GridHEALTH.id - Nama Jeremy Teti memang belakangan ini sudah mulai jarang didengar.
Presenter kondang yang satu ini juga sudah mulai tak pernah tampak di layar kaca.
Bukan tanpa alasan, Jeremy Teti kabarnya tengah berjuang sembuhkan penyakitnya tersebut.
Dikutip dari Kompas, usai mengidap penyakit jantung, Jeremy Teti dikabarkan menderita penyakit batu ginjal.
Berdasarkan cerita dari Jeremy Teti, dirinya sudah terkena penyakit batu ginjal sebanyak dua kali dalam setahun.
“Setahun ini sudah dua kali kena, Januari kena, bulan Juni juga kena. Aduh ini ada apalagi dengan batu-batuan dalam tubuhku,” kata Jeremy Teti di kanal YouTube MOP Channel, dikutip Kompas, Jumat (17/7/2020).
Kendati begitu, Jeremy Teti mengungkapkan sudah melakukan serangkaian pengobatan, yakni lima kali radiasi laser guna menghilangkan batu ginjalnya tersebut.
Jeremy Teti berharap agar penyakit batu ginjal yang dideritanya bisa hilang usai radiasi, tapi ternyata penyakit itu malah terus muncul.
“Aku sudah lima kali melakukan radiasi untuk menghilangkan batu itu. Batu itu semakin dihilangkan semakin tumbuh baru lagi, tumbuh baru lagi,” ujarnya.
Sekarang dirinya harus lebih memperhatikan kadar asam uratnya karena itu disebut sebagai pemicu batu ginjal.“Asam urat itu bisa membentuk jadinya batu. Tidak semua orang, mungkin orang-orang tertentu aman,” ujarnya.
Baca Juga: 5 Penyebab Munculnya Rasa Sakit di Perut Sebelah Kiri, Termasuk ISK
“Ya itu (asam urat naik) karena aku hobi makan kacang, tahu sendiri itu kacang itu kan sahabat dekat dengan asam urat,” kata Jeremy Teti.
Mengenal Penyakit Batu Ginjal
Penyakit yang diidap Jeremy Teti tentunya jadi pelajaran untuk banyak orang.
Seperti yang dijelaskan dalam mayoclinic.org, batu di ginjal adalah massa atau kristal padat berbentuk tidak beraturan yang bisa sekecil butiran pasir hingga seukuran bola golf.
Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal - seperti kalsium, oksalat, dan asam urat - daripada yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urine.
Bergantung pada ukuran batu ginjal (atau batu), mungkin tidak menyadari bahwa memilikinya.
Bahkan batu kecil pun dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa saat keluar dari tubuh melalui saluran kemih.
Minum cairan dapat membantu prosesnya, yang bisa memakan waktu hingga tiga minggu.
Batu ginjal yang besar bisa terperangkap di ureter (tabung yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih).
Ketika ini terjadi, batu tersebut dapat menyebabkan pendarahan dan menahan urine agar tidak keluar dari tubuh.
Batu ginjal seringkali tidak memiliki penyebab tunggal yang pasti, meskipun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko.
Di samping itu, ada faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal.
Baca Juga: Faktor Penyebab dan Efek Buruk Asam Urat Pada Wanita
Faktor risiko dari munculnya penyakit batu ginjal adalah sebagai berikut:
1. Riwayat kesehatan keluarga
2. Kurang mengonsumsi air putih sehingga proses pelarutan mineral dalam urine menurun
3. Mengonsumsi makanan dengan kandungan garam berlebih
4. Obesitas
Makanan Pemicu Batu Ginjal
Agar tidak ingin muncul batu ginjal yang muncul dalam tubuh, sebaiknya hindari beberapa makanan ini.
1. Makanan Tinggi Oksalat
Pengidap batu ginjal, sangat disarankan untuk mengurangi atau menghindari makanan yang tinggi oksalat sepenuhnya.
Apabila ingin mengonsumsi makanan yang mengandung oksalat, sebaiknya dibarengi dengan makan atau minum sumber kalsium.
Ini akan membantu oksalat mengikat kalsium selama pencernaan, sebelum dapat mencapai ginjal.
Contoh makanan tinggi oksalat antara lain cokelat, buah bit, kacang, teh, ubi, dan bayam.
2. Makanan Tinggi Garam
Urine dapat mengandung garam yang merupakan zat penyebab pembentukan batu ginjal.
Kerja garam dalam urine salah satunya dapat meningkatkan jumlah kalsium.
Baca Juga: Mengenal Risiko Komplikasi Penyakit Akibat Asam Urat yang Dibiarkan
Setelah selesai makan tinggi natrium, oksalat ekstra apa pun 'menempel' pada kalsium di ginjal.
Itu bisa menghasilkan batu ginjal kalsium oksalat.
3. Batasi Protein Hewani
Protein hewani memang sangat baik dan dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, sumber protein hewani, seperti daging merah, babi, ayam, unggas, ikan, dan telur ternyata meningkatkan jumlah asam urat.
Makan protein dalam jumlah besar juga dapat mengurangi bahan kimia dalam urine yang disebut sitrat.
4. Vitamin C
Mengutip WebMD, mengonsumsi terlalu banyak vitamin C bisa menjadi penyebab pembentukan batu ginjal dengan memicu tubuh memproduksi oksalat.
Disarankankan membatasi vitamin C tidak lebih dari 500 mg sehari.
Lebih dari itu bisa saja menjadi penyebab pembentukan batu ginjal.
5. Minuman Manis
Mengutip WebMD, minuman manis yang mengandung gula tambahan, terutama sirup jagung fruktosa tinggi yang dapat menjadi penyebab pembentukan batu ginjal.
Banyak jenis minuman yang mengandung gula tambahan, misalnya minuman berkarbonasi.
Mengutip Healthline, minuman berkarbonasi dapat menjadi penyebab pembentukan batu ginjal karena mengandung tinggi fosfat.
Baca Juga: Keringat Dingin Membuat Seseorang Muntah, Penyebabnya Bisa Batu Ginjal
Pengobatan yang paling mudah tentu saja banyak-banyak konsumsi air putih.
Prosedur medis dari pengobatan batu ginjal ini dilakukan dengan menggunakan alat cystoscope.
Percutaneous nephrolithotomy akan dipilih oleh dokter, apabila batu ginjal berukuran sangat besar, hingga 2 sampai 3 sentimeter dan tidak bisa ditangani dengan tindakan ESWL.
Baca Juga: Keluar Darah Saat Buang Air Kecil, Waspada Gejala Batu Ginjal yang Tidak Bisa Dibiarkan