Bagaimana makanan ultraproses memengaruhi kesehatan?
Sebuah studi baru diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism dijelaskan, makanan ultraproses menambah asupan kalori dan berat badan bagi mereka yang mengonsumsinya.
Studi ini melibatkan 20 orang dewasa yang sehat dan yang kelebihan berat badan.
Bagi yang sehat diberikan makanan ultraproses lalu untuk yang kelebihan berat badan diberikan makanan yang minim proses.
Setelah 14 hari, perbedaan mencolok pun terlihat dari total kalori, lemak, karbohidrat, protein, serat, gula, dan natrium yang masuk ke tubuh.
Baca Juga: Kadar Kolesterol Tak Terkontrol, 8 Makanan Ini Wajib Dihindari
Hasilnya adalah sebelas orang yang mengonsumsi makanan ultraproses mengalami kenaikan berat badan sekitar 5,5kg dalam 14 hari.
Selain itu riset lain juga dilakukan The BMJ saat menganalisis 100.000 orang dewasa di Perancis yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan alias makanan ultraproses.
Hasilnya menunjukan fakta yang menyedihkan.
Bagaimana tidak. mereka yang mengonsumsi ultraproses dalam penelitian rentan terkena penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, dan penyakit serebrovaskular.
Hal ini tetap signifikan secara statistik bahkan setelah para peneliti menyesuaikan dengan kualitas gizi makanan.
Nah itu dia gambaran umum soal makanan ultraproses yang ternyata meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit.
Pernahkah mengonsumsi makanan ultraproses?(*)
Baca Juga: Tak Hanya untuk Makanan, Nitrogen Cair Juga Digunakan di Medis, Jenisnya Berbeda?