3. Mencegah penyakit Alzheimer
Selain menyehatkan jantung dan pembuluh darah, program diet ini juga mampu melawan penurunan kemampuan mengingat seiring bertambahnya usia.
Sebuah tinjauan mengamati dampak diet Mediterania terhadap fungsi kognitif dan menyimpulkan ada bukti bahwa pola makan ini dapat meningkatkan kognisi, memperlambat penurunan kognitif, atau mengurangi peluang penyakit Alzheimer.
4. Menurunkan berat badan
Lagi-lagi karena berfokus pada makanan utuh dan segar, pola makan ini dapat membantu penurunan berat badan yang sehat.
Efek tersebut mungkin terjadi karena pola makan Mediterania menganjurkan ikan dan produk hewani lainnya, minyak, dan kacang-kacangan.
Sehingga dapat membantu upaya penurunan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dibandingkan dengan pola makan vegan rendah lemak.
Selain itu, mengikuti program diet ini, dua kali lipat membantu mengelola berat badan yang sudah turun.
5. Mengontrol diabetes tipe 2
Untuk mengendalikan diabetes tipe 2 dan upaya mencegah penyakit tersebut, diet mediterania cukup efektif untuk dilakukan.
Peneliti memempelajari 418 orang berusia 55 hingga 80 tahun tanpa diabetes dan mengamati mereka selama empat tahun untuk melihat apakah mereka mengembangkan penyakit tersebut.
Partisipan yang menjalani dirt mediteranian, baik yang diberi minyak zaitun atau kacang-kacangan gratis, memiliki risiko 52 persen lebih rendah mengidap diabetes tipe 2.
Diet mediterania dilakukan dengan berfokus mengonsumsi makanan utuh dan menjauhi makanan olahan.
Pola makan seperti itu, memberikan banyak manfaat bagi kesehatan yang sangat menguntungkan bagi orang-orang yang menjalaninya. (*)
Baca Juga: Populer untuk Menurunkan Berat Badan, Ternyata Ini 5 Bahaya Diet Keto