GridHEALTH.id - Masalah perut dan pencernaan sering terjadi selama kehamilan. Kita mungkin mendengar banyak tentang mual di pagi hari dan sembelit, tetapi lebih sedikit tentang diare selama kehamilan.
Meskipun mungkin tidak mendapat banyak perhatian, diare adalah masalah pencernaan lain yang bisa dihadapi ibu hamil.
Beberapa wanita menganggap diare sebagai tanda awal kehamilan. Memang benar bahwa perubahan hormon sekitar waktu pembuahan dapat menyebabkan masalah perut dan bahkan menyebabkan diare.
Namun, nyeri payudara, kelelahan, dan mual adalah gejala yang jauh lebih umum pada awal kehamilan daripada diare.
Diare saat akhir kehamilan mungkin merupakan tanda bahwa persalinan semakin dekat. Beberapa wanita melaporkan diare, mulas, atau mual dan muntah tepat sebelum mereka melahirkan.
Tentu saja, wanita mengalami diare karena berbagai alasan, dan diare dapat berkembang kapan saja selama kehamilan idak hanya di awal atau di akhir kehamilan.
Diare selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti hormon, perubahan pola makan, hingga virus perut. Dilansir Very Well Health, diare selama kehamilan bisa muncul karena;
- Perubahan tubuh: Selama kehamilan,kita akan mengalami perubahan hormon dan tubuh. Inidapat mempengaruhi perut dan saluran pencernaan, yang menyebabkan mual dan muntah, sembelit, atau diare.
- Pola makan: Kehamilan mungkin menginspirasi kita untuk makan lebih sehat. Terkadang perubahan mendadak ke makanan yang lebih bergizi dan kaya serat juga bisa menyebabkan perubahan buang air besar.
Baca Juga: Saat Diare, Tidak Disarankan Untuk Minum Susu Karena Alasan Ini
Baca Juga: Ikuti 5 Cara Alami dan Mudah Ini Untuk Mencegah Payudara Kendur
Beri tubuh sedikit waktu untuk menyesuaikan jika beralih dari burger dan kentang goreng ke buah dan salad sekaligus.
- Vitamin prenatal: Ada banyak merek vitamin prenatal yang berbeda. Beberapa lebih mungkin menyebabkan sembelit, dan beberapa dapat menyebabkan tinja lebih encer.
Jika kita mengira mengalami diare karena vitamin, bicarakan dengan dokter dan mintalah rekomendasi untuk merek lain.
- Penyebab lain: Diare juga dapat berkembang dari sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan.
Seperti keracunan makanan; masalah kesehatan seperti penyakit Crohn, penyakit celiac, atau hipertiroidisme; penyakit akibat virus atau bakteri; minum obat seperti antibiotik serta dampak sering bepergian saat hamil.
Gejala diare adalah ketika kita buang air besar lebih sering dan konsistensinya lebih cair dari biasanya.
Selain itu perut terasa kembung, kram, sakit perut, perasaan harus lari ke kamar mandi dan terjadi dua atau lebih buang air besar encer atau encer dalam sehari (24 jam)
Jika terjadi diare selama kehamilan, makanlah makanan yang mudah dicerna dan tidak mengiritasi atau merangsang lambung dan saluran pencernaan.
Diet BRAT (Pisang, Nasi, Saus Apel, Roti Panggang) ditambah nutrisi dalam makanan lain yang mudah dicerna (kentang, sup ayam dan sayuran, daging tanpa lemak) dapat membantu sampai diare berlalu. Jauhi makanan yang digoreng, pedas, dan berlemak tinggi.
Baca Juga: Ini 7 Cara Merawat Jantung Agar Tetap Sehat, Organ Vital Bagi Manusia
Baca Juga: Healthy Move, Aneka Latihan untuk Mengencangkan dan Menguatkan Paha
Diare sering sembuh dengan sendirinya. Jika mengalami diare ringan tanpa gejala lain (demam, nyeri, kram), kita bisa menunggu beberapa hari untuk melihat apakah sudah hilang.
Diare yang disebabkan oleh penyakit perut atau masalah makanan seringkali akan hilang dengan sendirinya.
Sangat penting untuk tetap terhidrasi, terutama saat sedang hamil. Diare menghilangkan air dari tubuh , jadi minumlah banyak cairan, terutama air putih.
Karena kita juga kehilangan elektrolit melalui diare, cairan lain, seperti kaldu ayam atau sayuran dan larutan pengganti elektrolit, sangat membantu.
Hindari susu, minuman manis, kopi, teh, dan minuman energi, karena dapat memperburuk diare.
Kotoran yang encer dapat memudahkan bakteri di usus besar untuk melakukan perjalanan ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi (ISK).
Kebersihan dapat mencegah penyebaran kuman ke bagian lain dari tubuh dan orang lain. Setelah menggunakan kamar mandi, selalu bersihkan dari depan ke belakang dan ganti kertas sebelum menyeka lagi.
Jaga selalu pakaian dalam keadaan bersih dan sering mencuci tangan. Jauhi obat yang dijual bebas (OTC) untuk mengobati diare.
Tidak semua obat OTC aman untuk ibu hamil. Jika perlu, dokter akan merekomendasikan atau meresepkan obat untuk berdasarkan tingkat keparahan gejala.
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Infeksi Mata Bayi Baru Lahir
Meskipun diare selama kehamilan bukan masalah serius, ini bisa menjadi tanda infeksi atau menyebabkan dehidrasi.
Beri tahu dokter diare berlangsung lebih dari satu atau dua hari, ibu hamil mengalami kontraksi, tidak merasakan bayi bergerak sebanyak sebelumnya, muncul tanda dehidrasi, demam dan muntah, ada darah pada tinja, merasakan sakit di perut bagian bawah, dan diare bukannya membaik malah semakin parah. (*)