Find Us On Social Media :

Rokok Elektrik VS Rokok Sigaret, Lihat Dampaknya Bagi Kesehatan

Bahaya merokok dari rokok elektrik dan rokok sigaret tembakau sama bahayanya.

GridHEALTH.id - Penggunaan rokok elektrik telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang menjadi produk tembakau pilihan anak muda saat ini, melampaui produk tradisional seperti rokok dan cerutu.

Sama seperti rokok sigaret yang berbahan dasar tembakau, laporan pemerintah AS baru-baru ini telah memberikan lebih banyak  ulasan tentang rokok elektrik.

Geneva Tatem, M.D., spesialis paru-paru Rumah Sakit Henry Ford di Detroit, Amerika Serikat memberi lebih banyak informasi untuk membantu orang membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan mereka.

“Kita perlu menyeimbangkan ilmu pengetahuan saat ini dan bukti yang kita miliki dengan advokasi, untuk mengetahui cara yang benar kita harus melanjutkan konseling pasien kita,” kata Dr. Tatem.

Pada Januari 2018, National Academies of Sciences, Engineering and Medicine (NASEM) merilis apa yang digambarkan sebagai analisis paling komprehensif dari penelitian yang ada tentang rokok elektrik.

Mereka menemukan, rokok elektrik mempunyai risiko kesehatan, mereka cenderung jauh lebih berbahaya daripada rokok konvensional.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa menggunakan e-rokok dapat menyebabkan atau mendorong orang merokok tradisional.

Sebuah laporan 2016 oleh Ahli Bedah Umum AS menyimpulkan bahwa penggunaan rokok elektrik adalah masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan tindakan segera dan terkoordinasi.

Masih banyak pertanyaan tentang rokok elektrik dan dampak jangka panjangnya, bahkan ketika bukti tentang pola penggunaan dan risiko terhadap kesehatan terus bermunculan.

Baca Juga: Seiring Berjalannya Waktu, Risiko Bagi Perokok Akan Hilang Bila Berhenti Merokok, Lihat Dampak Positifnya

Baca Juga: Buah dan Diabetes, Agar Aman Perhatikan Juga Kandungan Karbohidratnya

Apa itu rokok elektrik dan apa bahayanya? Rokok elektrik adalah sebuah alat elektronik yang bekerja dengan cara memanaskan suatu cairan, yang menghasilkan uap yang kemudian dihirup oleh orang tersebut.

Cairan tersebut terbakar pada suhu yang lebih rendah daripada rokok tradisional. Sementara rokok elektrik tidak mengandung tar seperti rokok tradisional, rokok elektrik menghasilkan bahan kimia beracun lainnya.

“Yang kami tahu adalah bahwa rokok elektrik mengandung beberapa produk yang berbahaya, terutama logam keras atau berat,” kata Dr. Tatem. "Hal-hal seperti kadmium dan logam lainnya."

Rokok elektrik, juga umumnya dikenal sebagai pena vape, hadir dalam berbagai rasa untuk memuaskan selera setiap pengguna. Mereka mempunyai rasa apel, vanila, stroberi, dan sesuatu yang disebut snap.

Bahkan ada produsen yang mengklaim mempunyai 300 rasa. Sementara rokok sigaret tembakau hanya menawarkan rasa tembakau dan mentol.

"Namun, jangan tertipu oleh pemasaran yang apik dan berpikir rokok elektrik tidak membahayakan kesehatan Anda, kata Dr. Tatem.

“Produk yang dihasilkan oleh rokok elektrik jauh berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh rokok tembakau tradisional,” kata Dr. Tatem.

“Jadi, menggunakannya mungkin masih berbahaya bagi paru-paru. Kami belum memiliki cukup penelitian yang memberi tahu kami betapa tidak berbahayanya menggunakan rokok elektrik dibandingkan dengan rokok tembakau tradisional.”

Tiga potensi efek positif yang disorot dalam laporan NASEM Januari menemukan bahwa rokok elektrik mungkin:

Baca Juga: Healthy Move, 6 Tips dan Trik Tetap Termotivasi Untuk Berolahraga

Baca Juga: Gejala dan Penanganan Konjungtivitis, Mata Merah Disebabkan Infeksi

- Kurang berbahaya dibandingkan rokok tradisional.

- Mengandung lebih sedikit jumlah dan kadar zat beracun yang lebih rendah daripada rokok tradisional.

- Dapat membantu orang dewasa yang merokok rokok tradisional berhenti atau mengurangi kebiasaan merokok mereka.

Dr Tatem mengatakan dia menasihati pasiennya yang merokok di dua bidang, kecanduan nikotin dan kebiasaan.

Mengurangi jumlah rokok tradisional selalu merupakan langkah yang layak untuk berhenti, bahkan jika itu berarti beralih ke rokok elektrik sebagai pilihan, katanya.

Baca Juga: 7 Kesalahan Diet Rendah Karbohidrat Harus Dihindari Penyandang Diabetes

Baca Juga: Cara Tepat Atasi Bintitan Pada Mata Agar Tak Berkembang Jadi Infeksi

Intinya, bicarakan dengan dokter Anda, kata Dr. Tatem.

“Sebagai seorang ahli paru, saya melihat banyak pasien yang menderita penyakit akibat tembakau dan produk merokok. Apa pun yang dapat Anda gunakan untuk mengurangi jumlah tembakau yang Anda hisap, berpotensi menjadi hal yang baik,” jelasnya.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membantu kami mengklarifikasi perbedaan antara rokok elektrik dan vape, dan seberapa jauh bahayanya jika dibandingkan dengan rokok tembakau." (*)