Find Us On Social Media :

Minum Oralit Saat Sahur, Dokter Tan Shot Yen Wanti-wanti Tidak Mencobanya, Bisa Hipernatremia

Minum oralit saat sahur untuk cegah haus selama berpuasa tidak disarankan.

GridHEALTH.id - Pada awal Ramadan ini, oralit mendadak menjadi barang yang sulit ditemukan.

Hal ini terjadi setelah beredar kabar bahwa minum oralit saat sahur dapat mencegah dehidrasi selama berpuasa.

Kabar tersebut beredar di media sosial, sebagian masyarakat yang hendak menjalankan ibadah puasa pun, menelan mentah-mentah informasi tersebut dan segera berburu oralit.

Karena seperti yang diketahui, selama berpuasa seseorang diharuskan menahan lapar dan haus dalam jangka waktu lama.

Dehidrasi memang menjadi salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi ketika menjalankan ibadah ini.

Namun, apakah benar minum oralit bisa mencegah dehidrasi?

Fakta Minum Oralit Saat Puasa

Oralit adalah larutan yang diminum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.Edukator Kesehatan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hun, mengatakan bahwa oralit hanya digunakan untuk rehidrasi pada kasus tertentu.

Misalnya pada orang yang mengalami dehidrasi berat akibat diare yang dialaminya.

"Sedangkan pada orang berpuasa, konteks dehidrasi tidak akut, terjadinya pelan-pelan," kata dokter Tan Shot Yen dalam virtual media briefing PB IDI, Jumat (31/3/2023).

Efek Minum Oralit Tak Sesuai Kebutuhan

Dokter Tan Shot Yen mengingatkan, pada cairan oralit terdapat kandungan natrium dan gula.

Apabila dikonsumsi ketika tubuh dalam kondisi yang normal, tentu ada efek samping yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Cara Mengatasi Asam Lambung Kambuh Saat Puasa

Efek samping minum oralit saat sahur meski sedang tidak mengalami dehidrasi berat yakni hipernatremia.

Hipernatremia adalah sebuah kondisi yang terjadi saat kadar natrium dalam tubuh mengalami peningkatan.

Oralit yang awalnya diminum untuk mencegah haus saat puasa, justru akan membuat tubuh menjadi cepat haus.

"Cairan tubuh kelebihan natrium. Kita tahu bahwa natrium itu sifatnya adalah menarik cairan. Jadi membutuhkan cairan lebih banyak untuk bisa merasakan 'I'm okay'," kata dokter Tan Shot Yen.

Akibatnya, ibadah puasa yang dijalankan lebih dari 10 jam berubah menjadi tidak nyaman.

Selain itu, juga akan membuat mual dan yang paling fatal, akibat terjadinya pemekatan yakni timbul masalah pada ginjal dan mengharuskannya bekerja lebih berat.

Kandungan gula pada minuman ini, apabila dikonsumsi secara berlebihan terutama oleh orang dengan kondisi pra diabetes atau diabetes, dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol.

Lantas, apa yang harus diminum untuk mencegah dehidrasi saat puasa?

Ia mengatakan, minuman yang perlu diminum untuk meminimalisir rasa haus selama berpuasa adalah air putih.

"Air itu adalah pelarut atau rehidrator yang paling utama. Sekali lagi air pelarut terbaik," pungkasnya.

Terakhir, agar bisa berpuasa dengan lancar, cara yang termudah cukup konsusmi makanan bergizi seimbang saat makan sahur dan minum air. (*)

Baca Juga: Pilihan Makanan Sahur dan Berbuka untuk Penderita Asam Urat