Find Us On Social Media :

Kulit Kering Jadi Gangguan yang Sering Dialami Lansia, Begini Cara Menanganinya

Lansia berpotensi mengalami kulit kering yang dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya.

Baca Juga: Tips dan Trik Merawat Tumit Pecah-pecah, Kembali Mulus dalam Waktu Singkat

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Mengenal Obat Penawar Gagal Ginjal Akut

Dalam kesempatan yang sama, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis Dermatologi danVenereologi Klinik Pramudia ikut memberikan pendapat.

“Xerosis (kulit kering) dapat terjadi pada wanita maupun pria, dan lansia memiliki risiko yang lebih tinggi. Kulit kering merupakan suatu keadaan dimana lapisan terluar kulit yang kurang lembab akibat penurunan kandungan air dan kandungan lemak di kulit.

Kulit kering ini memiliki tekstur kulit yang kasar, bersisik, pecah- pecah, dan dapat disertai dengan keluhan gatal.”

Ia menambahkan, prevalensi kulit kering di seluruh dunia sekitar 29-85%. Pada sebuahpenelitian di salah satu fasilitas kesehatan di Perancis, didapatkan bahwa sekitar 56% pasien berusia >65 tahun mengalami xerosis dan sekitar 9% menderita xerosis derajat sedang-berat.

Insiden dan keparahan kulit kering meningkat sesuai dengan pertambahan usia. Penelitianoleh Selma didapatkan bahwa xerosis ini lebih banyak ditemukan pada wanita (59%) denganusia rata-rata 70 tahun.

“Pasien lansia dengan keluhan kulit kering memang belum dapat sembuh total dengan cepatdan akan bertahan dalam waktu lama, karena memang banyak faktor yang berpengaruh baikfaktor genetik, internal maupun eksternal.

Faktor internal misalnya lapisan lemak yang berkurang pada kulit lansia, dan penyakit penyerta lain seperti diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit hati, keganasan, infeksi, dan riwayat konsumsi obat-obatan tertentu.

Faktor eksternal dari pengaruh lingkungan dan gaya hidup juga sangat berperan dalam timbulnya kulit kering, seperti stres, paparan sinar matahari yang lama, penggunaan air conditioner, perubahan musim dan kelembapan, kebiasaan mandi yang lama, penggunaan sabun yang bersifat iritatif, asupan cairan yang kurang,” tutur dr. Amel.

Ia kembali menambahkan, bahwa banyak masyarakat awam yang menyepelekan kulit keringdan menganggapnya hanya perlu dioleskan pelembab saja.