Find Us On Social Media :

Makan Nasi Putih Sama Bahayanya Seperti Konsumsi Permen, Benarkah?

Makan nasi putih dalam jumlah besar berisiko menyebabkan penyakit arteri koroner prematur.

GridHEALTH.idNasi putih menjadi makanan wajib bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Bila tidak mengonsumsinya ketika waktu makan, terasa kurang dan perut pun terkadang masih lapar.

Walaupun rasanya belum makan kalau tidak mengoansumsi nasi putih, sebaiknya pikir-pikir lagi untuk memakannya terutama dalam jumlah besar.

Nasi putih buruk bagi jantung

Penelitian yang diterbitkan di Americann College of Cardiology pada Senin (03/10/2022), menemukan kalau terlalu banyak mengonsumsi makanan dari biji-biji olahan sama buruknya bagi jantung, seperti makan permen.

Dalam penelitian itu, disebutkan kalau kebiasaan makan nasi putih dan olahan biji-bijian yang lain meningkatkan risiko penyakit arteri koroner prematur (PCAD).

Risikonya sama saja, ketika mengonsumsi berbagai macam gula tidak sehat dan minyak yang ditemukan dalam permen.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan asal Iran ini, melibatkan 2,500 orang, yang terbagi dalam dua kelompok yakni arteri normal dan mempunyai penyakit arteri jantung koroner.

Setiap dari mereka yang terlibat, mendapatkan pertanyaan terkait frekuensi makanan untuk menentukan seberapa sering mengonsumsi makanan dari biji-bijian utuh dan olahan.

Hasilnya yakni orang yang sering makan nasi putih, mempunyai risiko PCAD yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih banyak mengonsumsi biji-bijian utuh.

“Ada banyak faktor yang terlihat mengapa orang mungkin mengonsumsi lebih banyak biji-bijian olahan dibandingkan dengan biji-bijian utuh,” kata Dr. Mohammad Amin Khajavi Gaskarei, dikutip dari New York Post, Senin (03/10/2022).

Baca Juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari Agar Panu Tak Makin Parah, Nasi Putih?

Menurutnya, faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kondisi ekonomi, pendapatan seseorang, pekerjaan, pendidikan, budaya, hingga usia.

Gula darah naik

Terlalu banyak makan nasi dan olahan biji-bijian tidak sehat lainnya, mirip dengan konsumsi gula berlebihan.

“Diet yang termasuk mengonsumsi banyak biji-bijian tidak sehat dan olahan dapat dianggap mirip dengan mengonsumsi banyak gula dan minyak tidak sehat,” jelasnya.

Nasi putih saat masuk ke tubuh akan terpecah dengan cepat, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah setelah makan.

Bila dibiarkan, lama-kelamaan kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah dan saraf yang tugasnya mengontrol serta menyeimbangkan terbentuknya plak di arteri.

Sebelumnya pada 2019, American College of Cardiology dan American Heart Association, merekomendasikan pola makan yang baik untuk jantung.

Di antaranya yakni mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

“Karena lebih banyak penelitian menunjukkan peningkatan konsumsi biji-bijian olahan secara global, serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan, penting bagi kita untuk menemukan cara mendorong dan mendidik masyarakat tentang manfaat konsumsi biji-bijian utuh,” jelas Khajavi.

Nasi memang menjadi sumber karbohidrat utama sebagian besar masyarakat, khususnya di Tanah Air. Tapi, saat mengonsumsinya pastikan tidak berlebih.

Disarankan dalam satu hari hanya mengonsumsi 500 gram nasi. Jika diartikan, 100 gram nasi sama dengan sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Mengonsumsi nasi tidak boleh berlebihan, karena berisiko menyebabkan gula darah naik, sama halnya jika makan permen dengan gula yang sangat tinggi dan menggunakan minyak tidak jelas. (*)

Baca Juga: Jangan Berlebihan, Ini Porsi Nasi yang Ideal Saat Makan Sahur