GridHEALTH.id - Minyak goreng jadi salah satu bahan pokok yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.
Karenanya tak heran jika minyak goreng menjadi salah satu bahan masak yang wajib ada di rak penyimpanan.
Tanpanya, tentu kita tidak bisa menggoreng berbagai makanan.
Meski begitu, ditengah kelangkaan yang terjadi tentu kita harus berhemat dalam menggunakan minyak goreng.
Terlebih, terlalu sering mengonsumsi makanan yang di goreng juga tidak baik untuk kesehatan.
Untuk itu, Ahli Gizi Seala Septiani memberikan tips memakai minyak goreng supaya hemat dan aman bagi kesehatan.
Dilansir dari Kompas.com (4/12/2021), ia menjelaskan bahwa pemakaian minyak goreng yang digunakan secara berulang oleh sebagian orang dapat berdampak bagi kesehatan.
Warna minyak goreng bekas yang cenderung jernih menjadikan bahan masakan ini terlihat aman untuk digunakan kembali.
Meski terlihat aman dan bisa menghemat biaya masak, penggunaan minyak goreng berulang kali tidak disarankan oleh ahli gizi.
Baca Juga: Viral Penyebaran Minyak Goreng Curah Campur Solar, Ini Bahayanya Untuk Kesehatan
Seala menyarankan untuk menggunakan minyak goreng hanya sebanyak satu kali pakai.
"Pemasakan tentunya menggunakan pemanasan dan memungkinkan senyawa-senyawa pada minyak berubah," ujarnya.
"Pufa (asam tak jenuh dalam minyak) yang semula ikatan rangkap, ikatannya bisa lepas," tambah Seala.
Mengutip Business Insider, nutrisi dalam minyak dapat berkurang drastis jika digunakan secara berulang.
Hal serupa juga disampaikan oleh Seala.
Zat gizi dalam minyak bisa menurun jika digunakan pada beberapa teknik masak, seperti menggoreng dengan banyak minyak.
Tips menggunakan minyak goreng
Teknik masak menggunakan banyak minyak atau deep fry akan menurunkan kandungan gizi dalam minyak.
Berbeda dengan teknik masak lainnya yang hanya menggunakan sedikit minyak dan tidak merusak nutrisinya.
Baca Juga: Hikmah dari Langkanya Minyak Goreng, Positivity Rate Nasional Kasus Omicron Melandai
Lebih lanjut, menggunakan minyak goreng berulang kali dapat meningkatkan persentase lemak trans di dalamnya.
Hal ini bisa terjadi meski minyak nabati tidak mengandung kolesterol, seperti disampaikan Seala.
"Tubuh manusia pun sebenarnya bisa memproduksi kolesterol. Semua sumber nabati atau tumbuhan tidak mengandung kolesterol, termasuk minyak nabati," tutur Seala.
Sebab, minyak goreng nabati mengandung lemak tak jenuh yang dapat membentuk lemak trans dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Selain itu, menggunakan minyak berulang kali juga dapat memberikan dampak buruk bagi hasil masakan.
Bukan segar dan crunchy, makanan yang dimasak menggunakan minyak goreng bekas justru akan beraroma tengik.(*)
Baca Juga: Mengenal Beragam Jenis Minyak Goreng, Ada yang Berbahaya Untuk Jantung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Memakai Minyak Goreng Hemat dan Aman untuk Kesehatan"