Find Us On Social Media :

Diabetes Lansia, Perhatikan Tanda Kondisi Kesehatan Sudah Lampu Merah

Diabetes lansia bisa menyebabkan kondisi kesehatan serius.

GridHEALTH.id - Diabetes pada lansia dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, mulai dari penyakit kardiovaskular hingga kebutaan. Salah satu yang paling akut dan mendesak adalah ketoasidosis diabetik (DKA), yang dapat mengancam jiwa.

Ini terjadi ketika gula darah secara konsisten terlalu tinggi karena tidak ada cukup insulin dalam tubuh untuk memprosesnya. Hal ini menyebabkan lemak dipecah terlalu cepat dan darah menjadi asam.

Jika DKA tidak segera diobati, dapat menyebabkan koma diabetes atau kematian. Menurut para dokter di Mayo Clinic dan para ahli di Royal College of Nursing di Inggris, berikut adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai diabetes lansia;

1. Mengalami kelelahan ekstrem

Lansia terus-menerus merasa sangat lelah bisa menjadi tanda DKA. Diabetes terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi, atau tubuh tidak dapat memproses, insulin yang cukup untuk mengantarkan gula darah (glukosa) ke sel-sel tubuh untuk energi.

2. Napas berbau buah

Ini adalah salah satu gejala pertama yang dicari dokter ketika mereka mencurigai seseorang mungkin menyandang DKA.

Terlalu banyak keton dalam aliran darah dapat menyebabkan napas berbau seperti aseton, aroma buah yang mirip dengan penghapus cat kuku.

Jika menyandang diabetes dan keluar bau aseton pada napas, ikuti pengobatan yang direkomendasikan dokter. Jika sudah melakukannya, hubungi dokter secepatnya.

Baca Juga: Diabetes tipe 1 dan tipe 2 Semakin Meningkat Jumlahnya, Apa Bedanya?

Baca Juga: Studi Baru di Kanada Temukan Pestisida dalam Makanan Bisa Berdampak Obesitas

3. Sering buang air kecil

Kelebihan gula darah dikirim ke ginjal, yang bekerja lembur untuk membuangnya, menyebabkan sering buang air kecil.

4. Selalu merasa sangat haus

Gejala diabetes yang tidak terkontrol, ini terjadi ketika ada lebih banyak gula dalam darah daripada yang dapat diproses dan dikeluarkan secara efisien oleh ginjal dari tubuh. Kelebihan gula tetap berada di aliran darah, menarik cairan dari jaringan dan menyebabkan rasa haus.

5. Mengalami penurunan berat badan ekstrem

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Family Physician, ini adalah gejala paling umum dari ketoasidosis diabetik, ditemukan pada sekitar 80% orang dengan kondisi tersebut.

Ketosis, kondisi yang disebabkan ketika tubuh membakar lemak alih-alih karbohidrat, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat pada seseorang yang mengikuti diet keto.

Ketika itu terjadi pada seseorang yang menyandang diabetes atau secara tidak sengaja pada seseorang yang berpotensi menyandang diabetes, itu membutuhkan perhatian medis yang cepat.

6. Mengalami sariawan oral dan infeksi jamur

Baca Juga: Mulai Tren Penggunaan Kosmetik Mineral, Ternyata Ini Manfaatnya

Baca Juga: Latihan Wajah Untuk Meniruskan Pipi, Mempertegas Garis Rahang dan Mengencangkan Bibir Hanya Dengan Satu Gerakan

Gula darah tinggi dan sistem kekebalan yang lemah, keduanya dapat disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol, adalah dua penyebab paling umum sariawan, pertumbuhan berlebih dari jamur di mulut. Infeksi jamur di tempat lain di tubuh yang tidak kunjung hilang mungkin juga mengindikasikan DKA.

7. Mengalami pengecilan otot

Gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan otot menjadi atrofi, atau menyusut. Ini bisa menjadi tanda ketoasidosis diabetik.

8. Merasa mual dan muntah

Terlalu banyak asam dalam darah dapat menyebabkan sakit perut atau muntah, seringkali merupakan tanda akhir dari ketoasidosis diabetikum.

Muntah dapat meningkatkan dehidrasi penyebab DKA, membuat gejala seperti rasa haus yang berlebihan menjadi lebih buruk. (*)

Baca Juga: Selesma Penyakit Umum di Kalangan Anak dan Dewasa, Tapi Segera ke Dokter Jika Rasakan Hal Ini

Baca Juga: Lansia Rentan Terhadap Dehidrasi, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai