GridHEALTH.id - Begitu banyak wanita di seluruh dunia melawan ancaman kanker payudara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 mengamati bahwa ada 7,8 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir.
Ini menjadikan penyakit ini, kanker paling umum di dunia. Meskipun ada berbagai faktor yang terkait dengan kanker payudara, ada mitos yang berkembang yang menghubungkan bra berkawat dengan kanker payudara.Sejumlah wanita memakai bra underwire (bra dengan kawat), untuk alasan mulai dari dukungan dan peningkatan yang diberikannya hingga keunggulan estetikanya. Namun, ada mitos bahwa memakai bra jenis ini dapat menyebabkan kanker payudara.Untuk lebih memahami secara khusus apakah ada hubungan antara memakai bra berkawat dan prevalensi kanker payudara, Dr Sunita Varma, Direktur, Obs dan Ginekologi, Rumah Sakit Fortis Shalimar Bagh di New Delhi, India mematahkan mitos tersebut.Menurut Dr Varma, bra berkawat tidak menyebabkan kanker payudara. Dia menambahkan bahwa ada mitos bahwa itu menghalangi aliran limfatik dan aliran darah, karena pemasangannya yang ketat, yang menyebabkan kanker payudara. Tetapi mitos ini telah terbantahkan.Dia menjelaskan bagaimana ada berbagai faktor risiko yang terkait dengan kanker payudara, seperti obesitas,konsumsi alkohol, merokok, kehamilan di usia tua, riwayat keluarga, dan disposisi genetik.
Apa itu kanker payudara?Ini adalah kanker yang terbentuk di sel-sel payudara. Ini bisa berkembang di sel-sel lapisan saluran atau lobulus, di jaringan kelenjar payudara.
Ini bukan jenis kanker yang menular atau menular. Sayangnya, sekitar setengah dari kanker payudara berkembang pada wanita di atas usia empat puluh tahun, tanpa menunjukkan tanda atau gejala yang terlihat.Namun, faktor-faktor tertentu meningkatkan profil risiko wanita terkena kanker payudara, yang meliputi riwayat paparan radiasi, riwayat reproduksi, usia, dan konsumsi tembakau.
Gejala kanker payudara
Gejalanya mungkin termasuk:
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Kanker Payudara dilihat dari Benjolan yang Muncul
Baca Juga: 6 Makanan Wajib Dipantang Penyandang Gangguan Ginjal dan Jantung
- Benjolan di payudara
- Perubahan ukuran payudara
- Nyeri pada puting payudara
- Warna atau bentuk payudara dan puting susu
- Pengelupasan atau pengelupasan pada area sekitar puting (areola)Gejala-gejala ini belum tentu menjadi indikasi kanker payudara, karena bisa juga merupakan tanda-tanda kondisi non-kanker seperti infeksi atau kista.
Baca Juga: Supaya Tidak Salah Mengobati, Ini yang Disebut Biduran dan Aneka Penyebabnya
Baca Juga: Cara Diet Hipertensi yang Efektif Menurunkan Tekanan Darah
Namun, tetap bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala atau perubahan yang dialami.Meskipun ada berbagai tes patologis dan fisik yang tersedia untuk mendiagnosis kanker payudara, pemeriksaan benjolan payudara sendiri juga harus dilakukan secara berkala.
Jadi para wanita, jika kita melihat salah satu gejala yang tercantum di atas, atau berusia di atas empat puluh tahun, maka pertimbangkan untuk mengunjungi dokter untuk menyingkirkan risiko kanker payudara.
Seperti kata pepatah, "mencegah lebih baik daripada mengobati", diagnosis dini dapat menyelamatkan memburuknya penyakit di kemudian hari. (*)