Baca Juga: Tips Mencegah Mononukleosis, Penyakit 'Ciuman' Disebabkan Oleh Virus
Bakteri Streptococcus tidak menyerang ginjal secara langsung. Sebaliknya, infeksi dapat merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi secara berlebihan.
Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan melindungi orang dari infeksi dengan mengidentifikasi dan menghancurkan bakteri, virus, dan zat asing berbahaya lainnya.
Ketika antibodi ekstra beredar dalam darah dan akhirnya disimpan di glomeruli, ginjal bisa rusak. Sebagian besar kasus glomerulonefritis pasca-streptokokus berkembang 1 hingga 3 minggu setelah infeksi yang tidak diobati, meskipun mungkin selama 6 minggu.
Glomerulonefritis pasca-streptokokus hanya berlangsung dalam waktu singkat dan ginjal biasanya pulih. Dalam beberapa kasus, kerusakan ginjal mungkin permanen.4. Sindrom nefrotikSindrom nefrotik adalah kumpulan gejala yang menunjukkan kerusakan ginjal. Sindrom nefrotik mencakup semua kondisi berikut:
- Albuminuria, ketika urin seseorang mengandung kadar albumin yang meningkat, protein yang biasanya ditemukan dalam darah
- Hiperlipidemia, kadar lemak dan kolesterol yang lebih tinggi dari normal dalam darah
- Edema, pembengkakan, biasanya di tungkai, kaki, atau pergelangan kaki dan lebih jarang di tangan atau wajah
- Hipoalbuminemia, rendahnya kadar albumin dalam darahSindrom nefrotik pada anak dapat disebabkan oleh kondisi berikut:
- Penyakit perubahan minimal adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kerusakan pada glomeruli yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron, yang menunjukkan detail kecil lebih baik daripada jenis mikroskop lainnya.
Baca Juga: Radang Amandel Pada Anak, Ini Cara Menanganinya Sebelum ke Dokter
Baca Juga: Malnutrisi Selama Kehamilan Berisiko Bagi Kesehatan Anak, Studi