GridHEALTH.id - Bayam adalah sayuran hijau yang mudah ditemukan dan cara pengolahannya pun mudah, sehingga banyak yang menjadikan bayam sebagai salah satu sumber pemenuhan gizi.
Selain memiliki banyak manfaat untuk tubuh, pengolahan bayam juga harus diperhatikan untuk menjaga kandungan baik dari bayam bisa terserap oleh tubuh.
Maka, kenalilah cara pengolahan dari bayam dan apa saja yang harus diperhatikan orangtua yang ingin menjadikan bayam sebagai sumber nutrisi terbaik untuk anak.
Bayam menjadi salah satu sayuran yang pertamakali dibudidayakan di Persia dan mulai menyebar ke Eropa sejak masa abad pertengahan, karena manfaat yang dimilikinya.
Bahkan pada Perang Dunia 1, jus bayam dijadikan campuran anggur untuk mengobati tentara yang terluka, karena sifat dari bayam yang membentuk sel darah merah.
Dalam 100 gram bayam terdapat kandungan protein 0,9gr, karbohidrat 2,9gr, lemak 0,4gr, vitamin C 41mg, kalsium 166mg, fosfor 76 mg, dengan total kalori keseluruhan sebesar 16 kkal.
Kandungan umum yang terdapat dalam bayam, antara lain:
- Tinggi akan zat besi yang dapat membantu pembentukan sel darah merah (sebagai sel yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dan menghasilkan energi)
- Kaya vitamin A, K, dan C, (pada vitamin C sangat bermanfaat untuk penyerapan zat besi)
Baca Juga: Daun Bayam Sebagai Obat Alami Memberikan 15 Khasiat Luar Biasa Bagi Tubuh
- Kaya klorofil dan karotenoid (senyawa kimia yang mampu melawan penyakit, meningkatkan kesehatan mata, dan mencegah beberapa kanker)
Melihat kandungan-kandungan baik di dalam bayam, tentu menjadi salah satu pilihan yang dapat diberikan untuk anak, khususnya di masa tumbuh kembang anak.
Orangtua dapat membiasakan anak untuk menyukai bayam, salah satunya adalah dengan mencampurkan bayam bersama bahan makanan lainnya, namun perlu diingat ada cara tertentu untuk menjaga kandungan zat besi pada bayam tetap tinggi.
Untuk menjaga kandungan zat besi pada bayam tinggi, berikut ini beberapa caranya:
1. Mengkombinasikan bayam dengan bahan makanan lain yang sama-sama mempercepat penyerapan zat besi, seperti makanan kaya akan vitamin C, vitamin A, dan beta-karoten
Contohnya: daging, ikan, unggas, wortel, kangkung, ubi jalar, labu, paprika, dan lainnya.
2. Hindari makanan yang menghambat penyerapan zat besi saat mengkonsumsi bayam, hal ini dikarenakan fungsi dari bayam yang bermanfaat untuk menyerap zat besi justru akan terhambat.
Contohnya: makanan dengan kandungan fitat atau asam fitat (biji-bijian, sereal, kedelai, kacang-kacangan), kalsium (susu, keju), dan polifenol (teh, kopi).
3. Lakukan proses pengolahan yang tepat
Baca Juga: 5 Khasiat Dahsyat Bayam Merah yang Kaya Protein Nabati Jika Dikonsumsi Secara Rutin
Beberapa cara mengolah bayam yang kurang tepat dan dapat merusak kandungan vitamin C-nya adalah memasak dengan suhu tinggi, membiarkan bayam lama berada di udara terbuka (oksidasi), dan memasak menggunakan panci atau tembaga.
Hal ini dikarenakan bayam mengandung vitamin C yang larut air, sehingga proses pengolahan seperti itu akan mengurangi kandungan vitaminnya.
Meskipun bayam memiliki kandungan yang baik untuk tubuh, termasuk pada anak, namun orangtua tetap harus memperhatikan beberapa hal ini dalam pemberian bayam:
- Umumnya anak mulai dikenalkan dengan bayam pada usia 8 bulan
- Berikan sesuai dengan kadar normal, jangan berlebih karena sistem pencernaan pada anak masih lemah, khususnya pada bayi
- Bayam yang tidak segar dan tidak dicuci dengan baik dapat menyebabkan keracunan makanan
Dengan mengetahui informasi-informasi di atas, orangtua tidak perlu takut memberikan bayam dalam menu asupan makanan pada anak.
Orangtua pun menjadi lebih bijak dalam mengolah bayam untuk tetap menjaga kandungan nutrisi di dalamnya.
Dengan demikian, zat besi dan vitamin C dalam bayam bisa mudah terserap oleh tubuh. Perlu diingat bahwa makanan atau masakan yang terbuat dari bayam tidak dapat dipanaskan kembali untuk disantap.
Baca Juga: 5 Makanan Kaya Zat Besi, Penting Untuk Hadapi Corona Virus Covid-19