GridHEALTH.id - Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa partikel mikroplastik terdeteksi di paru-paru orang yang masih hidup untuk pertama kalinya.
Menurut berita The Guardian, peneliti dari Hull University dan Hull York School of Medicine melakukan penelitian dengan mengambil sampel jaringan dari paru-paru 13 pasien.
Ilmuwan mengungkapkan bahwa 39 partikel mikroplastik yang mengancam kesehatan manusia ditemukan di dalam paru-paru 11 dari 13 pasien yang telah menjalani operasi.
Partikel yang paling umum ditemukan di paru-paru adalah polipropilen, yang digunakan dalam kemasan plastik dan PET, yang digunakan untuk botol.
"Komponen mikroplastik telah terdeteksi dalam mayat sebelumnya, tetapi penelitian ini menandai pertama kalinya partikel mikroplastik terdeteksi di paru-paru seseorang," kata Laura Sadofsky, direktur studi tersebut.
Para ahli menunjukkan bahwa paparan manusia terhadap polusi mikroplastik telah menjadi tak terelakkan, menambahkan bahwa hasilnya mengkhawatirkan.
Rincian penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Science of the Total Environment.
Dalam penelitian lain yang dilakukan pada bulan Maret, dilaporkan bahwa mikroplastik ditemukan dalam darah manusia untuk pertama kalinya.
Mikroplastik adalah hasil penguraian plastik yang ukurannya tidak lebih dari 5 mm. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil, partikel ini dapat ditemukan di mana saja. Misalnya, perairan laut, sendimen sungai, debu, bahkan pada rantai makanan.
Baca Juga: Seorang Peneliti Menghitung Jumlah Manusia Makan Plastik Dalam Sebulan, Jumlahnya Bikin Syok!
Baca Juga: Generasi Berikut Hidup Lebih Pendek dari Orangtua Mereka Karena Obesitas, Studi
Tanpa disadari, manusia berisiko menelan sekitar 5 gram mikroplastik setiap minggunya, menurut World Wildlife Fund International. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan, karena terdapat bahaya mikroplastik yang merugikan kesehatan.Berikut ini beberapa dampak mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan manusia:
1. Mengganggu sistem kekebalan tubuhSalah satu bahaya mikroplastik bagi manusia adalah mengganggu sistem kekebalan tubuh. Partikel ini dapat menyebabkan perubahan pada DNA, stres oksidatif, dan mengakibatkan tubuh manusia lebih mudah terserang penyakit.Berbagai penelitian menjelaskan dampak mikroplastik bagi manusia juga meliputi gangguan sistem saraf hingga dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Menimbulkan gangguan hormon
Kandungan Bisphenol A (BPA) yang terdapat pada produk plastik dapat mengganggu aktivitas hormon alami manusia.
Hal ini dapat memberikan dampak negatif pada saluran reproduksi, serta kualitas dan kuantitas sperma. Tidak berhenti di situ, tim peneliti juga sempat menemukan jenis plastik BPA yang berbahaya pada urine remaja-remaja di Inggris.
Baca Juga: Kasus Obesitas Semakin Banyak, Ini 5 Tanda Tubuh Mulai Kegemukan
Baca Juga: 4 Makanan Memperkuat Imunitas Tubuh Saat Terserang Infeksi Chikungunya
Plastik BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon, salah satunya mengurangi kadar testosteron pada janin. Hal tersebut dapat berakibat pada kurang sempurnanya pembentukan testis dan penis. Akibatnya, testis tidak dapat turun sempurna ke buah zakar dan ukuran penis kecil. Selain itu, bahan kimia tersebut juga dapat meningkatkan risiko kecacatan pada janin dan penyakit metabolik.
3. Mengubah protein penting di dalam darah
Mikroplastik dapat berinteraksi dengan partikel di dalam darah. Senyawa tersebut mengubah protein penting di darah, seperti albumin, globulin, dan fibrinogen, sehingga menjadi tidak berfungsi dengan semestinya.
4. Mencemari bahan makananPartikel mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang dikonsumsi dapat memicu beberapa gangguan kesehatan.Awalnya, plastik tak terpakai yang dibuang ke lautan dapat menyebabkan partikel mikroplastik tertelan oleh hewan laut.
Jika hewan-hewan laut tersebut ditangkap nelayan, dijual, dan akhirnya dikonsumsi manusia, bahaya mikroplastik mengintai.
Baca Juga: Peneliti Menemukan Peningkatan Risiko Infeksi Bakteri Jika Makanan Terkena Cahaya
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Meminyaki Pusar Sebelum Tidur Bikin Terlelap
Sampah plastik yang ditimbun di dalam tanah juga dapat terurai menjadi mikroplastik dan masuk ke tubuh hewan ternak seperti sapi, ayam, dan kambing, serta sayuran. Jika hewan atau sayuran tersebut dikonsumsi, mikroplastik akan masuk ke tubuh. Parahnya, partikel mikroplastik pun dapat tertelan lebih banyak oleh orang yang terbiasa minum air dari kemasan botol plastik.Setelah mengetahui dampak mikroplastik yang berbahaya untuk tubuh, sebaiknya kita lebih teliti lagi dalam memilih produk makanan. Selain itu, kita juga dapat mengurangi polusi plastik dengan cara daur ulang atau 3R (Reuse, Reduce, Recycle). (*)