GridHEALTH.id - Stroke adalah gangguan ketika bagian dari otak manusia tidak menerima oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi karena penyumbatan atau pecahnya arteri. Penyumbatan paling sering dibentuk oleh gumpalan darah.
Stroke bisa sangat menakutkan dan mematikan karena respons cepat adalah suatu keharusan jika pasien harus diselamatkan.
Sangat penting untuk waspada terhadap tanda-tanda stroke jika seseorang mulai terlihat bingung atau tidak jelas dalam berbicaranya tanpa alasan.
Gejala stroke yang paling umum termasuk berbicara jadi cadel, tidak mampu memahami pembicaraan, mati rasa di wajah dan kesulitan berjalan.
Namun, wanita mungkin menunjukkan beberapa gejala unik yang meliputi, sesak napas, iritasi, kebingungan, iritasi, perubahan perilaku mendadak, iritasi, dan dalam beberapa kasus, bahkan cegukan.
Untuk mengkonfirmasi diagnosis stroke ketika seorang profesional medis tidak terlihat, kita dapat menggunakan akronim yang diterima secara universal: F.A.S.T.
F adalah singkatan dari facial balance of the face. Langkah pertama adalah meminta pasien yang seharusnya tersenyum. Jika mereka memiliki senyum miring atau jika wajah terkulai ke satu sisi. A mengacu pada arms atau lengan. Jika pasien tidak dapat mengangkat kedua lengannya lurus ke atas, ia mungkin memerlukan bantuan medis.
S adalah ucapan atau speak. Mintalah orang tersebut untuk mengulangi frasa sederhana. Jika mereka cadel atau tidak dapat mengulanginya, segera hubungi dokter.
Baca Juga: Berhubungan Intim Setelah Sembuh dari Stroke, Ini yang Harus Dilakukan
Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Naikkan Status PPKM ke Level 2 di Area Jabodetabek, Ini Alasannya
T adalah time. Waktu adalah hal yang paling penting ketika berhadapan dengan pasien stroke. Mereka harus dibawa ke praktisi medis yang siap menangani pasien stroke.
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Menurut American Heart Association, kejadian stroke hampir dua kali lipat dalam beberapa dekade terakhir dengan sekitar 1,8 juta orang menderita stroke setiap tahun.
Mengajarkan orang bagaimana mencegah stroke dan kejadiannya sama pentingnya dengan membuat orang sadar akan pertolongan pertama yang tepat untuk diberikan kepada seseorang.
Langkah-langkah yang harus diambil sebagai respons terhadap stroke;
- Hubungi layanan darurat: Meskipun waktu menjadi faktor besar dalam menyelamatkan hidup seseorang, sedapat mungkin, kita harus memanggil ambulans karena mereka mungkin memiliki peralatan dan obat yang tepat untuk menangani stroke.
- Stabilkan pasien: Pasien mungkin mulai kejang, sangat penting untuk menjaga leher mereka stabil dan menjaga mereka menghadap ke samping, tidak menghadap ke langit. Menghadap ke langit dapat menyebabkan pasien tersedak.
- Perhatikan saat pertama kali melihat gejala: Waktu adalah yang paling penting. Kita harus mulai mencatat garis waktu pasien dan gejalanya sehingga kita dapat memberikan semua fakta dan informasi yang benar kepada dokter.
- Jangan biarkan mereka makan atau minum: Stroke dapat mempengaruhi kemampuan menelan yang dapat menyebabkan seseorang tersedak jika diberi makanan.
- Beri mereka CPR, jika diperlukan: Jika bantuan medis tidak muncul dan pasien tampak terlalu jauh, gunakan CPR sebagai upaya terakhir tetapi pastikan kita tidak membiarkan pasien berbaring terlalu lama.
Baca Juga: MUI Fatwakan Vaksin Covid-19 CanSino Haram, Mengandung Embrio Janin Bayi
Baca Juga: Healthy Move, Mencegah Nyeri Lutut Saat Olahraga Naik Gunung
Peningkatan jumlah penderita stroke di dunia memang mengkhawatirkan, namun hal itu dapat dikelola dengan melakukan kebiasaan dan gaya hidup sehat.
Dan peningkatan jumlah kejadian kita perlu tahu bagaimana membantu seseorang yang kita kenal jika dan kapan saatnya tiba. Berpikir dan bertindak cepat dapat menyelamatkan nyawa. (*)