Find Us On Social Media :

Betis Pegal Salah Satu Tanda Seseorang Mengalami Kolesterol Tinggi

Betis terasa pegal, itu tanda dini kolesterol tinggi.

GridHEALTH.id - Seseorang saat mengetahui mengalami kolesterol tinggi umumnya sudah berat. Padahal jika tahu tanda-tanda dini kolesterol tinggi, hal tersebut tidak akan terjadi.

Tanda-tanda seseorang mengalami kolesterol tinggi sejatinya bisa diketahui dengan mengenali alarm tubuh.

Jika memiliki kolesterol berlebih dalam tubuh, seseorang mungkin akan merasakan gejala seperti angina, yakni nyeri dada.

Rasa nyeri ini bisa menjalar hingga bagian tubuh lain di sekitar bahu, punggung, dan rahang.

Kadang rasa lelah yang ekstrem turut menyertai. Nyeri ini bisa reda dengan beristirahat. Rasa pegal di betis saat melakukan aktivitas fisik, termasuk berolahraga, juga mungkin menandakan tingginya kadar kolesterol.

Baca Juga: Risiko Diabetes Sebabkan Kaki Bengkak Parah, Simak 8 Cara Mengobatinya

Dugaan itu kian kuat jika menerapkan gaya hidup tidak sehat sehari-hari, seperti banyak makan gorengan, jarang berolahraga, atau berlebihan minum minuman bersoda.

Karenanya segera periksakan diri untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah bila merasa nyeri dada dan pegal di betis serta terbiasa dengan pola hidup yang tidak sehat.

Cara Mendeteksi Kadar Kolesterol

Satu-satunya cara untuk melihat tinggi-rendahnya kadar kolesterol dalam tubuh adalah melalui pemeriksaan darah.

Prosedur tes kolesterol sangat sederhana dan hanya memerlukan sampel darah.Saat ini tersedia alat tes kolesterol yang dijual bebas dan bisa digunakan oleh masyarakat umum.

Baca Juga: Fungsi Lendir di Tenggorokan, dan yang Harus Dilakukan Jika Berlebihan

Tetapi, demi hasil pembacaan yang lebih baik sekaligus mengetahui tindak lanjut apa yang harus diambil, sebaiknya jalani pemeriksaan kolesterol di fasilitas kesehatan dengan bantuan tenaga medis terlatih.Secara umum, kadar kolesterol disebut tinggi jika lebih dari 240 mg/dL.

Sedangkan kadar kolesterol normal adalah kurang dari 200 mg/dL.

Adapun rincian kadar HDL normal adalah minimal 60 mg/dL, sementara kadar LDL tidak boleh lebih dari 100 mg/dL.

Kolesterol Diproduksi Tubuh

Tapi tahukah, kolesterol adalah jenis lemak yang diproduksi oleh tubuh dan terdapat dalam makanan tertentu.

Baca Juga: Cara Cepat dan Mudah Cek Kolesterol, dari Ujung Jari Tidak Dianjurkan

Zat lilin ini tubuh perlukan antara lain untuk membangun sel-sel baru.

Setiap sel dalam tubuh memiliki kolesterol. Keberadaan kolesterol ini sangat penting untuk kesehatan yang prima.Kolesterol memiliki peran positif dalam proses sintesis membran sel, asam empedu, vitamin D, dan beberapa hormon tertentu.

Saat bergabung dengan protein, kolesterol masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh dalam dua bentuk:

* Lipoprotein densitas rendah (LDL), dikenal sebagai kolesterol jahat.

Baca Juga: 3 Ramuan Herbal Berkhasiat untuk Nyeri Sendi dan Sakit Pinggang

* Lipoprotein densitas tinggi (HDL), dikenal sebagai kolesterol baik.Nah, berlebihnya jumlah kolesterol bisa mendatangkan berbagai penyakit, terutama penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).

Kolesterol tinggi bisa menyebabkan timbunan lemak dalam pembuluh darah. Endapan ini dapat bertambah banyak lalu menghambat aliran darah.Jika kolesterol terus mengendap tanpa upaya penanganan medis, aliran darah akan terhenti sama sekali.

Endapan juga bisa pecah dan membentuk gumpalan darah yang memicu serangan jantung atau stroke.

