Find Us On Social Media :

Viral Bocah Menikah di Wajo, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Bila Menikah Terlalu Dini

Perkawinan bocah, pengantin sama-sama berusia 14 tahun, di Wajo - Sulawesi Selatan.

GridHEALTH.id - Sebuah video yang menunjukkan pasangan bocah pria dan wanita menikah di Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial.

Dari informasi setempat diketahui, mempelai pria dan wanita itu adalah seorang pelajar SMP berusia 14 tahun.

Sebagaimana dikutip dari video yang beredar di akun @lambe_turah pada Senin (23/5/2022), terlihat mempelai pria mengenakan baju pengantin khas bugis berkelir hijau.

Sama dengan pengantin pria, pengantin perempuannya juga mengenakan baju pengantin dengan warna senada dengan riasan Bugis.

Di sekitarnya terlihat keluarga dan orangtua mempelai. Sementara itu, dikutip dari Inews.id, kedua pasangan tersebut merupakan warga Pallae, Kelurahan Wiringpalannae.

Keduanya melangsungkan akad nikah pada Minggu (22/05/2022). Sekretaris Kelurahan Wiringpalannae, Fatimah membenarkan informasi adanya pernikahan dini di Kabupaten Wajo.

"Betul kedua anak tersebut merupakan warga Kelurahan Wiringpalannae. Keduanya melangsungkan pernikahan pada hari Minggu, 22 Mei kemarin," kata Fatimah, Senin (23/05/2022).

Dia menambahkan, mempelai pria bernama Ferdy. Sayangnya, dia tak mengetahui nama dari mempelai wanita.

Orangtua dari mempelai perempuan sempat menyambangi Kantor Kelurahan Wiringpalannae untuk mengurus administrasi pernikahan dari anaknya, namun pihak kelurahan tidak dapat mengeluarkan surat tersebut sebab kedua pasangan masih di bawah umur.

Baca Juga: Heboh Promosi Pernikahan Anak Aisha Weddings, BKKBN: 'Hindari Nikah Muda untuk Kurangi Risiko Kematian Ibu Melahirkan'

Baca Juga: Healthy Move, Perankan Kapten Pete 'Maverick ' Mitchel di Film Top Gun 2, Tom Cruise Punya Tubuh Kekar di Usia 60 Tahun, Tiru Latihannya Ala Boot Camp

"Sempat ke kantor kelurahan mengurus surat, namun tidak bisa dilayani karena kedua anak yang ingin menikah masih di bawah umur," kata Fatimah.

Asal tahu saja, pernikahan dini tidaklah semanis yang kita bayangkan penuh romantisme. Malahan, pernikahan dini menyimpan sejumlah potensi masalah bagi lelaki maupun wanita. Mulai dari gangguan fisik, psikologis, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Pada sisi wanita, contohnya organ reproduksi menyebabkan pelaku pernikahan dini umur 10-14 tahun 5 kali lebih besar mengalami kematian saat melahirkan. Pada remaja usia 15-20 tahun, risikonya 2 kali lipat.

Selain itu, belum matangnya organ reproduksi menyebabkan wanita yang menikah di usia muda berisiko terhadap berbagai penyakit mengerikan, seperti kanker serviks, kanker payudara, mioma dan kanker rahim.

Hamil di usia sangat muda dapat meningkatkan risiko kesehatan pada wanita dan bayinya. Hal ini karena sebenarnya tubuh belum siap untuk hamil dan melahirkan.

Sebaliknya, di usia belasan tahun, tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan, sehingga jika hamil, pertumbuhan dan perkembangan tubuh akan terganggu.

Umumnya, ada empat kondisi kehamilan yang sering muncul akibat pernikahan dini, yaitu:

1. Tekanan darah tinggi

Hamil di usia sangat muda memiliki risiko yang tinggi terhadap naiknya tekanan darah yang disebut preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urine, dan tanda kerusakan organ lainnya.

Baca Juga : Studi: Jarang Berhubungan Intim Pasca Menikah Berpotensi Lahirkan Anak dengan Skizofrenia!

Baca Juga : Pangeran Naruhito Jadi Kaisar Baru Jepang, Permaisuri Masako Pernah Alami Depresi Berat

Pengobatan harus dilakukan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi, tetapi secara bersamaan hal ini juga dapat mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan.

2. Anemia

Hamil di usia remaja juga dapat menyebabkan anemia saat kehamilan. Anemia ini disebabkan karena kurangnya zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil.

Itu sebabnya, untuk mencegah hal ini, ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah setidaknya 90 tablet selama masa kehamilan.

Anemia saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan kesulitan saat melahirkan. Anemia yang sangat parah saat kehamilan juga dapat berdampak pada perkembangan bayi dalam kandungan.

3. Bayi lahir prematur dan BBLR

Kejadian bayi lahir prematur meningkat pada kehamilan di usia sangat muda. Bayi prematur ini pada umumnya mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) karena sebenarnya ia belum siap untuk dilahirkan (di usia kurang dari 37 minggu kehamilan).

Bayi prematur berisiko untuk menderita gangguan sistem pernapasan, pencernaan, penglihatan, kognitif, dan masalah lainnya.

4. Kematian ibu saat melahirkan

Baca Juga: Jus Jahe-Wortel Sering Disebut Super Jus, Ternyata Ini Khasiatnya

Baca Juga: Healthy Move, 9 Alasan Mengapa Olahraga Lari Bisa Jadi Pilihan

Menurut National Health Service di Inggris, perempuan di bawah usia 18 tahun yang hamil dan melahirkan berisiko mengalami kematian saat persalinan.

Sebab, di usia belia ini tubuh mereka belum matang dan siap secara fisik untuk melahirkan. Selain itu, panggul mereka yang sempit karena belum berkembang sempurna juga dapat menjadi penyebab bayi meninggal saat dilahirkan. (*)