GridHEALTH.id - Hal sepele seperti bermain handphone atau hp, ternyata dapat berdampak pada kesehatan mental.
Adanya handphone dapat mempermudah seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain, bahkan dengan jarak yang jauh.
Tidak hanya sebagai alat komunikasi, hp juga dapat membantu seseorang untuk memperoleh informasi lebih cepat. Begitu juga soal hiburan.
Sama halnya dengan yang lain, penggunaan hp yang berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan, khususnya mental.
Apalagi jika dalam penggunaannya sudah sampai memasuki tahap kecanduan atau adiksi.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Front Pyschiatry menemukan, sekitar 27,9% orang dewasa muda kecanduan hp.
Apa Itu Kecanduan HP?
Melansir Verywell Health, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai jenis kecanduan perilaku yang muncul saat seseorang tidak dapat meninggalkan ponselnya.
Meskipun ini tidak secara resmi masuk kategori kecanduan dalam edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of Mental Health Disorders (DSM-5), tapi kecanduan ponsel hadir dengan karakteristik yang mirip dengan tipe kecanduan lainnya.
Seseorang yang kecanduan hp, biasanya akan menunjukkan gejala-gejala berikut ini:
1. Sering mencari ponsel
2. Menggunakan ponsel dalam waktu yang lama
Baca Juga: Waspada Bahaya Terlalu Sering Main HP Sejak Kecil Bisa Ancam Kesehatan Mental Anak
3. Bangun tengah malam hanya sekadar mengecek notifikasi
4. Merasakan perasaan negatif seperti marah, sedih, atau gelisah saat tidak bisa menggunakan ponsel
5. Penggunaan ponsel mengakibatkan cedera, seperti tabrakan saat sedang chatting
Efek Kecanduan Hp Pada Kondisi Mental
Melansir laman Therapy Brands, terdapat beberapa masalah kesehatan mental yang dihubungkan dengan kondisi ini, meliputi:
Kecemasan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tanda seseorang mengalami kondisi ini adalah rasa cemas yang muncul setiap kali tidak bisa menggunakan ponsel.
Selain itu, ini juga bisa menyebabkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi karena pengaruh media sosial.
Misalnya saat menggunakan media sosial, sering membandingkan hidup sendiri dengan orang lain yang terlihat sempurna.
Depresi
Saat sering membandingkan kehidupan dengan orang lain, ini bisa menyebabkan perasaan tidak bernilai, yang akhirnya berubah menjadi depresi.
Riset menunjukkan, terpapar oleh konten media sosial dalam waktu yang lama, meningkatkan depresi, terutama pada mereka yang rentan berpikiran negatif.
Menarik diri dari interaksi sosial
Kecanduan hp dapat menyebabkan menurunnya interaksi sosial dunia nyata dengan orang-orang di sekitar.
Ketika terus-menerus memeriksa notifikasi di ponsel, maka waktu berinteraksi dengan orang di sekitar lebih sedikit.
Baca Juga: Gangguan Kesehatan Mental Kronis dari Road Rage, Emosi Saat Mengemudi
Hal ini mengurangi kemungkinan untuk membentuk hubungan yang bermakna atau melakukan percakapan sehat dengan orang lain secara langsung, yang menyebabkan perasaan terasing dan kesepian.
Bagaimana Mengatasi Kecanduan Hp?
Dampak yang buruk bagi kesehatan mental, membuat kondisi ini perlu segera diatasi saat menyadarinya.
Cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kondisi ini serta efeknya terhadap mental adalah seperti berikut:
* Bukan megabaikan, tapi batasi waktu penggunaan
Sebuah studi dilakukan di Jerman, di mana peneliti mengumpulkan data dari April 2019 hingga November 2020 dari partisipan yang berusia 18 tahun dan lebih tua.
Lebih dari 600 orang tersebut dipilih secara acak dan dibagi ke dalam tiga grup.
Di antaranya, tidak smartphone selama satu minggu penuh, kelompok yang melakukan pembatasan, dan yang menghentikan penggunaan selama satu jam per hari.
Hasilnya, untuk kesehatan mental yang baik, seseorang tidak perlu ekstrim menghentikan penggunaan ponsel.
Membatasi penggunaannya juga sudah cukup membantu untuk mendukung kondisi mental yang baik.
* Buatlah ponsel bekerja untuk kita
Metode ini bisa dilakukan dengan memantau waktu penggunaan, misalnya memasang aplikasi khusus yang dapat membantu memantau peggunaan hp.
Jika sulit dilakukan pada saat hari-hari biasa, cara ini bisa dicoba ketika akhir pekan.
Kecanduan hp tidak boleh dianggap sebagai hal yang sepele, karena ini juga dapat memengaruhi kondisi mental dan perlu segera ditangani. (*)
Baca Juga: Jangan Berlarut-larut, Begini Tips Menjaga Kesehatan Mental Setelah Keguguran