Find Us On Social Media :

Healthy Move, 5 Kesalahan Paling Sering Dilakukan Pelari dan Cara Memperbaikinya

Ada 5 kesalahan yang sering dibuat pelari hingga menimbulkan rawan cedera.

Ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk pinggul yang kencang, glutes yang tidak teregang dengan baik, paha belakang dan paha depan, atau otot inti yang lemah.

Melakukan latihan seperti latihan inti Pilates dapat membantu memperkuat seluruh inti (untuk merekrutnya dengan lebih baik saat berlari), dan peregangan (seperti yang biasa dilakukan dalam yoga) membantu memperkuat pinggul dan panggul, sekaligus memperpanjang otot.

Kesalahan #2: Terlalu banyak dan terlalu cepatKetika  merasakan motivasi baru dengan tanggal perlombaan yang akan datang atau dengan dapat kembali berlari di luar ruangan, kita pasti ingin mulai berlari. Tetapi “otot, sendi, dan ligamen Anda perlu waktu untuk sesuaikan dengan beban,” jelas Dr. Lev Kalika, pemilik New York Dynamic Neuromuscular Rehabilitation & Physical Therapy di NYC.Timothy Lyman, Direktur Program Pelatihan untuk Fleet Feet Pittsburgh, setuju: "Lari itu menggembirakan dan memberdayakan, tetapi juga bisa melelahkan dan menguras tenaga."

Terlalu antusias berlari dapat menyebabkan cedera yang akan berdampak dalam jangka panjang.

Dr. Ernest L. Isaacson, ahli penyakit kaki yang berbasis di NYC banyak melihat pasiennya yang berlari melebihi dari apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya tanpa beristirahat muncul adanya benjolan di shin splints, Achilles tendinitis, dan dampak penggunaan berlebihan lainnya.

Baca Juga: Wanita Hamil di Usia Muda Berisiko Alami Stroke, Hasil Studi

Baca Juga: 7 Cara Membuat Payudara Seksi Secara Alami Meski Sedang Menyusui

Perbaiki 1: Lambat dan mantap memenangkan perlombaanMulai perlahan dan terus tingkatkan jarak tempuh..Dr Isaacson merekomendasikan hanya berlari dengan kecepatan yang terasa baik, dan melakukannya sampai tubuh mengatakan sudah waktunya untuk berhenti.

Bagi mereka yang menginginkan sedikit lebih banyak struktur, Dr. Kalika mengatakan untuk mengikuti aturan sederhana ini: peningkatan jarak tempuh 10% setiap 3 minggu.

Jika seseorang biasanya berlari 15 mil seminggu, mereka harus meningkat menjadi 16,5 mil dan tetap melakukannya setidaknya selama tiga minggu sebelum meningkat lagi.

“Dengarkan tubuh Anda dan hanya meningkat lagi [10 persen] ketika setelah 3-4 minggu jarak tempuh baru ini terasa ringan,” kata Dr. Kalika.Perbaiki 2: Jadwalkan di hari istirahatAmbil setidaknya satu hari istirahat penuh per minggu, tetapi bukan berarti bermalas-malasan,

Pada hari-hari yang bukan hari lari, pertimbangkan aktivitas latihan silang seperti berenang dan bersepeda untuk memberi tubuh stirahat dari aktivitas berintensitas lebih tinggi dan berdampak lebih tinggi seperti berlari.