Find Us On Social Media :

Healthy Move, Perankan Kapten Pete 'Maverick ' Mitchel di Film Top Gun 2, Tom Cruise Punya Tubuh Kekar di Usia 60 Tahun, Tiru Latihannya Ala Boot Camp

Boot camp diawasi oleh pelatih, latihan berkelompok untuk membangun kekuatan otot dan kebugaran fisik.

GridHEALTH.id - Di film Top Gun 2 yang sedang ramai di bioskop di Jabodetabek, Tom Cruise kembali berperan sebagai Kapten Maverick, melatih sekelompok lulusan Top Gun untuk misi khusus.

GamesRadar+ melaporkan bahwa demi perannya, Tom Cruise sampai harus menjalani kamp pelatihan boot camp  yang ketat.

Cruise dikenal sebagai aktor yang siap memberikan segalanya dalam setiap film yang diperaninya.

Termasuk adegan-adegan berbahaya seperti menembak di dalam jet tempur Boeing F/A-18 Superhornet yang asli.

Menurut Cruise, aturan ini juga digunakan untuk menghilangkan ego yang cenderung dibawa aktor ke film baru dan membangun hubungan baik di antara tim.

Dan demi membuat semua pemeran dan kru yang terlibat bugar, Cruise yang juga produser film ini sampai membuat Kamp Pelatihan Tom Cruise.

"Kami mendapatkan bentuk pembunuh. Dan juga untuk aksi dan hal-hal yang dilakukan Tom di film , itu biasanya jenis pelatihan yang sangat spesifik.

Anda tidak hanya pergi ke gym dan mengangkat beban. Kami melakukan pelatihan penerbangan selama tiga bulan sebelum kami mulai syuting... Kami dimasukkan dalam latihan yang ketat," kata Miles Teller, pemeran letnan Bradley "Rooster" Bradshaw.

Boot camp adalah program pelatihan olahraga berkelompok, diawasi oleh pelatih, yang dirancang secara intens dalam kurun waktu tertentu untuk membangun kekuatan otot dan kebugaran fisik.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Terus Meningkat, Belgia Jadi Negara Pertama Terapkan Karantina Bagi Mereka yang Menunjukkan Gejala

Baca Juga: Healthy Move, Tak Perlu Lompat, Latihan Kardio Ini Bisa Tetap Membakar Kalori

Latihan fisik dari olahraga boot camp sendiri bervariasi untuk satu kali sesi; bisa meliputi lari, loncat, naik turun tangga, push up, sit up, naik turun bukit, tarik tambang, memanjat, hingga mungkin termasuk yoga dan pilates.

Olahraga boot camp mencakup kombinasi antara latihan kekuatan, kardio, dan aerobik yang dirancang mengikuti pola interval.

Yaitu menggabungkan satu sesi latihan singkat dengan intensitas tinggi yang dilanjut dengan latihan ringan berdurasi lebih panjang untuk memulihkan diri, sebelum kembali diulang-ulang. Semakin intens olahraga yang dilakukan, detak jantung akan semakin meningkat. Jantung tersusun dari otot-otot yang harus bergerak supaya lebih kuat dan kuat lagi.

Bila otot jantung kuat, maka pembuluh darah dapat mengalirkan darah lebih banyak dan lebih cepat sehingga dapat mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam sel-sel otot.

Hal ini memungkinkan sel untuk membakar lemak lebih banyak selama olahraga dan saat istirahat. Semakin tinggi intensitas olahraga yang dilakukan, semakin besar kalori yang terbakar. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh American Council on Exercise (ACE) melaporkan bahwa boot camp adalah jenis olahraga yang sangat efektif untuk membangun kekuatan otot, daya tahan tubuh, serta melatih orang-orang agar lebih disiplin menjalani hidup sehat.

Boot camp juga bisa jadi pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan, karena satu kali sesi boot camp dapat membakar hingga 1.000 kalori. Beberapa boot camp juga dapat memberikan informasi tentang pola makan sehat dan menantang pesertanya untuk mengatur makannya selama menjalankan program ini, terutama jika tujuannya memang mengurangi berat badan.

Baca Juga: Obat Darah Tinggi Harus Dibeli dengan Resep Dokter, Kenali Jenisnya

Baca Juga: Ada Perokok di Rumah, Berpotensi Ciptakan Anak Perokok di Saat Dewasa, Studi

Tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak semua orang bisa ikut olahraga ini. Sebab boot camp membutuhkan tenaga yang luar biasa banyak dan gerakan cepat yang bisa terlalu menantang bagi pemula. Oleh sebab itu, sebelum mendaftar sebaiknya tanyakan dulu pada instruktur tentang bagaimana program ini akan berjalan supaya kita bisa menilai, apakah olahraga jenis ini cocok untuk kita atau tidak.

Kita juga tidak disarankan untuk mengikuti olahraga jenis ini apabila berusia lebih 40 tahun, sedang hamil, tidak pernah berolahraga selama beberapa waktu, atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum memulai kelas boot camp atau program latihan olahraga apapun. (*)

Baca Juga: Waspadai Dislipidemia, Kolesterol Tinggi Jadi Ancaman Penyakit

Baca Juga: Stroke Mata Bisa Sebabkan Kebutaan, Gejalanya Sering Tak Disadari