Find Us On Social Media :

12 Fakta dan Mitos Seseorang Ingin Bunuh Diri, Bisa Dilakukan Mereka yang Happy

Inilah fakta dan mitos mengenai bunuh diri, kenalilah dan mulailah hilangkan stigma.

GridHEALTH.id - Mulailah untuk peduli dengan orang di sekitar, karena nyatanya bunuh diri menjadi penyebab kematian keempat di antara anak-anak berusia 15-19 tahun di dunia, dengan lebih dari 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya.

Data ini menunjukkan bahwa kasus bunuh diri tidak bisa dianggap remeh dan korbannya pun memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dengan mulai menghilangkan stigma seputar kesehatan mental dan bunuh diri, maka akan mengurangi pula mitos yang tidak tepat seputar keinginan seseorang untuk bunuh diri.

Pendidikan mengenai kesehatan jiwa dan pentingnya menjaga kesehatan mental hingga saat ini belum diajarkan secara formal dan kurangnya informasi secara informal, sehingga masih banyak orang yang salah paham dan bingung harus seperti apa dengan isu ini.

Stigma dan mitos yang terus berkembang sangat berpotensi memperburuk kondisi seseorang dengan tingkat risiko keinginan bunuh diri yang semakin tinggi.

Kecenderungan yang muncul dari berkembangnya stigma dan mitos ini adalah membuat seseorang yang mengalaminya menjadi sungkan untuk mengungkapkan dan takut untuk mencari pertolongan karena menghindari penghakiman dari masyarakat.

Maka diperlukannya informasi yang tepat mengenai risiko seseorang yang ingin bunuh diri untuk menghindari kecenderungan yang semakin membahayakan, sehingga mengurangi tindakan yang salah pula dari lingkungan.

Dirangkum dari intothelight.id, sebuah komunitas anak muda yang dibentuk untuk advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa, terdapat beberapa mitos dan stigma yang selama ini berkembang di masyarakat.

Mitos-mitos ini akan dijawab dengan fakta dan kondisi sebenarnya seputar keinginan seseorang untuk bunuh diri, diantaranya:

Baca Juga: Kenali 9 Penyebab Orang Memilih Bunuh Diri, Jangan Anggap Remeh!

- Orang dengan kecenderungan bunuh diri sungguh-sungguh ingin mati

Bunuh diri adalah salah satu pilihan terbaik dan logis bagi orang yang sedang putus asa, sehingga bisa keluar dari rasa sakit yang dialaminya selama ini, hal ini dikarenakan sulitnya menemukan cara yang tepat untuk mengurangi rasa sakit itu, sehingga jika ditangani dengan baik orang yang memiliki kecenderungan ingin bunuh diri pun masih ingin hidup.

- Orang yang hendak bunuh diri tidak akan membicarakan mengenai keinginannya

Hampir semua orang yang hendak bunuh diri telah menunjukkan tanda-tanda melalui perkataan, kegiatan, atau perubahan perilaku dan tampilan secara kasat mata, juga tanda lainnya seperti menarik diri dari sosial, maka dibutuhkan kepekaan dari orang di sekitarnya.

- Orang yang bunuh diri pasti disebabkan oleh suatu peristiwa tertentu

Bunuh diri adalah perilaku yang diakibat dari berbagai macam penyebab yang kompleks dan saling mempengaruhi, sehingga bukan karena hanya dalam satu peristiwa seseorang langsung memutuskan ingin bunuh diri, melainkan menjadi salah satu pemicu dari sekian banyak pemicu lainnya, maka jangan cepat menyimpulkan akibat seseorang bunuh diri.

- Orang yang bunuh diri pasti memiliki gangguan jiwa

Tidak semua orang dengan gangguan jiwa memilih untuk bunuh diri, meskipun depresi dan gangguan jiwa bisa menjadi salah satu faktor yang signifikan, selain itu hasil penelitian CDC juga menunjukkan 50% orang yang bunuh diri tidak pernah mengalami riwayat gangguan kejiwaan yang diketahui sebelumnya.

