Find Us On Social Media :

Tidak Ada Imunisasi Haram Untuk Anak HIV, Semua Wajib Diimunisasi

Anak dengan HIV tetap wajib diimunisasi lengkap, tidak ada yang haram dari imunisasi bagi anak HIV.

Hal ini dikarenakan penyakit HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh akan semakin memudahkan terjadinya infeksi dari luar.

Baca Juga: ASI Eksklusif, Cara Bayi Mendapatkan Imunisasi Pertama dan Komposisinya yang Tidak Dapat Dibandingkan dengan Susu Formula

Dengan adanya imunisasi, maka tubuh terlindungi dari infeksi luar yang memungkinkan membuat anak dengan HIV mengalami keparahan kondisi.

Inilah yang harus dihindari oleh para orangtua dengan anak terinfeksi HIV.

Untuk orangtua yang mengantarkan anak HIV imunisasi pun diingatkan untuk tidak perlu khawatir jika mendapatkan vaskinasi sekaligus, karena aman dilakukan.

Tenaga medis tidak akan memberikan imunisasi pada bagian tangan atau kaki yang sama, contohnya saat sedang diberikan suntikan DTP maka dilakukan di sisi kanan tangan, lalu vaksin MMR akan disuntikan pada sisi kiri tangan, dan bisa jadi langsung juga menyuntikkan vaksin IPV di paha.

Sesudah mengikuti imunisasi, anak dengan HIV tetap harus meminum obatnya dan konsultasikan lebih jauh bersama dengan dokter.

Dukung anak untuk minum obat teratur, karena dengan meminum obat teratur anak HIV bisa mendapatkan jumlah CD4 yang lebih tinggi, maka imunisasi pun akan optimal.

Kekhasan dari anak HIV yang tidak diobati adalah jumlah CD4 yang rendah, hasilnya rentan terinfeksi penyakit lainnya.

Saat ini, pemerintah sudah menggratiskan program untuk ibu hamil dan anak melakukan berbagai tes, sebagai upaya mencegah penularan penyakit.

Untuk bayi yang baru lahir sudah bisa dites PCR HIV-nya sebanyak dua kali tes dalam upaya mendiagnosis sejak dini anak dengan HIV dan semuanya sudah digratiskan.

Lalu, untuk ibu hamil juga diwajibkan dan digratiskan untuk memeriksakan sifilis, HIV, dan hepatitis B sehingga bisa mengurangi risiko penularan pada bayi, karena 90% lebih kasus yang ada semuanya ditularkan dari ibu.

Beberapa konsekuensi dan risiko yang mungkin dialami oleh anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin, yaitu anak lebih rentan terkena penyakit berat, keluarga ikut berkemungkinan terkena sakit berat, penurunan kualitas dan harapan hidup, risiko menimbulkan wabah di lingkungan sekitar, dan terbatas ruang gerak anak jika ingin berpergian dan bersekolah karena imunisasi seringkali menjadi syarat wajib.(*)

Baca Juga: Imunisasi Menimbulkan Reaksi Berbeda pada Anak, Kenali Gejalanya dan Kapan Harus ke Dokter