Find Us On Social Media :

Jalani Operasi Saraf Kejepit, Ganindra Bimo Rasakan Gejala Sakit Tak Tertahankan Selama 5 Tahun, Inilah yang Sebenarnya Terjadi

Suami Andrea Dian, Ganindra Bimo lakukan operasi saraf kejepit

GridHEALTH.id - Jalani operasi saraf kejepit, ternyata Ganindra Bimo rasakan hal ini.

Aktor Ganindra Bimo baru saja mengabarkan kondisi kesehatannya.

Sang istri, Andrea Dian juga ikut membagikan kondisi sang suami yang baru saja melakukan operasi.

Kabarnya, Ganindra Bimo melakukan operasi saraf kejepit atau HNP servikal grade 2 di 3 level.

Pasalnya, ia mengaku sudah merasakan sakitnya pada 4 hingga 5 tahun belakangan.

Baca Juga: Saraf Kejepit Gegara Fitness yang Dialami Hanung Bramantyo Membuatnya Depresi

Namun, Bimo merasakan bahwa sakitnya tersebut hanya disebabkan oleh cedera ringan setelah olahraga.

"Gue kena HNP SERVIKAL Grade 2 di 3 level C2-3 , C4-5 , C5-6. Gimana rasanya? Sakit kayak kejepit bahkan ada kalanya tangan gue kebas dan punggung gue rasanya kayak kebakar," tulis Bimo seperti dikutip Kompas.com dari Instagram-nya, Sabtu (11/3/2023).

Setelah berkonsultasi dengan dokter, Ganindra Bimo akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi."Dan iya risiko mah selalu ada, tapi gue lebih enggak mau meresikokan hidup gue dengan minum painkiller seumur hidup & ngebiarin saraf gue kejepit. Jadi operasi adalah jalan keluar terbaik buat gue," tulisnya.

Ganindra Bimo lalu menceritakan bagaimana proses operasi yang dijalaninya dengan mulus.

Dengan durasi hampir satu jam, Bimo sudah berhasil melewati operasi untuk mengobati saraf kejepitnya.

Baca Juga: Bintang Emon Mengalami Kondisi Leher yang Sulit Digerakkan. Ternyata Ada Beragam Masalah Tulang yang Sering Terjadi

"Operasi yang gue jalanin juga super duper minimal invasive alias luka sayatnya cilik banget dan operasinya juga sebentar sekitar 60 menitanlah. Metode endoscopi & nama alatnya Joimax," terangnya.

Dalam beberapa foto dan video yang dibagikan, Ganindra Bimo terlihat sudah mulai bisa beraktivitas setelah operasi.

Mengenal Saraf Kejepit

Hernia Nukleus Pulpous (HNP) atau lebih dikenal dengan saraf kejepit adalah kondisi ketika salah satu bantalan karet yang berada di antara tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.

Tekanan tidak wajar ini akan mengganggu fungsi normal saraf.

Bila ada saraf yang terjepit, tubuh lantas bereaksi dengan rasa sakit, mati rasa/baal, kesemutan, atau rasa seperti tersengat, dengan tujuan sebagai pertanda bahwa ada sesuatu yang salah di tubuh.

HNP dapat terjadi pada seluruh ruas tulang belakang kita mulai dari tulang leher, dada (jarang) sampai tulang pinggang (cervical, thorakal, lumbal).

HNP paling sering terjadi di daerah punggung bawah atau pinggang yang disebut HNP lumbalis (90%), mengenai diskus invertebralis L5-S1 dan L4-L5.

HNP di daerah punggung atas sampai leher jarang terjadi hanya sekitar 8% dari seluruh kasus HNP.

Gejala Saraf Kejepit

Gejala HNP berbeda-beda tergantung lokasinya dan berat ringannya penjepitan.

Baca Juga: Bukan hanya Mengalami Saraf Kejepit, Kondisi Terkini Nikita Mirzani Terungkap Selama Menjalani Penahanan, Inilah yang Terjadi Pada Pengapuran Tulang

HNP di daerah leher menimbulkan gejala berupa nyeri saat leher digerakkan, nyeri leher atau di sekitar tulang belikat, dan nyeri yang menjalar ke arah bahu, lengan atas, lengan bawah dan jari-jari.

Selain nyeri, juga dapat ditemukan rasa kesemutan dan tebal di daerah yang kurang lebih sama dengan rasa nyeri tersebut.

Rasa nyeri pada HNP dapat bertambah dengan batuk, bersin atau mengejan.

Pada HNP yang berat dapat dijumpai kelumpuhan anggota gerak.

Seperti halnya pada HNP leher gejala HNP pinggang juga diperberat dengan batuk, bersin atau mengejan.

Pada keadaan yang lebih berat rasa nyeri ini akan diperberat dengan berjalan atau duduk lama.

HNP lumbal / pinggang juga dapat mengalami kelumpuhan.

Diagnosis

Pada dasarnya metode terbaik pemeriksaan penunjang untuk diagnosis HNP dengan melakukan pemeriksaan MRI tulang belakang.

MRI tulang belakang dapat menilai medulla spinalis dan radik spinalis, diskus intervertebralis dan ligament.

Pemeriksaan lain yang bermanfaat untuk diagnosis HNP dan mengevaluasi kelemahan otot adalah dengan pemeriksaan electrodiagnostic studies (EMG).

Baca Juga: Dilarikan ke Rumah Sakit Meski Sedang Jalani Proses Hukum, Nikita Mirzani Alami Saraf Kejepit dan Inilah Penjelasan Sebenarnya

Penatalaksanaan Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

Terapi konservatif dianjurkan menjadi pilihan pada penanganan HNP, sedangkan terapi operatif menjadi pilihan terakhir.a. Tirah baring

Merupakan cara yang paling lazim dianjurkan pada pasien HNP dan berguna untuk mengurangi rasa nyeri mekanik dan tekanan intradiskalb. Medikamentosa / Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan dapat berupa analgetik dan NSAID, muscle relaxant (pelemas otot), opioid, kortikosteroid oral, analgetik adjuvanc. Terapi Fisik / Fisioterapi

Berupa fisioterapi, penggunaan ortose / korset, latihan dan modifikasi gaya hidup

Injeksi

Injeksi epidural atau selective nerve root block dapat mengurangi proses inflamasi pada nyeri yang berat dan sangat efektif bila dikombinasikan dengan program fisioterapi/ rehabilitasi.

Terapi operatif / bedah

Baca Juga: Sempat Dialami Raffi Ahmad Setelah Menggendong Rafathar, Inilah Beberapa Cara untuk Menangani Saraf Kejepit Tanpa Harus Operasi

Tindakan operasi bedah untuk HNP antara lain laminektomi dan disektomi.

Kandidat untuk dilakukannya operasi adalah pasien dengan nyeri hebat yang menetap 2-3 bulan setelah on set yang setelah dilakukan terapi konservatif tidak ada perubahan, terjadi kelemahan anggota gerak.

Itulah beberapa hal yang bisa diperhatikan perihal saraf kejepit.(*)

Baca Juga: Nyeri Punggung Belakang Versus Saraf Kejepit, Apa Perbedaanya?