Sejumlah penelitian pun juga telah dilakukan untuk mempelajari keefektivitasan jalan cepat dengan risiko kolesterol dan masalah kesehatan lainnya.
Seperti yang dipublikasikan di JAMA Network Open. Studi ini diketahui dilakukan selama 10 tahun.
Hasilnya menemukan, orang berusia 20 tahun ke atas yang jalan kaki 8.000 langkah atau lebih dalam satu atau dua hari dalam seminggu, 14,9 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal dibandingkan orang-orang yang tidak bergerak.
Studi tersebut dimpimpin oleh Dr. Kosuke Inoue dari Universitas Kyoto Jepang, yang bekerja sama dengan para peneliti dari UCLA.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa jalan kaki hanya satu atau dua hari masih dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat kardiovaksular dan lainnya.
Meksipun, tambahan hari dalam melakukan aktivitas fisik ini, dapat memberikan manfaat yang lebih besar.
Studi ini menggambarkan jalan kaki sebagai olahraga yang sederhana, berdampak rendah, dan mudah dilakukan untuk menuju gaya hidup sehat.
Selain menurunkan kolesterol, tahu tidak kalau jalan kaki juga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan lainnya.
Contohnya membantu mengurangi nyeri sendi, karena dengan berjalan dapat memperkuat otot, membangun daya tahan, serta meningkatkan rentang gerak untuk persendian yang kaku.
Begitu juga dengan paru-paru yang bisa mendapatkan manfaat dari olahraga ringan ini.
Saat berolahraga, paru-paru menyerap lebih banyak oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Dengan rutin jalan kaki, maka paru-paru dapat terjaga dan membantu mempertahankan cadangan pernapasan yang besar sehingga tidak mudah kehabisan napas. (*)