Seseorang mungkin memiliki kadar kolesterol tinggi karena faktor genetik atau keturunan. Tapi pilihan gaya hidup yang tidak sehat juga memperbesar risiko masalah yang disebabkan oleh kolesterol.Terdapat program diet dan olahraga yang dirancang khusus untuk mengatasi tingginya kadar kolesterol. Kolesterol yang membandel juga bisa disingkirkan dengan obat-obatan sesuai dengan resep dokter.

Penyebab Kolesterol Tinggi

Tahukah, kolesterol pada umumnya bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Artinya, ketika kita makan makanan yang mengandung kolesterol, kadar kolesterol dalam tubuh bisa jadi terlalu banyak.

Terutama bila makanan itu kaya akan kolesterol jahat, termasuk lemak trans dan lemak jenuh.

Genetik juga memiliki peran dalam tingginya kadar kolesterol. Bagi orang dengan masalah genetik ini, tubuh memiliki gangguan dalam produksi dan penyerapan kolesterol hingga mengakibatkan kadar kolesterol tinggi.Berikut ini beberapa risiko penyebab kolesterol berlebih:

Baca Juga: 13 Ciri-ciri Kanker Usus Besar Tahap Awal, Kenali Sejak Dini Jangan Disepelekan

* Pola makan tidak sehat

* Jarang bergerak aktif

* Kegemukan

* Merokok

* Konsumsi alkohol berlebihan

* Faktor genetik yang diwariskan dari orang tua

* Hipertiroidisme, diabetes, dan penyakit ginjal

* Stres

Mengatasi dan Mencegah Kolesterol Tinggi

Cara penting untuk menurunkan kolesterol adalah membuat serangkaian perubahan untuk menjadikan gaya hidup dan pola makan lebih sehat.

Berikut ini beberapa cara yang baiknya kita ikuti:

* Ganti makanan kaya lemak jenuh dan trans seperti sosis, keik, biskuit, daging berlemak, serta gorengan dengan makanan tanpa lemak jenuh seperti ikan, alpukat, dan kacang-kacangan. Untuk menggoreng, gunakan minyak yang terbuat dari biji bunga matahari yang lebih kaya lemak sehat.

Baca Juga: Tips Rambut Rontok Subur Kembali, Cukup Gunakan 4 Bahan Alami Ini

* Jaga berat badan yang sehat dengan menerapkan pola makan gizi seimbang. Caranya, pastikan ada buah dan sayur dalam seporsi makanan. Harus ada bahan pangan tinggi serat dan protein dalam makanan alih-alih cuma karbohidrat.

* Tinggalkan kebiasaan yang buruk buat kesehatan jika ada, terutama merokok. Tidak hanya rokok tembakau, rokok elektrik atau vape juga berbahaya bagi kesehatan.

* Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit tiap hari selama 5 hari per pekan. Selain itu, terapkan gaya hidup aktif agar tubuh selalu prima.

* Mengendalikan stres agar tidak sampai mengganggu kehidupan. Ikuti program yoga atau meditasi untuk menenangkan pikiran. Bila perlu, temui psikolog untuk berkonsultasi.Adapun untuk mencegah kolesterol tinggi mesti diawali dari kesadaran diri sendiri. Informasi tentang manfaat makanan sehat dan olahraga, misalnya, sudah banyak tersebar di mana-mana. Begitu pula dampak buruk lemak tak sehat, rokok, atau kurang olahraga.Kita hanya perlu berfokus pada gaya hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan tak sehat untuk dapat mencegah kolesterol tinggi yang tidak berkaitan dengan genetik.

Bila ada faktor genetik, harus ada pendampingan oleh dokter yang akan memeriksa dan menentukan langkah pencegahan yang sesuai dengan kondisi pasien.

Untuk itu, sejumlah asosiasi profesi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah baik tingkat nasional maupun internasional menyarankan pemeriksaan rutin kolesterol bagi masyarakat.

Makin bertambah usia, makin besar desakan untuk mengetahui berapa kolesterol secara berkala. Bagi yang berusia 40 tahun ke atas, misalnya, disarankan setidaknya lima tahun sekali mengecek kolesterolnya.Namun bukan berarti mereka yang usianya lebih muda bakal lebih aman dari ancaman kolesterol tinggi.

Ingat, tren gaya hidup perkotaan yang dekat dengan segala hal yang tidak menyehatkan berpotensi menjadi faktor pendongkrak kolesterol hingga mengakibatkan berbagai macam penyakit.(*)

Baca Juga: Obat Mata Cendo Xitrol, Kenali Kegunaan dan Efek Samping Pemakaian