GridHEALTH.id - Kurang tidur yang berkepanjangan alias suka begadang meningkatkan risiko menderita stroke atau penyakit jantung, menurut sebuah penelitian besar jangka panjang berdasarkan pengalaman ratusan ribu orang di delapan negara.
Tren larut malam dan dini hari digambarkan sebagai 'bom waktu yang berdetak' oleh para peneliti di University of Warwick di Inggris yang menghubungkan kurang tidur dengan berbagai gangguan yang sering mengakibatkan kematian dini.
Kurang tidur kronis menghasilkan hormon dan bahan kimia dalam tubuh, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, diabetes dan obesitas, menurut Dr Michelle Miller dari University of Warwick.
Miller bersama Profesor Francesco Cappuccio, yang ikut menulis laporan yang diterbitkan di European Heart Journal pada 2018 menindaklanjuti bukti yang mencakup tujuh hingga 25 tahun dari lebih dari 470.000 peserta di delapan negara, termasuk Jepang, AS, Swedia, dan Inggris.
Profesor Francesco Cappuccio mengatakan: "Jika Anda tidur kurang dari enam jam per malam dan mengalami gangguan tidur, Anda memiliki peluang 48% lebih besar untuk berkembang atau meninggal akibat penyakit jantung dan 15% lebih besar kemungkinan berkembang atau meninggal akibat stroke.
Larut malam dan dini hari sebenarnya adalah bom waktu untuk kesehatan kita sehingga Anda perlu bertindak sekarang untuk mengurangi risiko mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa ini."
Profesor Cappuccio menambahkan, "Ada harapan di masyarakat saat ini untuk lebih menyesuaikan diri dengan kehidupan kita. Perjuangan keseimbangan pekerjaan/kehidupan menyebabkan terlalu banyak dari kita menukar waktu tidur yang berharga untuk memastikan kita menyelesaikan semua pekerjaan yang kita yakini diharapkan. kita."
"Tetapi dengan melakukan itu, kami secara signifikan meningkatkan risiko menderita stroke atau mengembangkan penyakit kardiovaskular yang mengakibatkan, misalnya, serangan jantung."
Dia juga memperingatkan implikasi dari tidur terlalu banyak, lebih dari sembilan jam berturut-turut, yang mungkin menjadi indikator penyakit, seperti penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Masalah Tidur Penyandang Diabetes, Sleep Apnea Sampai Kebanyakan Tidur
Baca Juga: Healthy Move, Kantor Mulai Dibuka, Ini Latihan dari Kursi Agar Tubuh Tetap Bugar
Profesor Cappuccio mengingatkan, "Dengan memastikan Anda tidur sekitar tujuh jam semalam, Anda melindungi kesehatan masa depan Anda, dan mengurangi risiko penyakit kronis. Kaitannya jelas dari penelitian kami, waktu tidur yang pas dibutuhkan untuk tetap sehat dan hidup lebih lama."
Source | : | Science Daily,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar