GridHEALTH.id - Insomnia adalah gangguan tidur yang tidak hanya membuat seseorang sulit tidur, tapi juga bangun cepat meski tidur larut malam.
Jika dibiarkan, insomnia dapat memengaruhi kegiatan sehari-hari dan membuat sangat mengantuk saat siang hari.
Dilansir dari nhlbi.nih.gov, insomnia yang terjadi selama beberapa hari atau minggu, biasanya disebabkan oleh stres, perubahan rutinitas atau lingkungan.
Sedangkan insomnia yang berlangsung lebih dari 3 bulan disebut dengan insomnia jangka panjang atau kronis.
Efek insomnia dapat meningkatkan risiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung koroner, diabetes, dan kanker.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengatasi gangguan tidur insomnia agar tidak larut semakin lama.
Peneliti dari NIHR Oxford Health Biomedical Research Center, dalam studi terbarunya menemukan dua obat insomnia yang efektif.
Studi yang diterbitkan di The Lancet, meninjau lebih dari 150 uji klinis untuk membandingkan 30 obat yang berbeda untuk pengobatan insomnia.
Ditemukan bahwa sebagian besar obat insomnia yang banyak digunakan, memiliki kekurangan data keamanan jangka panjang.
Baca Juga: Home Remedies, 5 Bahan Alami yang Bisa Dicoba untuk Mengatasi Insomnia
Perawatan populer untuk mengatasi insomnia, seperti melatonin, bahkan hanya memiliki sedikit bukti klinis efektivitas.
"Kami melihat semua informasi yang diterbitkan dan tidak tidak diterbitkan, dalam jurnal dan pendaftar online, untuk mendapatkan gambaran yang paling transparan serta komperhensif dari semua data yang tersedia," jelas Andrea Cipriani, ketua penelitian, dikutip dari New Atlas, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, keefektivitasan sebuah pengobatan untuk mengatasi insomnia sangat penting karena berdampak pada kesehatan pasien.
Studi ini dilakukan dengan menggunakan 154 data dari uji coba secara acak yang terkontrol, mencakup lebih dari 44.000 orang.
Sekitar 30 perawatan farmakologis yang berbeda untuk insomnia diperiksa. Memastikan efektivitias hingga efek samping penggunaan sebentar dan jangka panjang.
Hasilnya dua obat dianggap efektif mengatasi insomnia, yakni lemborexant dan eszopiclone.
Sedangkan obat insomnia yang sudah sering digunakan seperti benzodiazepin dan zolpidem, hanya bermanfaat untuk jangka pendek. Tidak ada bukti kemanjuran jika dikonsumsi jangka panjang.
"Mengingat semua hasil pada titik waktu yang berbeda, lemborexant dan eszopiclone memiliki profil terbaik dalam hal kemanjuran, penerimaan, dan tolerabilitas," jelasnya.
"Namun, eszopiclone dapat menyebabkan efek samping yang substansial dan data keamanan pada lemborexant tidak dapat disimpulkan," pungkas peneliti.
Akan tetapi, baik eszopiclone dan lemborexant, meski dianggap efektif untuk menangani insomnia, tapi belum mendapatkan izin penggunaan di Eropa. (*)
Baca Juga: Cara Cepat Bisa Tidur Lelap, Hilangkan Sakit Kepala dan Insomnia