Find Us On Social Media :

Jangan Sepelekan Ruminasi yang Dialami, Ganggu Kualitas Tidur yang Efeknya Penyakit Jantung

Ruminasi hal yang mengganggu kualitas tidur seseorang.

GridHEALTH.id - Jika saat membaca ini merasa penat dan mengantuk, artinya telah mengalami gangguan tidur.

Sebab jika kualitas tidur terpenuhi, di jam berapapun saat siang hari kita tidak akan mengantuk dan letih.

Menurut praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan, “Kualitas tidur yang baik berperan penting pada kesehatan tubuh dan produktivitas sehari-hari. Ciri tidur berkualitas adalah durasi cukup (7-9 jam), berkontinuitas (tidur tidak terhenti hingga bangun esok hari) dan kedalaman atau kenyenyakan," katanya, di acara webinar Peluncuran Antangin Good Night yang dilaksanakan pada Rabu, 17 Maret 2021.Masih menurut dr. Andreas, “Gangguan tidur yang dialami orang dewasa umumnya ditandai dengan rasa mengantuk di siang hari, kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, serta siklus tidur dan bangun tidak teratur."

Jika gangguan tidur ini tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko kelelahan mental, tidak fokus, dan munculnya penyakit lain seperti hipertensi dan penyakit jantung.

Baca Juga: Rajin Konsumsi 5 Sayuran Hijau Ini, Bantu Atasi Diabetes dengan Cepat

Penyebab Gangguan Tidur

Menurut psikolog, ada satu kebiasaan yang membuat orang-orang sulit tidur.Bukan scrolling media sosial dan bermain ponsel, rupanya kebiasaan yang bisa merusak kualitas tidur adalah ruminasi, yaitu terus menerus memikirkan suatu masalah atau peristiwa secara berulang-ulang.Ruminasi dapat menghambat tidur karena membuat pikiran seseorang tetap terangsang, terutama di tempat tidur, saat kondisi gelap dan sunyi."Perhatian kita ditarik kembali, lagi dan lagi, ke hal yang tidak berjalan baik atau penyesalan. Misalnya, saya telah berbaring di tempat tidur dan memutar ulang komentar bodoh yang saya buat di sebuah pesta, meskipun orang yang mendengarnya mungkin melupakannya beberapa saat kemudian," ungkap psikolog dan profesor psikiatri dan ilmu perilaku di University of California, San Frasisco, Aric A. Prather, kepada CNBC Make It.PRuminasi yang merupakan pikiran dan emosi negatif seperti inilah yang oleh para ilmuwan saraf disebut "menonjol" karena begitu mencolok dan 'nyaring'.

Baca Juga: Atasi Hipertensi Dengan Konsumsi Daun Kenikir, Ketahui 5 Manfaatnya!

Supaya Tidur Berkualitas

Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, seseorang perlu memerhatikan 2 hal, yaitu jam internal dan durasi terjaga.Jam internal mengontrol siklus tidur-bangun 24 jam melalui pengaruh cahaya dan melatonin.Misalnya, pada malam hari (ketika tidak ada cahaya), tubuh memproduksi melatonin untuk membuat seseorang mengantuk, begitu juga sebaliknya.Sementara durasi terjaga memengaruhi otak dalam mengakumulasi zat yang menimbulkan rasa kantuk, oleh sebabnya seseorang yang terjaga dalam waktu lama akan lebih mudah tertidur.

"Tidur terbaik adalah ketika kita dapat menyinkronkan durasi terjaga dengan jam internal,” papar Prather.

Baca Juga: Berharap Bisa Meningkatkan Percaya Diri, Inilah Efek Samping yang Bisa Diterima Mayang Setelah Operasi Hidung

Nah, menurut dr. Andreas, inilah kunci kita bisa memperoleh tidur yang sehat dan berkualitas, yaitu:1. Perbaiki waktu tidur dan bangun

2. Jika terbiasa tidur siang, durasi tidak lebih dari 45 menit3. Hindari konsumsi alkohol sebelum jam tidur, serta jangan merokok4. Hindari konsumsi kafein 12 jam sebelum tidur (termasuk kopi, teh, soda dan cokelat)