Find Us On Social Media :

Fakta, Keluarga Kerajaan Inggris Punya Penyakit Warisan Tak Main-main, Menyebabkan Keturunan Pria Banyak yang Meninggal

Ratu Victoria, nenek moyang kerajaan Inggris dan kerajan Eropa lainnya yang diduga menurunkan penyakit darah hemofilia.

GridHEALTH.id - Sebelum Elizabeth II yang barusan wafat berkuasa, Inggris mempunyai pemerintahan Ratu Victoria sebagai Ratu Inggris berlangsung selama lebih dari 60 tahun. Secara historis, dia juga memiliki kerajaan terbesar.

Tapi yang membuat Victoria menonjol adalah fakta bahwa dia memiliki sembilan anak, yang sebagian besar menikah dengan keluarga kerajaan lain di seluruh Eropa, termasuk Spanyol, Rusia, dan Jerman.

Victoria (Alexandrina Victoria). Lahir di Istana Kensington, London, Inggris, 24 Mei 1819 – meninggal 22 Januari 1901 pada umur 81 tahun.

Adalah Ratu dari Britania Raya dan Irlandia dari 20 Juni 1837, dan Ratu India dari 1 Januari 1877, sampai wafatnya pada 1901.

Garis keturunan panjang dari Raja Inggris ternyata juga membawa penyakit warisan yang tak main-main, karena keturunan laki-laki membawa masalah pendarahan, yang juga dikenal sebagai "penyakit kerajaan".Misalnya, Leopold, putra Ratu Victoria, terpeleset dan jatuh. Kemudian meninggal tak lama setelah itu karena kehilangan banyak darah.

Friedrich, cucu Raja Inggris, meninggal pada usia 2 tahun karena kehilangan darah juga. Tapi mungkin salah satu kisah komplikasi darah yang paling terkenal berasal dari Pangeran Alexei Romanov, putra Tsar Nicholas II dan cicit Ratu Victoria.

Selama pemerintahan Tsar Nicholas II, Pangeran Alexei dirawat karena masalah pendarahannya oleh tabib dan mistikus yang menakutkan yang disebut Rasputin. Satu persatu ahli waris Ratu Victoria meninggal dunia akibat penyakit darah ini.Apa yang menyebabkan penyakit kerajaan?"Penyakit kerajaan" juga dikenal sebagai hemofilia, jelas National Hemophilia Foundation (NHF).  Tak heran bila banyak lembaga amal dan yayasan di keluarga kerajaan di Eropa yang berfokus pada hemofilia.

NHF berbicara tentang pendarahan hemoragik yang tidak terkendali, yang bisa dialami oleh pria dan wanita, mirip dengan kisah yang dihadapi oleh keturunan pria Ratu Victoria.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hemofilia adalah gangguan pendarahan yang membuat darah tidak dapat membeku dengan baik.

Baca Juga: Mimisan Terlalu Sering, Bisa Merupakan Pertanda Adanya Penyakit serius

Baca Juga: Healthy Move, 5 Manfaat Diluar Dugaan Jika Kita Rutin Lakukan Kickboxing

Ketika darah tidak membeku dengan benar,  hal ini dapat menyebabkan pendarahan spontan dari vaksinasi, cedera, dan operasi.

Dalam kasus yang parah, pendarahan keluar dapat menyebabkan kematian. Ini juga turun temurun, artinya dapat diturunkan melalui gen, melalui kromosom X.Ratu Victoria diyakini sebagai pembawa hemofilia, yang menjelaskan mengapa beberapa anak, cucu, cicitnya mengalami masalah pendarahan.

Oleh karena itu, tiga anak Raja Inggris mewarisi sifat hemofilia ini, kemudian menghilang secara tiba-tiba setelah tiga generasi.

Bukti tentang hemofilia merupakan penyakit keturunan di kerajaan-kerajan Eropa menguat setelah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences melakukan analisis DNA untuk mengujinya. Apa yang mereka temukan?Bagaimana mereka menguji penyakitnya?Ada banyak kontroversi mengenai keluarga Romanov, terutama karena semua anggota keluarga tidak ditemukan setelah kematian mereka.

Artinya, tidak sampai Juli 2007, ketika dua kerangka terbakar ditemukan, menunjukkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

Peneliti dari lembaga ini melakukan analisis DNA pada kedua kerangka tersebut dan memastikan bahwa jenazah tersebut adalah sisa-sisa Pangeran Alexei dan Grand Duchess Maria, keduanya anak dari Tsar Nicholas II.Setelah itu, para peneliti memutuskan untuk menjalankan analisis DNA lain pada fragmen tulang, tetapi kali ini mereka menganalisis tulang untuk hemofilia.

Apa yang peneliti temukan memang mutasi gen yang menyebabkan hemofilia. Namun, jenisnya adalah hemofilia B.Menurut CDC, ada banyak jenis hemofilia tetapi yang paling umum adalah hemofilia A dan hemofilia B.

Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya

Baca Juga: Menurunkan Kadar Hipertensi dengan Daun Basil, Begini Cara Pakainya

Hemofilia A adalah hemofilia klasik, dimana faktor VIII tidak membeku dengan benar. Hemofilia B, juga disebut penyakit Natal, lebih jarang terjadi. Pada hemofilia jenis ini, faktor IX mengalami penurunan pembekuan.

Yang terakhir diyakini sebagai apa yang dimiliki keluarga kerajaan, dengan Ratu Victoria sebagai pembawa hemofilia B, kata NHF.

Dipastikan Pangeran Alexei juga menderita hemofilia B, sementara saudara perempuannya, Anastasia, dan ibunya, Alexandra, keduanya pembawa, seperti ratu, yang menularkan penyakit kerajaan ini.Tanda, gejala, dan pengobatanMenurut CDC, berbagai jenis hemofilia datang dengan banyak gejala dan tanda umum. Beberapa tanda yang paling umum termasuk memar, pendarahan berlebihan setelah kehilangan gigi, sering mimisan, darah di tinja, pendarahan di persendian, dan banyak lagi.

Tetapi jumlah perdarahan tergantung pada seberapa banyak kekurangan faktor (IX atau VIII) ditemukan dalam plasma, jelas NHF.

Baca Juga: Mengusir Kutil di Wajah dengan Cara Alami, Termasuk dengan Lakban, Cek di Sini!

Baca Juga: Penyakit Jantung Koroner, Faktor Risiko, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Rentang normal plasma adalah antara 50% hingga 150%, tetapi ketika seseorang menderita hemofilia, jumlah ini menurun hingga 50% atau lebih rendah. Apa pun yang kurang dari 1% dianggap hemofilia berat, sedangkan 1% sampai 5% sedang dan 6% sampai 49% ringan.Bagi penyandang hemofilia, ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia. Jika kita telah didiagnosis menderita hemofilia, dokter mungkin menyarankan obat yang mendukung pembekuan, juga dikenal sebagai anti-fibrinolitik, seperti sealant fibrin, desmopresin, atau bahkan terapi fisik.

Dalam kasus yang parah, terapi penggantian darah dapat dilakukan, yang menggantikan faktor pembekuan.

Perubahan gaya hidup dapat membantu mendukung dan melindungi tubuh kita juga. Ini termasuk berolahraga secara teratur dan menghindari obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah, aspirin, dan ibuprofen.

Bila seseorang mengalami masalah pendarahan atau masalah darah seperti darah yang terus mengucur bahkan hanya dari luka kecil, atau sering mimisan tanpa sebab, sebaiknya segera menghubungi dokter. (*)