Find Us On Social Media :

Kenali Jenis Fobia yang Biasa Dialami dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

Jenis fobia tertentu dapat menyebabkan kecemasan hingga depresi.

GridHEALTH.id - Fobia tak boleh dibiarkan dan perlu diatasi, karena dampak yang ditimbulkan cukup besar, salah satunya berimbas pada kesehatan mental.

Apa itu fobia? Fobia merupakan ketakutan luar biasa yang dialami oleh seseorang terhadap suatu objek, tempat, situasi, perasaan, atau binatang.

Menurut National Health Service (NHS), lebih menonjol daripada ketakutan yang dirasakan secara umum.

Kondisi ini berkembang saat seseorang memiliki perasaan bahaya yang berlebihan atau tidak realistis tentang suatu situasi atau objek.

Gejala Fobia

Seseorang yang mengalami fobia, ketika harus berhadapan dengan objek atau situasi yang membuatnya takut, akan mengalami gejala:

- Tubuh tidak stabil, pusing, dan sakit kepala

- Mual

- Berkeringat berlebihan

- Peningkatan denyut jantung atau palpitasi

- Sesak napas

- Tubuh gemetar

Baca Juga: Apa Perbedaan Stres dan Depresi? Memahami Dua Gangguan Kesehatan Mental yang Berbeda

- Sakit perut

Jenis Fobia yang Umum

Melansir laman Baptist Health, seseorang memiliki fobia karena pengaruh genetik dalam keluarga, faktor kepribadian dan kognitif, hingga lingkungan.

Terdapat berbagai jenis fobia, tapi lima di antaranya yang umum terjadi adalah berikut:

1. Akrofobia

Ini adalah ketakutan akan ketinggian dan ini dialami oleh sekitar 6% orang di dunia. Orang yang memiliki fobia ini, akan merasa cemas saat berada di tempat tinggi seperti jembatan, menara, atau gedung tinggi sehingga lebih baik menghindarinya.

2. Aerofobia

Kemudian ada aerofobia, memengaruhi 10-40% orang dewasa. Mengakibatkan seseorang tidak berani untuk terbang karena saat melakukannya, akan merasakan tubuh gemetar, detak jantung cepat, dan perasaan bingung.

3. Arachnofobia

Jenis fobia ini menyebabkan seseorang takut terhadap laba-laba. Melihat seekor laba-laba dapat menyebabkan respons rasa takut, beberapa orang bahkan sudah merasakan ketakutan meski hanya membayangkannya.

4. Ofidiofobia

Ini juga termasuk jenis fobia yang paling umum, ketakutan yang berlebihan terhadap ular.

5. Tripanofobia

Tripanofobia adalah ketakutan terhadap suntikan. Fobia ini dapat menyebabkan orang menghindari perawatan medis. 

Diperkirakan sekitar 20-30% orang dewasa memiliki jenis fobia ini. Ketika orang dengan fobia ini harus disuntik, mereka akan merasakan takut dan detak jantung meningkat.

Pada kondisi yang lebih serius, terkadang orang takut disuntik bisa jatuh pingsan.

Mengatasi Fobia

Dampak yang ditimbulkan dari kondisi ini cukup signifikan bagi kehidupan. Tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Cara Atasi Depresi Putus Cinta, Kenali Risiko Bagi Kesehatan Mental

Fobia yang dibiarkan dapat menyebabkan kecemasan (anxiety) dan juga depresi yang parah.

Kabar baiknya, kondisi ini termasuk yang dapat diobati dan hampir semua orang yang mengalaminya sadar akan hal ini.

Jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini agar tidak berdampak pada kesehatan mental, di antaranya:

* Terapi perilaku

Terapi yang sudah umum dilakukan untuk mengobati gangguan kesehatan mental. Bertujuan untuk memahami dan mengubah perilaku tidak sehat atau merusak diri.

Perawatan ini dilakukan dengan keyakinan bahwa semua perilaku dapat dipelajari dan diubah.

* Terapi perilaku kognitif

Dalam terapi ini, biasanya pasien mempelajari berbagai cara untuk memahami dan bereaksi terhadap pemicu fobia.

Teknik ini bisa membantu seseorang belajar untuk mengatasi dan mengendalikan perasaan, serta pikiran dengan lebih baik.

* Obat-obatan

Ada juga perawatan yang menggunakan oabt-obatan seperti beta blocker, antidepresan, atau obat penenang yang membantu mengobati fobia dengan mengurangi rasa cemas.

Tapi, tentu penggunaan obat-obatan tersebut mempunyai efek samping.

Sehingga, penggunaannya berdasarkan resep serta disesuaikan dengan tingkat keparahan fobia.

Itulah beberapa jenis fobia yang umum terjadi dan perawatan seperti apa yang bisa dilakukan. (*)

Baca Juga: 10 Cara Memperbaiki Kesehatan Mental Setelah Mengalami Perselingkuhan