Find Us On Social Media :

12 Fakta dan Mitos Seseorang Ingin Bunuh Diri, Bisa Dilakukan Mereka yang Happy

Inilah fakta dan mitos mengenai bunuh diri, kenalilah dan mulailah hilangkan stigma.

Dengan menanyakan kepada seseorang yang memiliki risiko keinginan bunuh diri membuat ruang untuknya berbagi dan menceritakan masalah yang dihadapi tanpa rasa takut dihakimi, sehingga dengan pertanyaan ini bisa membuat seseorang terhindar dari bahaya pemantik lainnya, bahkan tanyakan juga seberapa jauh atau cara apa yang sudah dipikirkannya.

- Orang beriman/beragama tidak mungkin bunuh diri

Agama dan keimanan bisa menjadi langkah preventif untuk seseorang memiliki harapan dan motivasi bertahan hidup, namun saat tekanan dan krisis yang dihadapinya sudah terlalu tinggi membuat seseorang juga kehilangan harapan, sudah terbukti ada kasus pemuka agama pun yang memilih untuk bunuh diri.

Penting untuk diperhatikan jika ingin memberikan dukungan kepada seseorang yang memiliki kecenderungan bunuh diri untuk tidak melabeli mereka "kurang beribadah" dan "kurang beriman", apalagi mempertanyakan spiritualitas orang itu, karena bukan itu yang mereka butuhkan pada titik ini.

- Jika seseorang terlihat senang-senang saja tidak berisiko untuk bunuh diri

Baca Juga: Malu Karena Uang, Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri di Dunia, Studi

Risiko bunuh diri dapat dilakukan dan terjadi pada siapa saja, sekalipun dengan orang yang selama ini terlihat baik-baik dan senang-senang saja, bahkan bagi orang sukses, pintar, dan bahagia sekalipun, oleh karena itu mulailah untuk peduli dan peka.

- Laki-laki biasanya tidak emosional, sehingga jarang melakukan bunuh diri

Fakta menunjukkan, bahwa laki-laki di dunia dua kali lebih banyak jumlahnya yang meninggal karena bunuh diri dibandingkan perempuan, sedangkan di Indonesia mencapai tiga kali lipatnya.

Stigma tentang laki-laki harus kuat, tahan banting, tidak lemah menjadikan laki-laki lebih sulit mendapatkan pertolongan dan takut mencari bantuan, sehingga lebih agresif untuk bunuh diri.

- Stop anggapan orang yang ingin bunuh diri cari perhatian

Bagi orang yang tidak paham, cara mengekspresikan perasaan seseorang yang ingin bunuh diri akan dianggap sebagai aksi cari perhatian, walaupun sebenarnya akibat dari rasa sakit yang terlampau besar inilah yang membuat mereka kehilangan mengatur emosi negatif dan bentuk dari memohon pertolongan.

- Bunuh diri tidak menular

Nyatanya, mendengar, mengetahui, menyaksikan, dan mengalami rasa duka akibat kehilangan seseorang yang meninggal karena bunuh diri sangat mempengaruhi psikologis seseorang, bahkan bagi siapa pun yang selama ini baik-baik saja.

Biasanya akan muncul perasaan kesedihan, rasa bersalah, marah, distigma, dilupakan, bahkan dituduh menjadi penyebabnya, umumnya adalah pihak keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, teman sebaya, orang yang pernah mengenal, orang yang melihat langsung, tenaga medis, polisi, wartawan, saksi mata, dan orang lainnya yang sering mendengar berita bunuh diri.

Baca Juga: Tingkat Bunuh Diri di Jepang Naik Lagi Akibat Pandemi Virus Corona