Gejala depresi postpartum mencakup perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kebahagiaan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati, perasaan putus asa, kelelahan yang ekstrem, perubahan berat badan yang signifikan, masalah tidur yang serius, dan bahkan pikiran untuk melukai diri sendiri atau bayi.
Perbedaan utama antara baby blues dan depresi postpartum adalah tingkat keparahan dan durasi gejalanya.
Depresi postpartum lebih serius, lebih lama berlangsung, dan memerlukan perhatian medis serius.
Cara Mengatasi Baby Blues dan Depresi Postpartum
1. Dukungan Keluarga dan Teman
Untuk baby blues, dukungan dari keluarga dan teman bisa sangat membantu.
Berbicara tentang perasaan Anda dan meminta bantuan dalam merawat bayi dapat mengurangi stres.
Untuk depresi postpartum, dukungan ini juga penting, tetapi pengobatan medis dan konseling mungkin diperlukan.
2. Konseling
Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah salah satu bentuk terapi yang efektif dalam mengatasi depresi postpartum.
Konseling dapat membantu ibu mengidentifikasi dan mengatasi pikiran negatif serta membangun strategi untuk mengelola emosi.
3. Obat-obatan
Beberapa ibu mungkin memerlukan obat-obatan untuk mengatasi depresi postpartum, terutama jika gejalanya sangat parah.
Konsultasikan dengan profesional medis Anda tentang pilihan pengobatan yang aman selama menyusui atau masa menyusui.
4. Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan mental.
Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan, Benarkah Depresi Bisa Merusak Daya Ingat? Simak Penjelasannya