatkan metabolisme.
2. Kurang bergerak dan berolahraga
"Jika kita makan terlalu banyak dan berolahraga terlalu sedikit, kita cenderung membawa kelebihan berat badan, termasuk lemak perut," kata Mayo Clinic.
Seiring bertambahnya usia, massa otot sedikit menurun, sementara lemak bertambah. Kurang otot berarti tubuh membakar lemak lebih lambat.
Untuk melawan lemak visceral, berolahragalah secara teratur. Aktivitas fisik sedang yang dikombinasikan dengan latihan kekuatan tampaknya bekerja paling baik untuk membakar lemak perut.
Baca Juga: Mulai Trending, Metode Diet 17 Hari Untuk Menurunkan Berat Badan
Baca Juga: Ucapkan Selamat Tinggal Payudara dan Perut Kendur Pasca Persalinan!
American Heart Association merekomendasikan 150 menit latihan intensitas sedang seminggu, termasuk dua sesi latihan kekuatan.
3. Sering stres
Perasaan stres kronis menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol.
Hormon kortisol yang tinggi bisa menyebabkan bertahannya lemak di sekitar perut. Cobalah untuk mengurangi stres dengan olahraga dan teknik relaksasi, dan bicarakan dengan dokter jika memerlukan bantuan.
4. Kurang tidur
Para peneliti di Wake Forest University menemukan bahwa mereka yang tidur lima jam atau kurang setiap malam memiliki lemak perut 2,5 kali lebih banyak daripada orang yang tidur cukup (tujuh hingga sembilan jam semalam).
Sebuah studi pada tahun 2021 di Universitas Alberta di Kanada menemukan bahwa orang yang tidur pada tengah malam atau lebih larut memiliki risiko 20% lebih besar mengalami obesitas perut.
Risikonya bahkan lebih tinggi, 38 % untuk orang yang tidur antara pukul 02.00 dan 06.00. Para ilmuwan berteori bahwa tidur larut malam dapat membuang ritme sirkadian, menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak kortisol yang membuat perut membuncit.(*)
Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Perut Rata, Latihan Kardio Hingga Latih Otot Perut
Baca Juga: Yang Harus Diketahui dan Dilakukan Ibu Hamil Saat Ketuban Pecah Dini