Find Us On Social Media :

Healthy Move, Latihan Intensitas Tinggi Bisa Mengatasi Arteri Perifer

Jalan kaki dengan kecepatan tinggi atau olahraga intensitas tinggi mengatasi arteri perifer.

GridHEALTH.id - Penyakit arteri perifer (PAD/Peripheral Artery Disease) adalah penyakit umum dari pembuluh darah yang terletak di luar jantung dan otak.

Ini sering merupakan hasil dari penumpukan yang terdiri dari kolesterol dan asam lemak di arteri.

Ini membatasi aliran darah ke lengan, ginjal, perut, dan kaki dan menyebabkan rasa sakit dan kram di kaki.

Tetapi berolahraga secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja berjalan pada orang dengan PAD, saran sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) edisi November 2021 .

Temuan menunjukkan bahwa orang dengan penyakit arteri perifer, dengan intensitas nyeri kaki iskemik, di saat latihan berjalan dengan intensitas tinggi dapat menghilangkan rasa nyerinya kemudian.

Bagaimana olahraga dapat membantu orang dengan penyakit arteri perifer? Studi ini meneliti 305 orang dengan penyakit arteri perifer di empat pusat kesehatan.

Mereka dibagi menjadi kelompok dengan latihan intensitas tinggi, latihan intensitas rendah dan kelompok kontrol yang berolahraga hanya bila diminta.

Orang-orang yang terlibat dalam uji coba diminta untuk berjalan hingga 50 menit per sesi, lima hari seminggu.

Orang-orang dalam kelompok intensitas tinggi diminta untuk berjalan dengan langkah cepat untuk mendapatkan gejala kaki iskemik menggunakan olahraga, sedangkan mereka yang berada dalam kelompok intensitas rendah diminta untuk berjalan dengan kecepatan yang nyaman.

Baca Juga: Wanita Miliki Risiko 4 Kali Lebih Besar Terkena Varises, Ketahui Tanda dan Penyebabnya

Baca Juga: Dead Butt Syndrome, Sindrom Kebanyakan Duduk Bisa Berujung Kecacatan

Setelah mengikuti peserta selama 12 bulan, peneliti menemukan bahwa berjalan dengan nyeri kaki iskemik menuai manfaat dari olahraga.

Peneliti utama Dr Mary McDermottt, profesor kedokteran di Northwestern University Feinberg School of Medicine menemukan bahwa rasa sakit akan berkurang seiring waktu, dan mereka pada akhirnya akan dapat berjalan tanpa ketidaknyamanan.

Ini bisa membantu orang dengan PAD karena olahraga mendorong pertumbuhan pembuluh darah kecil baru ke otot mereka.

Penelitian awal telah menyarankan bahwa olahraga intensif merangsang jalur biologis tertentu yang mendorong peningkatan aktivitas mitokondria, sumber energi kimia sel.

McDermott berkata, "Untuk orang dengan PAD, latihan mendorong pertumbuhan pembuluh darah kecil baru ke otot mereka."

Baca Juga: 3 Tips Pola Makan Pada Lansia dengan Diabetes, Tetap Boleh Makan Enak!

Baca Juga: Pengobatan Rumahan, Masker Wajah Buatan Sendiri Cocok Untuk Pria

Sesuai hasil penelitian, orang-orang dalam kelompok intensitas tinggi secara signifikan meningkatkan jarak mereka dan bisa berjalan lebih cepat dibandingkan dengan kelompok intensitas rendah atau kontrol.

Pada akhir penelitian, kelompok latihan intensitas tinggi juga mampu meningkatkan lamanya waktu mereka bisa berjalan di atas treadmill.

Ketika otot kram setiap kali berjalan karena penyakit arteri perifer, berolahraga mungkin dapat membantu dalam situasi seperti itu.

Menurut McDermott, ini adalah terapi non-invasif paling efektif yang dapat membantu orang dengan PAD.

"Pasien dengan PAD harus disarankan untuk berjalan dengan kecepatan yang memicu gejala kaki iskemik untuk mendapatkan manfaat. Munculnya nyeri di saat berjalan justru bermanfaat."  (*)

Baca Juga: Dari Alpha ke Lambda, Ini Sejarahnya Mengapa Varian Virus Corona Diberi Nama Alfabet Yunani

Baca Juga: Ini Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih Selama Kehamilan Yang Perlu Diketahui

Baca Juga: Seks di Usia Lansia, Beberapa Masalah yang Bisa Jadi Penghalang Bermesraan