GridHEALTH.id - Ramainya informasi gagal ginjal akut pada anak yang membuat banyak orang ketakutan, merembet kebanyak lini produk usaha.
Kita kini sudah tahu, pada obat sirup yang dicurigai menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak ada yang namanya Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG).
Bebarapa perusahaan farmasi yang kedapatan produk obat sirupnya mengandung Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) pun langsung ditindak tegas oleh BPOM, sampai dipidanakan.
Menurut kabar yang saat ini banyak beredar, prihal zat kimia berbahaya tersebut terdapat juga pada cairan atau liquid rokok elektrik dan juga vape.
Melihat kondisi tersebut, tentu membuat para pengusaha di bidang vape gusar.
Karenanya Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), melalui ketuanya langsung angkat bicara mengenai hal ini.
Menurut ketua APVI, Aryo Andrianto, Propilen Glikol (PG) yang terdapat pada cairan rokok elektrik itu berbeda dengan Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) pada kasus obat sirup yang sedang ramai dibicarakan.
Intinya informasi yang menyatakan cairan vape atau rokok eletrik bisa sebabkan gagal ginjal akut hoax.
“Belakangan ini kita dihadapkan pemberitaan yang menuduh rokok elektrik tidak aman karena mengandung zat yang tidak baik. Penjelasan ini ditujukan untuk pemberitaan yang tidak dipertanggungjawabkan tersebut,” kata Aryo dikutip dari akun Instagram miliknya @aryoandrianto, Senin (31/10).
Untuk membuktikannya, Aryo menunjukan pendapat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (U.S. Centers for Disease Control).
Baca Juga: Ciri-ciri Kanker Mulut yang Berbahaya, Waspada Jika Sariawan Lama Sembuh
Menurutnya, PG adalah zat cair sintetis yang menyerap air. Kandungan ini digunakan oleh industri kimia, makanan, dan farmasi.
PG digunakan untuk menyerap air sekaligus menjaga kelembapan pada obat-obatan, kosmetik, atau produk makanan tertentu.Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (U.S. Food and Drug Administration) mengklasifikasikan PG sebagai zat yang secara umum diakui aman untuk digunakan dalam makanan.Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) menginformasikan zat ini telah dievaluasi untuk asupan harian yang dapat diterima oleh komite gabungan dari WHO, dan Badan Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization) tentang zat adiktif pada makanan.“Isinya menyebutkan bahwa Propilen Glikol tidak berpengaruh pada metabolisme basal (fungsi organ tubuh). Maka, Propilen Gliol tidak sama dengan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol,” tegas Aryo.
Baca Juga: Ciri-ciri Mata Minus yang Bisa Terjadi Pada Anak Hingga Orang Dewasa
itu pendapat Aryo yang mewakili APVI. Sedangkan menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Penghantar Nikotin Indonesia (APPNINDO), Teguh B Ariwibowo, asumsi mengenai rokok elektrik memiliki potensi gagal ginjal akut bagi penggunanya seperti pada kasus obat batuk sirop sangat tidak berdasar.Sebab, asumsi yang tersebar di publik tidak berdasarkan sumber kredibel dan hasil kajian ilmiah komprehensif.“Pemerintah saat ini tengah berkerja keras untuk mencari tahu penyebab kasus gagal ginjal akut yang sedang mewabah di Indonesia. Alangkah bijaknya jika kita bersama-sama mendukung pemerintah menyelesaikan permasalahan ini dengan tidak mengembangkan asumsi yang tidak berdasar mengenai rokok elektrik sebagai salah satu pemicu gagal ginjal akut,” tegas Teguh.“Kepentingan publik dan industri harus dilindungi dengan menyediakan akses dan informasi yang akurat mengenai produk tembakau alternatif yang bersumber dari lembaga kredibel dan hasil kajian ilmiah agar tidak terperdaya dengan asumsi keliru bahwa rokok elektrik berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut. Kami berharap kondisi krisis ini tidak dimanfaatkan demi kepentingan sekelompok pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutup Teguh.(*)
Artikel ini telah publish di Kontan.co.id, dengan judul; Asosiasi Angkat Bicara Soal Kabar Rokok Elektrik Potensi Sebabkan Gagal Ginjal Akut