Baca Juga: 5 Jus Bisa Digunakan Sebagai Pereda Nyeri Akibat Rheumatoid Arthritis
- Angiotensin II receptor blocker (ARBs) memblokir hormon yang sama ini agar tidak berikatan dengan reseptor di pembuluh darah.
ARB bekerja dengan cara yang sama seperti ACE inhibitor untuk menjaga pembuluh darah agar tidak menyempit.
Contoh: metoprolol (Lopressor®; Toprol® XL), valsartan (Diovan® atau Prexxartan®) atau losartan.
- Penghambat saluran kalsium mencegah kalsium memasuki sel-sel otot jantung dan pembuluh darah,, memungkinkan pembuluh-pembuluh ini untuk rileks.
Contoh: amlodipine (Norvasc® atau Katerzia®), nifedipine (Procardia®XL atau Nifedical®XL), diltiazem (Cardizem®, Dilacor® XR atau Tiazac®).
- Diuretik (pil air atau cairan) membuang kelebihan natrium dari tubuh, mengurangi jumlah cairan dalam darah .
Baca Juga: Ingusan Pada Anak Sering Tanpa Demam Tapi Bikin Rewel, Ini Cara Mengatasinya
Baca Juga: Asam Urat Tinggi Munculkan Gangguan Penyakit, Nyeri Sendi Hingga Diabetes
Diuretik sering digunakan dengan obat hipertensi lainnya, kadang-kadang dalam satu pil kombinasi. Contoh: indapamide, hydrochlorothiazide (Microzide® atau Oretic®) atau chlorothiazide. Bicaralah dengan dokter tentang efek samping dan masalah apa yang mungkin terjadi saat kita minum obat tekanan darah tinggi.
Kita harus menghindari beberapa obat selama kehamilan. Jika kita mendapatkan efek samping yang mengkhawatirkan kita, hubungi dokter. Mereka mungkin mengubah dosis atau mencoba obat lain.
Jangan mengganti obat atau berhenti minum obat sendiri tanpa arahan dokter. (*)