GridHEALTH.id - Olahraga teratur baik untuk kesehatan secara keseluruhan, tetapi bukan berarti kita harus melakukannya setiap hari atau berlebihan.
Sangat penting untuk memiliki hari istirahat di antara latihan untuk memungkinkan otot pulih dari kemungkinan kerusakan yang diderita selama latihan, dan tumbuh.
Beberapa penelitian juga menyoroti pentingnya hari istirahat dalam menjaga kesehatan dan kebugaran yang baik.Istirahat dan pemulihan juga harus menjadi bagian dari program pelatihan kita. Istirahat didefinisikan sebagai periode waktu tanpa pelatihan dan biasanya sekitar 24 jam bagi kebanyakan orang.
Pemulihan, di sisi lain, dapat dibandingkan dengan istirahat sejenak selama latihan di antara ronde, yang berlangsung antara beberapa menit hingga berjam-jam.Istirahat dan waktu pemulihan di antara latihan dapat membantu tubuh beradaptasi dan memulihkan diri dari latihan sebelumnya.
Saat kita berolahraga, tubuh menggunakan energi yang tersimpan, terutama karbohidrat, dan cairan untuk memproduksi keringat.
Tubuh mendapat waktu untuk mengisi kembali simpanan energi ini selama istirahat dan pemulihan di antara latihan.
Menurut para ahli, dibutuhkan setidaknya 24 jam bagi tubuh untuk sepenuhnya menggantikan simpanan karbohidrat otot, yang penting untuk menjaga kadar gula darah yang stabil.
Baca Juga: Healthy Move, 9 Tanda Kelebihan Olahraga yang Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Tips Memasak Sajian Berbuka dan Sahur dengan Wajan Anti Lengket
Namun, dibutuhkan hanya sekitar satu hingga dua jam untuk mengganti cairan yang hilang seperti keringat saat berolahraga.
Karena itu, tubuh masih membutuhkan beberapa jam istirahat setelah berolahraga untuk menjaga hidrasi.
Hari istirahat juga dapat mencegah sindrom overtraining atau kelelahan, yang terjadi ketika seseorang melatih tubuh mereka di luar kemampuannya untuk pulih.
Overtraining bahkan dapat mengakibatkan penurunan kinerja dan dapat memperlambat kemajuan.Sindrom overtraining sering terjadi pada atlet yang sering berolahraga lebih lama dan lebih keras menjelang kompetisi atau acara.
Jika kita tidak memberikan tubuh waktu istirahat dan pemulihan yang cukup, rejimen pelatihan seperti itu dapat menjadi bumerang dan menurunkan kinerja .
Berikut adalah beberapa tanda peringatan umum dari sindrom overtraining:
- Nafsu makan berkurang
- Depresi
Baca Juga: Jeruk Clementine Mungil Sedang Musim, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
Baca Juga: Ini Aneka Penyebab Afasia, Gangguan Otak yang Diderita Bruce Willis
- Sakit kepala
- Peningkatan insiden cedera
- Insomnia
- Kurang energi, kelelahan
- Imunitas yang lebih rendah
- Nyeri kaki ringan, nyeri umum, dan nyeri keseluruhan
- Kemurungan dan lekas marah
- Nyeri pada otot dan sendi
- Kapasitas/intensitas pelatihan berkurang
Baca Juga: Mikroplastik Terdeteksi di Paru-paru Orang Hidup Untuk Pertama Kalinya
Baca Juga: 1 dari 3 Orang Dewasa Punya Kolesterol Tinggi Tanpa Disadari, Ini Gejala Dini Untuk Mengenalinya
- Penurunan performa secara tiba-tibaJika gejala-gejala terjadi, hentikan latihan dan istirahat beberapa hari. Sebuah studi tahun 2015 tentang sindrom overtraining menyarankan bahwa istirahat yang cukup adalah rencana perawatan utama.
Selain itu, nutrisi yang tepat dan pengurangan stres juga diperlukan untuk pemulihan.
Latihan berlebihan tanpa istirahat dapat menyebabkan penambahan berat badan. Banyak wanita yang overtraining dengan harapan bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat.
Tapi apa yang mereka mungkin tidak tahu adalah penurunan berat badan adalah proses bertahap.
Seseorang yang menurunkan berat badan secara bertahap dan mantap (satu sampai dua pon per minggu) akan lebih berhasil mencapai pemeliharaan berat badan seumur hidup.
Di sisi lain, terlalu banyak berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa waktu pemulihan yang cukup dapat membahayakan tubuh dengan cara yang mengejutkan.Berkurangnya metabolisme karena ketidakseimbangan hormon dan keadaan emosional (depresi, kecemasan, stres, dan kelelahan) akibat overtraining sebenarnya dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Terlalu banyak olahraga dapat meningkatkan stres, yang pada gilirannya dapat menyebabkan miskomunikasi yang parah antara hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal.
Baca Juga: Deretan Menu Wajib Ada Saat Sahur Agar Energi Terjaga Sepanjang Hari
Baca Juga: Gangguan Batu Empedu, Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini
Hal ini dapat menyebabkan efek fisik negatif seperti kelelahan, insomnia, masalah usus dan penambahan berat badan. (*)