Faktanya, satu studi yang dimuat dalam jurnal Current Developments in Nutrition menyimpulkan, baik soda biasa maupun soda diet dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
Studi lain yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menemukan, sering meminum soda diet dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes pada pria Jepang selama periode tujuh tahun.
4. Kesehatan organ hati terganggu
Organ hati terlibat langsung dengan metabolisme gula dari soda.
Sirup jagung fruktosa --pemanis utama dalam minuman bersoda-- meningkatkan produksi lemak di hati.
Baca Juga: Bahan Rumahan untuk Mengatasi Bau Badan, Salah Satunya Gunakan Garam hingga Baking Soda
Itu artinya, meminum soda setiap hari dapat menambah jumlah lemak yang diproduksi di hati, yang berujung pada penyakit hati berlemak non-alkohol.
Berdasarkan studi meta-analisis di QJM: An International Journal of Medicine, ada hubungan signifikan antara minum minuman bersoda dan penyakit hati berlemak non-alkohol.
5. Berat badan meningkat
Saat kita minum soda setiap hari, kalori dan gula ekstra yang terkandung di dalam minuman itu bisa menyebabkan berat badan meningkat.
USDA melaporkan, satu kaleng minuman bersoda (sekitar 470 mililiter) mengandung 207 kalori, 1,2 gram lemak, 51 gram karbohidrat, serta 49 gram gula.
Sebuah studi di American Journal of Public Health melacak lebih dari 115.000 peserta wanita Meksiko selama periode dua tahun.