- Stop anggapan orang yang ingin bunuh diri cari perhatian

Baca Juga: Dokter Kecantikan Inisial DBR Gantung Diri di Kamar Kontrakan di Bogor

 Bagi orang yang tidak paham, cara mengekspresikan perasaan seseorang yang ingin bunuh diri akan dianggap sebagai aksi cari perhatian, walaupun sebenarnya akibat dari rasa sakit yang terlampau besar inilah yang membuat mereka kehilangan mengatur emosi negatif dan bentuk dari memohon pertolongan.

- Pemikiran bunuh diri disebabkan kerasukan jin atau makhluk gaib

Tidak akan pernah ada hubungannya perilaku ingin bunuh diri dengan hal-hal berbau mistis atau gaib, karena sejatinya pemikiran bunuh diri disebabkan oleh beragam faktor biologis, psikologis, dan sosial yang saling berkaitan mempengaruhi seseorang untuk bunuh diri.

- Membicarakan atau menanyakan keinginan bunuh diri kepada orang lain akan menyebabkan orang tersebut ingin bunuh diri

Dengan menanyakan kepada seseorang yang memiliki risiko keinginan bunuh diri membuat ruang untuknya berbagi dan menceritakan masalah yang dihadapi tanpa rasa takut dihakimi, sehingga dengan pertanyaan ini bisa membuat seseorang terhindar dari bahaya pemantik lainnya, bahkan tanyakan juga seberapa jauh atau cara apa yang sudah dipikirkannya.

- Orang beriman/beragama tidak mungkin bunuh diri

Agama dan keimanan bisa menjadi langkah preventif untuk seseorang memiliki harapan dan motivasi bertahan hidup, namun saat tekanan dan krisis yang dihadapinya sudah terlalu tinggi membuat seseorang juga kehilangan harapan, sudah terbukti ada kasus pemuka agama pun yang memilih untuk bunuh diri.

Penting untuk diperhatikan jika ingin memberikan dukungan kepada seseorang yang memiliki kecenderungan bunuh diri untuk tidak melabeli mereka "kurang beribadah" dan "kurang beriman", apalagi mempertanyakan spiritualitas orang itu, karena bukan itu yang mereka butuhkan pada titik ini.

- Jika seseorang terlihat senang-senang saja tidak berisiko untuk bunuh diri

Baca Juga: Malu Karena Uang, Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri di Dunia, Studi

Risiko bunuh diri dapat dilakukan dan terjadi pada siapa saja, sekalipun dengan orang yang selama ini terlihat baik-baik dan senang-senang saja, bahkan bagi orang sukses, pintar, dan bahagia sekalipun, oleh karena itu mulailah untuk peduli dan peka.

- Laki-laki biasanya tidak emosional, sehingga jarang melakukan bunuh diri

Fakta menunjukkan, bahwa laki-laki di dunia dua kali lebih banyak jumlahnya yang meninggal karena bunuh diri dibandingkan perempuan, sedangkan di Indonesia mencapai tiga kali lipatnya.

Stigma tentang laki-laki harus kuat, tahan banting, tidak lemah menjadikan laki-laki lebih sulit mendapatkan pertolongan dan takut mencari bantuan, sehingga lebih agresif untuk bunuh diri.

- Stop anggapan orang yang ingin bunuh diri cari perhatian

Bagi orang yang tidak paham, cara mengekspresikan perasaan seseorang yang ingin bunuh diri akan dianggap sebagai aksi cari perhatian, walaupun sebenarnya akibat dari rasa sakit yang terlampau besar inilah yang membuat mereka kehilangan mengatur emosi negatif dan bentuk dari memohon pertolongan.

- Bunuh diri tidak menular

Nyatanya, mendengar, mengetahui, menyaksikan, dan mengalami rasa duka akibat kehilangan seseorang yang meninggal karena bunuh diri sangat mempengaruhi psikologis seseorang, bahkan bagi siapa pun yang selama ini baik-baik saja.

Biasanya akan muncul perasaan kesedihan, rasa bersalah, marah, distigma, dilupakan, bahkan dituduh menjadi penyebabnya, umumnya adalah pihak keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, teman sebaya, orang yang pernah mengenal, orang yang melihat langsung, tenaga medis, polisi, wartawan, saksi mata, dan orang lainnya yang sering mendengar berita bunuh diri.

Baca Juga: Tingkat Bunuh Diri di Jepang Naik Lagi Akibat Pandemi Virus Corona