Find Us On Social Media :

Ketahui 5 Jenis Hipertensi, Ada Yang Disebabkan Faktor Genetik!

Hipertensi ada lima jenis dan kita perlu mengetahuinya.

GridHEALTH.id - Tekanan darah adalah pengukuran tekanan atau kekuatan darah yang mendorong dinding pembuluh darah.

Ketika kita menderita hipertensi (tekanan darah tinggi), itu berarti tekanan terhadap dinding pembuluh darah di tubuh secara konsisten terlalu tinggi.

Hipertensi sering disebut “silent killer” karena kita mungkin tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi kerusakan masih terjadi di dalam tubuh. Pembacaan tekanan darah memiliki dua angka. Angka teratas adalah tekanan darah sistolik, yang mengukur tekanan pada dinding pembuluh darah saat jantung berdetak atau berkontraksi.

Angka di bawah adalah tekanan darah diastolik, yang mengukur tekanan pada pembuluh darah di antara detak saat jantung kita rileks. Kategori  tekanan darah;

- Normal Di bawah 130/80 mmHg

- Hipertensi Stadium I (ringan) 130-139/ATAU diastolik antara 80-89 mmHg

- Hipertensi (sedang) 140/90 mmHg atau lebih tinggi

- Krisis Hipertensi (dapatkan perawatan darurat) 180/120 mmHg atau lebih tinggi

Hipertensi ada beragam jenisnya dan jarang awam yang mengetahuinya. Menurut American Heart Association (AHA), setidaknya ada lima jenis hipertensi;

1. Hipertensi esensial

Baca Juga: 3 Titik Pijatan Akupresur Untuk Mengatasi Tekanan Darah Tinggi

Baca Juga: Tapotement, Pijat Ala Swedia Bisa Membantu Meredakan Sesak Napas

Jenis hipertensi ini didiagnosis setelah dokter mengetahui bahwa tekanan darah kita tinggi pada tiga atau lebih kunjungan dan menghilangkan semua penyebab hipertensi lainnya.

Biasanya penderita hipertensi esensial tidak memiliki gejala, tetapi kita mungkin sering mengalami sakit kepala, kelelahan, pusing, atau mimisan.

Meskipun penyebabnya tidak diketahui, para peneliti tahu bahwa obesitas, merokok, alkohol, diet, dan faktor keturunan semuanya berperan dalam hipertensi esensial.

2. Hipertensi sekunder

Penyebab paling umum dari hipertensi sekunder adalah kelainan pada arteri yang memasok darah ke ginjal.

Penyebab lain termasuk obstruksi jalan napas saat tidur, penyakit dan tumor kelenjar adrenal, kelainan hormon, penyakit tiroid, dan terlalu banyak garam atau alkohol dalam makanan.

Obat-obatan dapat menyebabkan hipertensi sekunder, termasuk obat yang dijual bebas seperti ibuprofen (Motrin, Advil, dan lainnya) dan pseudoefedrin (Afrin, Sudafed, dan lainnya). Kabar baiknya adalah jika penyebabnya ditemukan, hipertensi jenis ini seringkali dapat dikendalikan.

3. Hipertensi sistolik terisolasi

Tekanan darah dicatat dalam dua angka. Angka atas, atau pertama, adalah tekanan sistolik, yang merupakan tekanan yang diberikan selama detak jantung.

Angka yang lebih rendah, atau kedua, adalah tekanan diastolik, yang merupakan tekanan saat jantung beristirahat di antara detak.

Tekanan darah normal dianggap di bawah 120/80. Dengan hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik meningkat di atas 140, sedangkan angka yang lebih rendah tetap mendekati kisaran normal, di bawah 90.

Jenis hipertensi ini paling sering terjadi pada orang di atas usia 65 tahun dan disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada arteri.

Baca Juga: Makanan Bayi, Kenali Berbagai Sumber MPASI Untuk Gizi Seimbang

Baca Juga: Healthy Move, Rajin Melakukan Peregangan Memperlambat Penurunan Kognitif

Tekanan sistolik jauh lebih penting daripada tekanan diastolik dalam hal risiko penyakit kardiovaskular untuk orang yang lebih tua.   

4. Hipertensi maligna

Jenis hipertensi ini hanya terjadi pada sekitar 1% penderita hipertensi. Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih muda, pria Afrika-Amerika, dan wanita yang menderita toksemia kehamilan.

Hipertensi maligna terjadi ketika tekanan darah  meningkat dengan sangat cepat. Jika tekanan diastolik  melebihi 130, kita mungkin menderita hipertensi maligna.

Ini adalah keadaan darurat medis dan harus dirawat di rumah sakit. Gejalanya meliputi mati rasa di lengan dan kaki, penglihatan kabur, kebingungan, nyeri dada, dan sakit kepala.

5. Hipertensi resisten

Baca Juga: Mendengar Kabar Baik Juga Dapat Menyebabkan Serangan Jantung, Studi

Baca Juga: Ternyata Wanita Juga Mengalami Ereksi Seperti Halnya Pria Saat Berhubungan Intim

Baca Juga: Tulang Belikat Terasa Nyeri, Ini Cara Melakukan Pengobatannya

Jika dokter  telah meresepkan tiga jenis obat antihipertensi yang berbeda dan tekanan darah masih terlalu tinggi, kita mungkin mengalami hipertensi resisten.

Hipertensi resisten dapat terjadi pada 20 hingga 30%  kasus tekanan darah tinggi. Kebanyakankarena genetik dan lebih sering terjadi pada lansi, obesitas, wanita, Afrika Amerika, atau memiliki penyakit yang mendasarinya, seperti diabetes atau penyakit ginjal.Karena tekanan darah dapat bervariasi, AHA merekomendasikan agar kita mendokumentasikan tekanan darah setidaknya tiga kali berbeda untuk mendiagnosis hipertensi secara akurat. Saran lain adalah mengulangi pembacaan tekanan darah tinggi setelah 5 sampai 10 menit.Tekanan darah tinggi mempengaruhi jutaan orang di seluruh duni, sebagian besar hipertensi sangat dapat diobati.

Temui dokter secara teratur dan pastikan kita tahu berapa tekanan darah, dokter kemudian dapat mengetahui jenis hipertensi yang kita miliki. (*)