GridHealth.id - Inilah perbedaan nikotin dan tar pada rokok dan masing-masing perannya.
Tar merupakan zat kimia yang dihasilkan saat tembakau pada rokok dibakar.
Sehingga tar dalam rokok sendiri disebut mengandung banyak bahan kimia penyebab kanker.
Bahkan saat seseorang menghirup asap dari tembakau yang dibakar itu bisa merusak paru-paru dan masalah kesehatan lainnya.
Terlepas dari itu semua, tar berbeda dengan nikotin yang merupakan bahan kimia adiktif dalam rokok.
Maka dari itu risiko kesehatan terbesar datang dari tar.
Tar Dalam Rokok
Sebenarnya, tar hanyalah sebuah istilah yang diguakan untuk menggambarkan partikel kimia beracun yang dibuat oleh pembakaran tembakau.
Zat ini membentuk residu cokelat atau kuning.
Tar dalam asap rokok melumpuhkan silia di paru-paru dan berkontribusi terhadap penyakit paru-paru seperti emfisema, bronkitis kronis, hingga kanker paru-paru.
Jumlah rata-rata tar dalam rokok diturunkan dari 38 miligram (mg) dan 2,7 mg nikotin pada tahun 1954 menjadi 12 mg tar dan 0,95 mg nikotin.
Baca Juga: Aturan Pengendalian Tembakau Tak Kunjung Selesai, Apa Faedahnya?
Dampak dari tar yang menumpuk di paru-paru bisa membuat warna merah mudah pada paru berubah menjadi abu-abu hingga hitam.
Sehingga tar pun melumpuhkan hingga membunuh silia di saluran pernapasan yang pada khirnya bisa menyebabkan kanker.
Tar dalam rokok juga bisa memicu beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit gusi, penyakit jantung, hingga infertilitas.
Nikotin Dalam Rokok
Nikotin merupakan bahan kimia yang sangat adiktif untuk tubuh dan menimbulkan rasa ingin terus menerus.
Efek samping dari kebanyakan nikotin dalam tubuh pun adanya peningkatan darah, detak jantung, aliran darah ke jantung, dan penyempitan arteri.
Selain itu nikotin juga bisa menyebabkan pengerasan dinding arteri yang bisa menyebabkan serangan jantung.
Nikotin bisa bertahan selama enam sampai delapan jam di dalam tubuh tergantung seberapa sering kita merokok.
Selain itu produk rokok terbaru seperti rokok elektrik dan produk tembakau disebut menghasilkan lebih banyak nikotin daripada rokok tradisional.
Terlepas dari itu semua, tidak ada studi yang berani mengatakan lebih berbahaya tar ataupun nikotin.
Keduanya sama-sama berbahaya, hanya saja tar dan nikotin menyerang kesehatan dengan cara yang berbeda.
Maka dari itu kita perlu mendalami lebih jauh apakah memang tubuh membutuhkan zat tersebut. (*)
Baca Juga: Pro Kontra Vape, Hasil Studi Menjawabnya dengan Lugas Beserta Fakta dan Data