- Nyeri kaki ringan, nyeri umum, dan nyeri keseluruhan
- Kemurungan dan lekas marah
- Nyeri pada otot dan sendi
- Kapasitas/intensitas pelatihan berkurang
Baca Juga: Mikroplastik Terdeteksi di Paru-paru Orang Hidup Untuk Pertama Kalinya
Baca Juga: 1 dari 3 Orang Dewasa Punya Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari, Ini Gejala Dini Untuk Mengenalinya
- Penurunan performa secara tiba-tibaJika gejala-gejala terjadi, hentikan latihan dan istirahat beberapa hari. Sebuah studi tahun 2015 tentang sindrom overtraining menyarankan bahwa istirahat yang cukup adalah rencana perawatan utama.
Selain itu, nutrisi yang tepat dan pengurangan stres juga diperlukan untuk pemulihan.
Latihan berlebihan tanpa istirahat dapat menyebabkan penambahan berat badan. Banyak wanita yang overtraining dengan harapan bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat.
Tapi apa yang mereka mungkin tidak tahu adalah penurunan berat badan adalah proses bertahap.
Seseorang yang menurunkan berat badan secara bertahap dan mantap (satu sampai dua pon per minggu) akan lebih berhasil mencapai pemeliharaan berat badan seumur hidup.
Di sisi lain, terlalu banyak berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa waktu pemulihan yang cukup dapat membahayakan tubuh dengan cara yang mengejutkan.Berkurangnya metabolisme karena ketidakseimbangan hormon dan keadaan emosional (depresi, kecemasan, stres, dan kelelahan) akibat overtraining sebenarnya dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Terlalu banyak olahraga dapat meningkatkan stres, yang pada gilirannya dapat menyebabkan miskomunikasi yang parah antara hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal.
Baca Juga: Deretan Menu Wajib Ada Saat Sahur Agar Energi Terjaga Sepanjang Hari
Baca Juga: Gangguan Batu Empedu, Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini
Hal ini dapat menyebabkan efek fisik negatif seperti kelelahan, insomnia, masalah usus dan penambahan berat badan. (*)