Find Us On Social Media :

Jangan Tunggu Parah, Lakukan Rutin Periksakan Gigi Setahun Dua Kali

Periksa gigi minimal dua kali setahun agar mencegah terjadinya fokal infeksi, dibantu dengan situs Rumah Kuat Ciptadent.

GridHEALTH.id – Menunggu sakit gigi hingga benar-benar tidak tertahankan menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia baru menemui dokter, sehingga dikatakan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut tergolong masih rendah.

Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat semakin mengesampingkan pentingnya pelayanan kesehatan mulut dan gigi.

Kondisi ini tercatat dalam Riskesdas 2018 bahwa permasalahan gigi dan mulut memiliki proporsi sebesar 57,6% dan hanya 10,2% yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis.

Salah satu permasalahan yang memicu adalah dengan adanya keterbatasan akses sehingga membuat masalah mulut dan gigi masyarakat Indonesia semakin tinggi.

Dengan adanya kondisi permasalahan ini, Ciptadent sebagai salah satu perusahaan pasta gigi yang telah hadir lama di Indonesia, kali ini membuat situs web untuk mendukung pelayanan kesehatan gigi di Indonesia, melalui situs Rumah Kuat Ciptadent (RKC).

Pentingnya Kesadaran Kesehatan Gigi dan Mulut

Dokter gigi Yeni Yuliani selaku perwakilan dari Pengurus Wilayah PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Jakarta saat diwawancara langsung pada peluncuran RKC (14/12/2022) mengatakan kebiasaan masyarakat Indonesia adalah menunggu hingga sakit tak terhankan.

“Gigi itu kan ada intensitas nyeri dan intensitas nyerinya setiap orang kan beda-beda, jadi kalau dia merasa aduh udah ga tahan, dia kan cek ke dokter gigi. Baru sebatas itu pemahaman masyarakat,” jelas drg. Yeni kepada GridHEALTH.id menanggapi adanya penurunan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Masih banyak yang belum menyadari, bahwa kesehatan gigi yang diabaikan dapat merusak bukan hanya pada area mulut, tetapi juga pada bagian dalam organ vital lainnya.

“Memang bakteri yang di gigi itu bisa ke mana-mana, salah satunya ke jantung, ginjal. Jenis bakterinya bisa sama, jadi kalau dia tidak dibersihkan, dia akan masuk ke area organ tubuh yang lain,” jelas drg. Yeni Yuliani.

Lebih lanjut dijelaskan oleh drg. Yeni Yuliani bahwa kondisi ini disebut dengan fokal infeksi, yaitu adanya proses penyebaran dari kuman atau toksin fokus infeksi ke tempat lain yang jauh dari letak asal fokus infeksi.

Jika dibiarkan dan tidak diselesaikan dari sumbernya, maka dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang berupa infeksi baru atau kelainan baru. Area tubuh yang bisa menjadi tempat penyebarannya adalah ginjal, jantung, mata, kulit, dan lainnya.

Baca Juga: Stop Menggunakan Tusuk Gigi untuk Bersihkan Sela-sela Gigi, Percuma dan Timbulkan Masalah Serius 

Baca Juga: Healthy Move, Pemanasan Cepat Sebelum Berolahraga, 7 Latihan Peregangan Dinamis