GridHEALTH.id – Asam urat seringkali masih menjadi masalah bagi penderitanya, akibat intensitas serangan yang bisa terjadi berulang dan terasa menyakitkan, bahkan bisa memengaruhi aktivitas penderitanya.
Penderita asam urat perlu mengenali pemicu dari asam urat kambuh agar bisa mengontrol kadarnya dalam darah.
Selain dari makanan, kenali berikut ini setidaknya tiga hal yang bisa memicu asam urat kambuh, ketahui juga cara untuk mengendalikannya.
Asam urat yang menimbulkan serangan, artinya kadarnya dalam tubuh sudah berlebih dan terbentuk kristal urat di jaringan tubuh.
Kondisi ini yang bila dibiarkan dapat memicu serangan asam urat yang menyakitkan. Beberapa tanda yang dapat dikenali sebagai gejala asam urat kambuh, yaitu:
- Nyeri hebat
- Pembengkakan di sekitar sendi
- Kulit merah, berkilau, tegang
- Kehangatan di atas sendi
- Demam ringan, kehilangan nafsu makan, menggigil, tidak enak badan
Bicara mengenai penyebab asam urat kambuh, maka kenali terlebih dahulu keberadaan asam urat ini dalam tubuh.
Baca Juga: 7 Buah yang Dapat Dikonsumsi Penyintas Asam Urat, Bisa Jadi Obat
Asam urat merupakan zat alami yang ada di dalam tubuh, dibuat tubuh untuk memecah bahan kimia yang disebut purin. Kebanyakan asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan keluar dari tubuh melalui urin.
Senyawa kimia purin juga bisa didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, semakin tinggi purin maka asam urat dalam tubuh semakin tinggi. Inilah yang menyebabkan asam urat meningkat kadarnya.
Ketika kadar asam urat melebihi batas, maka berisiko terjadi pengkristalan yang biasanya terjadi di area sendi, kondisi ini dapat terlihat seperti jarum yang tajam dan menyakitkan. Kondisi ini yang menyebabkan serangan asam urat terasa menyakitkan saat kambuh.
Tidak heran jika banyak yang menyebut makanan menjadi salah satu faktor kunci asam urat kambuh, namun ternyata tidak hanya itu saja. Ini 3 hal pemicu asam urat kambuh yang bukan hanya dari makanan:
Terjadinya masalah ginjal pada tubuh atau kondisi keturunan dapat memicu penurunan ekskresi asam urat, sehingga kadarnya menumpuk dalam darah dan tidak bisa dikeluarkan melalui urin. Pengaruh obat tertentu, seperti obat diuretik dan diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan retensi asam urat.
Terlalu banyak konsumsi alkohol, dengan kadar lebih dari dua gelas per hari untuk pria dan lebih dari satu gelas per hari untuk wanita dapat memicu peningkatan risiko asam urat. Studi tahun 2014 menunjukkan konsumsi bir, anggur, dan minuman keras lainnya dapat menyebabkan serangan asam urat.
Para ilmuwan telah menemukan hubungan yang jelas antara berat badan dan kadar asam urat. Hasilnya, semakin tinggi indeks massa tubuh seseorang, semakin tinggi kemungkinan terkena asam urat, akibatnya lebih berisiko. Apalagi obesitas juga merupakan penyakit sekaligus pemicu dari penyakit serius lainnya.
Mengendalikan kadar asam urat bisa membantu mengatur dan bahkan menghentikan serangan asam urat dan nyeri sendi kambuh dalam jangka panjang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kadar asam urat ini.
Mulai dari konsumsi obat yang diresepkan dokter untuk mencegah serangan asam urat dan akhirnya melarutkan kristal yang sudah ada di tubuh. Cara lain untuk membantu mengelola kadar asam urat tinggi, meliputi:
- Penurunan berat badan yang tetap sehat
- Memerhatikan makanan yang dikonsumsi (*)
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Menu Sarapan Ini Baik untuk Penderita Asam Urat
Source | : | Healthline,Cleveland Clinic,mountsinai.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar