GridHEALTH.id – Dehidrasi saat puasa bisa meningkatkan risiko serangan asam urat bagi penderitanya. Kondisi ini tentu sangat dihindari karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang terjadi saat beraktivitas di tengah puasa.
Untuk itu, bagi penderita asam urat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa mencegah serangan asam urat, termasuk memilih menu buka puasa dan sahur yang aman. Apa saja? Simak penjelasannya di sini.
Menu Buka Puasa dan Sahur Aman Untuk Penderita Asam Urat
Pola makan yang sehat dan cukup hidrasi adalah cara terbaik untuk mencegah serangan asam urat. Jika tidak, namun puasa dilakukan dengan jarang, sering, atau berkepanjangan dapat menyebabkan beberapa perubahan metabolisme yang mungkin dapat berkontribusi pada risiko serangan yang lebih tinggi.
Secara umum, Mayoclinic menyebutkan untuk penderita asam urat yang ingin mencegah serangan asam urat diperlukan konsumsi karbohidrat kompleks. Termasuk saat buka puasa dan sahur, perbanyaklah konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian karena menyediakan karbohidrat kompleks.
Selain itu, tetap terhidrasi dengan baik melalui perbanyak air putih juga menjadi cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa, termasuk terhindar dari serangan asam urat.
Penderita asam urat perlu menghindari menu makanan cepat saji saat buka puasa dan sahur, karena berisiko menyebabkan diabetes tipe-2 karena memberikan terlalu banyak tekanan pada metabolisme tubuh yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar.
Tidak hanya diabetes tipe-2, penderita asam urat juga berisiko mengalami komplikasi pada organ lain jika masih sering konsumsi makanan cepat saji, mulai dari kerusakan hati, jantung, gangguan pencernaan, dan lainnya.
Secara lengkap, berikut ini beberapa variasi makanan yang bisa dipilih oleh penderita asam urat saat buka puasa dan sahur:
- Variasi sumber protein
Diperbolehkan daging dan unggas tanpa lemak, susu rendah lemak, dan lentil. Kurangi daging merah dan hindari jeroannya. Beberapa jenis makanan laut seperti teri, kerang, sarden, dan tuna juga perlu dibatasi karena tinggi purin.
- Variasi buah dan sayuran
Sebagian besar buah dan sayur rendah purin, kecuali asparagus dan bayam, sehingga konsumsi keduanya tidak meningkatkan risiko serangan asam urat berulang.
- Variasi biji-bijian
Semua biji-bijian disarankan untuk menjadi makanan pilihan penderita asam urat saat buka puasa dan sahur, kecuali gandum. Akan tetapi perlu diingat untuk juga menghindari penambahan pemanis pada saat mengonsumsinya.
Baca Juga: Bukan Cuma Makanan, Ini 3 Hal Ini Bisa Bikin Asam Urat Kambuh
- Ceri
Konsumsi buah ceri secara rutin sebagai menu untuk menghindari serangan asam urat juga bisa dilakukan, karena penelitian menunjukkan buah ini dapat menurunkan risiko serangan asam urat akibat memiliki sifat anti-inflamasi.
Memastikan ke dokter mengenai jenis makanan yang aman dikonsumsi saat buka puasa dan sahur juga menjadi cara yang baik. Apalagi jika seseorang memiliki riwayat penyakit lainnya dan diperlukan minum obat secara rutin.
Gejala Serangan Asam Urat
Jika menu buka puasa dan sahur penderita asam urat tidak diperhatikan dengan baik, maka ada risiko timbulnya serangan asam yang ditandai dengan beberapa gejalanya berikut ini:
- Nyeri, biasanya terasa intens
- Pembengkakan
- Kemerahan
- Bagian yang diserang terasa panas
Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu, seringkali menyerang di jempol kaki, atau jari kaki bagian bawah, pergelangan kaki, dan lutut.
Penyebab Serangan Asam Urat
Asam urat sendiri disebabkan oleh kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia, kondisi saat terlalu banyak asam urat di dalam tubuh.
Sedangkan tubuh juga sudah membuat asam urat untuk memecah purin, ditambah dengan makanan tinggi purin yang menyebabkan kebutuhan asam urat meningkat.
Ketika terlalu banyak asam urat dalam tubuh, kristal asam urat (monosodium urate) dapat menumpuk di persendian, cairan, dan jaringan di dalam tubuh. Meski demikian, hiperurisemia tidak selalu menyebabkan serangan asam urat. Tidak perlu dikhawatirkan jika tidak ada gejala asam urat. (*)
Baca Juga: 5 Makanan Sehat untuk Asam Urat, Pilihan Tepat Saat Sahur dan Berbuka